moving

913 52 8
                                    

"Selesai” Ucapku sambil membersihkan kedua telapak tanganku. Jadi hari ini adalah hari pertamaku menempati rumah baruku. Haha benar, aku pindah rumah dengan ibu dan juga ayah. Beginilah nasib menjadi anak semata wayang, melakukan semua hal sendirian tanpa teman. Seperti sekarang ini, aku harus merapikan barang barang bawaanku yang lumayan banyak ke kamar baruku. Sangat lelah rasanya. Dan sekarang yang aku harus lakukan adalah mandi dan menelpon sepupuku untuk datang menemaniku disini.

---

Mungkin kalau aku tidak pindah kerumah ini, aku akan bermalaman dengan Stan. Ah, baru beberapa jam aku berpisah denganya aku sudah merasa sepi. Tapi apa boleh aku perbuat, ini sudah keputusan ayah untuk pindah rumah jadi yah aku tidak bisa menolak. Apalagi, rumah ini terlihat keren. Bagian yang paling aku suka dari rumah ini adalah lantai dua. Tidak seperti rumahku yang dulu,kamarku sekarang ada di lantai bawah. Dan lantai dua adalah seperti teras yang lumayan luas dan terbuka. Tidak beralaskan lantai tetapi kayu, dan di pinggirnya berisi tanaman tanaman kecil yang baru saja kemarin aku beli dengan ibu. Dan yang membuatnya lebih unik adalah ada ayunan disana. Entah apa yang dipikirkan ayah, ia memutuskan untuk membeli ayunan itu dan ia taruh disana. Bisa dibilang rumahku yang sekarang lebih kecil dan sederhana dari rumahku yang dulu. Tapi itu tidak masalah. Itu akan memberikan suasana baru untuk keluargaku.

---

“baiklah, aku akan tempel ini di sebelah lemarimu, is that okay?” Niall berkata sambil memperlihatkan poster band Green Day yang dia bawa untuku.

“tentu saja” jawabku, dan aku melanjutkan pekerjaanku yang tersisa, melipat baju. “sebenarnya aku punya satu poster lagi” ucap Niall

“benarkah? Poster apa?” tanyaku penasaran “The Fray” jawab Niall

“APA?! THE FRAY?!”

“benar”

“BERIKAN PADAKU NIALL!!” aku lalu menaruh pakaian yang sedang aku lipat dan berjalan ke arahnya.

“baiklah baiklah” jawab Niall Dan aku langsung memeluknya dengan senyum senang di bibirku

“tapi ada syaratnya” dan seketika senyumku pergi begitu saja

“syarat apa?” jawabku

“kau harus mentraktirku makan dan aku akan berikan posternya padamu” ucap Niall “ugh alright, selesai ini kita akan pergi ke Nandos” aku akhirnya memutuskan untuk menuruti syarat dari Niall. Demi poster The Fray.

“THANK YOU LOU!!” pelukan Niall aku sambut dengan senyum dan aku memeluknya balik lebih erat lagi.

---

Aku mulai membuka mataku saat aku merasa sesuatu yang hangat menyentuh kulitku. Ah, sinar matahari pagi. Mungkin ini pertama kalinya aku bangun pagi dengan senyum di bibirku. Beberapa menit aku hanya berbaring dan menikmati sinar ultraviolet dari matahari yang mengenai tubuhku, setelah itu aku bangkit dan berjalan menuju kamar mandi. Tapi aku malah tertawa karena melihat posisi tidur Niall yang tidak karuan. Satu kaki  tersangkut di sofa dan badanya terbaring dilantai. Dan percaya atau tidak, Doritos yang kemarin dimakanya masih berada erat di genggamanya. Selesai dari kamar mandi, aku berjalan ke arah dapur dan tiba tiba saja Niall sudah ada disana. Dengan Apron pink dengan motif florals milik ibu.

“Morning Tommo” dia menoleh ke arahku dan melambaikan sedikit tanganya, kemudian kembali dengan kesibukanya “sejak kapan kau ada di dapur?” tanyaku sambil berdiri di sampingnya

“sejak tadi” aku mendengar Niall menjawab, sementara aku melihat apa yang sedang di masak Niall.

“kau membuat omelet?”

“yup! Kau pasti akan menyukainya” kata Niall dengan yakin

“baiklah, aku tidak sabar “ ucapku dan berjalan ke arah kulkas .

Secarik kertas biru yang menempel di pintu kulkas ini membuatku berhenti sejenak. “Louis, ayah dan ibu sepertinya akan pulang telat malam ini. Kau tahu kan kenapa? Ibu tahu kau akan marah pada ibu karena ibu dan ayah tidak menepati janji. Tapi kau bisa kan membuat pesta kecil bersama Niall. Atau kau juga bisa ajak tetangga barumu? Aku lihat ada anak seumuranmu yang tinggal dekat rumah kita”

“ugh” aku menggeram dalam hati. Kenapa harus ada meeting? Menyebalkan.

Tiba tiba Niall memanggilku

“Louis!! Bisakah kau membuka pintunya? Sepertinya ada orang di luar”

Dan aku langsung bergegas ke pintu depan untuk melihat siapa yang pagi pagi datang ke rumahku.

“siapa?” Aku berkata sambil membuka pintunya.

WOW.







First part, how was that?? I get it that is so weird but I promise its getting better (I think? Haha) dont forget to vote and comment xx

Good Things(A Larry Stylinson Fan fiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang