Saat itu aku bilang sama salah satu anggota personel yang ada disana.
"Selamat Pagi. Mohon izin pak, saya mau daftar untuk Panda Khusus" kata ku saat itu.
"Oh iya Panda Khusus ya. Apa nih? Orkestra, Penyanyi atau Pramugari?" tanya Prada pak Irfan.
"Siap, saya dan teman saya daftar Orkestra pak" jawab ku.
"Oh iya sini sini. Masuk, duduk dulu" jawab prada pak Irfan.
"Siap pak, terimakasih" jawab ku dan anggi.
"Tuh ada minum, minum aja" kata nya.
"Siap pak" jawab ku dan anggi.
"Nih kalian isi dulu formulir biodata kalian. Sekalian sama tinggi, berat badan dan ngikutin contoh yang ada disana situ aja ya" kata prada pak Irfan sambil memberikan formulir.
"Siap pak" jawab ku.
Kami mengisi biodata tersebut.
"Eh nggi, lu udah belum?" tanya ku.
"Udah nih, tinggal tinggi badan gua belom haha.. berapa ya? Samain aja sama lu ya, gua sama elu kan ga jauh beda haha" kata anggi.
"Ah elu, tadi bukannya ngukur disana, ukur deuh sana" jawab ku.
"Ih engga ah, ntar ketemu mbak mbak itu lagi" jawab anggi.
"Yodeh kau ikutin punya gua aja" kata ku.
"Izin pak, ini anak yang mau daftar Panda Khusus Orkestra" kata prada pak Irfan kepada atasan.
"Oh iya, kalian mau daftar pansus orchestra?" tanya letda pak bagus.
"Siap, iya pak" jawab anggi.
"Kalian main alat apa aja? Dibawa engga alatnya?" tanya sang letda.
"Saya main alat Clarinet pak" jawab ku.
"Saya Oboe" jawab anggi.
"Oh iya, coba mainin. Bawa engga alat nya?" tanya sang letda.
"Siap dibawa pak" jawab anggi.
"Izin pak, alat nya ada di masjid, kami kesana sebentar pak untuk mengambil alat kami" kata ku.
"Oh iya ambil dulu aja" jawab sang letda.
Kami ber dua mengambil alat kita berdua yang berada di Masjid, selagi kami ingin kembali ke Dinas Personel, ada ajaa yang menggoda kami, tak lain adalah para Casis Pria yang sama-sama sedang menunggu.
"Siap izin pak, alat nya sudah kami bawa" kata ku.
"Oh yaudah langsung mainin aja" kata sang letda.
"Nggi lu mainin lagu apa? Aduh haha" tanya ku.
"Sebisa lu aja sin, lu bisa nya apa yaa lu mainin aja" jawab anggi.
"Saya request lagu dong, bisa engga?" tanya sang letda.
"Siap bisa pak" jawab anggi.
Kami menunjukan kebolehan/keahlian kami ber dua dihadapan para Anggota. Tak lama saat kita memainkan alat, bermunculan anggota lain dan PNS yang bekerja disana datang mengerubuni kami bedua.
Kami yang memainkan tangga nada dan duet.
Mereka yang menonton dan merekam kami yang sedang memainkan alat kami masing-masing.Selesai kami memainkan lagu mereka memberikan tepuk tangan.
*Author punya foto nya lhoo wkwkwk tapi ga tau nih bakal di tampilkan disini atau engga (grasak grusuk cari foto yang kemarin) MENURUT KALIAN TAMPILKAN ENGGA? Komen ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Perwira Abdi Negara
Non-Fiction[BASED ON TRUE STORY]. Separuh aku, itu Kamu Separuh kamu, itu Negaramu. Kalah itu memang Sakit, tetapi menyerah itu Hina. Karena semua itu tentang proses, seluruh nya tergantung pada jiwa kita. Tidak ada yang merubah besi kecuali karatnya sendiri...