Its Done, Love (Epilogue)

622 30 7
                                    

“so, do you wanna talk about it?”

Butuh beberapa hari seak kejadian itu untuku dan Harry dapat waktu senggang berdua lagi. Dia terlihat sibuk, mereka sangat sibuk. Kebiasaan kita seperti menonton bersama ataupun hal lainya terlupakan. But its okay, aku sudah melewatinya. Sekarang aku dan Harry sedang berdua,akhirnya menemukan waktu berharga yang aku inginkan.

“so.. uhm..”

“its okay, I don’t wanna push-“

“okay, jadi selama ini…”

Ada jeda sejenak, aku melihat wajah Harry berfikir

“aku… dan teman teman yang lain sudah menemukanya” Kata Harry sambil menoleh ke arahku

“menemukan.. m-maksudmu?” tanyaku “sangat sulit menjelaskanya Lou. Tapi aku akan jelaskan padamu”

Aku mengangguk dan memusatkan perhatianku pada Harry

“aku akan mulai dari… oh”

“kau ingatkan saat kau melihatku dari atas rumahmu saat malam hari..”

“iya, aku ingat” jawabku

“sebenarnya saat itu, aku Liam dan Zayn sedang mencari.. uhm, keberadaan orang tuaku” Aku sedikit terkaget, tetapi membiarkan Harry melanjutkan ceritanya “sebelum kau pindah kesini, aku dan mereka sudah mencari cari. Sangat susah dan aku sempat putus asa. Begitu juga dengan Gemma. Namun , teman temanku meyakinkanku untuk berusaha lagi jadi aku terus melakukanya…”

“mencari cari tetapi tidak pernah menemukanya.. kau bisa bayangkan, orang yang sangat penting bagi masa lalu mu, hilang dari pengetahuanmu dan kau sangat membutuhkanya.. kau tahu kan Lou bagaimana rasanya? Pencarianku sia sia dan aku  merasa sangat marah..”

“dan bodohnya ,aku marah saat hal yang aku cari sudah ada beberapa langkah lagi di depanku..”

“seharusnya aku tidak memarahimu saat itu. Louis, kau adalah kuncinya”

Apa?

“apa?” ucapku

“toko buku itu”

“toko buku, Barbara?”

“yes, aku sudah mendengar semuanya dari Barbara. Tentang sejarah toko buku  itu. Mungkin ini sudah takdir, kau mengajaku ke toko buku itu. Sementara sangat banyak tempat lain di daerah ini, kau mengajaku kesana. This is destiny Lou”

“setelah itu, aku melakukan hal bodoh… dan aku menghilang..”

“and that made me cazy” aku berkata

“yes I know. It made me even crazier knowing that I make you crazy. And im sorry, im such an idio-“

“sudahlah Harry, kau.. lanjutkan saja ceritamu” ucapku sambil menyentuh pipinya yang dingin

“selama aku menghilang, selama kita menghilang.. akhirnya kita menemukanya…”

“sebuah pemakaman tua, akhirnya aku menemukan orang tuaku Lou”

“im so happy for you babe, im so happy” kataku pada Harry Aku melihat Harry mengangguk, dan menenteskan setetes air mata yang segera aku hapus.

“tapi, apa hubungan toko buku Barbara dengan orang tuamu?”

“mudah saja, semua furniture di toko buku itu berisi huruf R and A, dan yah..  aku makhluk yang sangat sensitive, jadi saat itu aku bisa rasakan.. entah apa itu, tapi hal itu menyuruhku untuk mencari tahu apa maksud huruf itu..”

“and yeah, aku mendapatkanya. Informasi terpenting dalam hidupku”

“Barbara juga pernah menceritakan sejarah toko buku itu padaku, tapi aku tidak menemukan apa kaitanya dengan orang tuamu Harry. Please, enlighten me”

“R and A adalah Robin and Anne, which is my parents’ name”

Robin Anne

Nama itu lagi dan mimpiku.

Aku harus memberitahunya sekarang “Harry..”

“yeah?”

“aku rasa aku memiliki sesuatu yang harus aku ceritakan padamu” ucapku perlahan, memperhatikan kata kata yang aku ucapkan “baiklah, spill it out baby”

“jadi, I have this weird dream .. aku tidak ingat kapan tapi aku ingat apa yang orang itu katakan. Di mimpi itu, aku mendengar seseorang meminta maaf pada Robin dan Anne, berkata bahwa dia bukan anak yang baik untuk mereka..”

Aku mengucapkan kalimat itu dengan wajah tertunduk, tidak berani melihat apa reaksi Harry.

“Harry..”

Saat aku mendongak dan melihat wajahnya, Harry menangis.

“Babe, why are you crying?” ucapku sambil mendekatinya dan menghapus air matanya “your dream, and that voice.. its mine,Lou” jawab Harry di tengah tangisanya

“w-what?”

“the voice is mine”

“how did you know that?” tanyaku

Harry tidak mungkin..

“Aku.. aku selalu mempunyai kebiasaan berbicara dalam tidur..”

“dan hal itulah yang aku ucapkan, menurut apa yang teman temanku dengar”

“the voice is mine”

Ya tuhan.. It all makes sense now. Semuanya benar. Perkataan Harry benar, this is destiny. Semua hal yang terjadi, dari aku berpindah rumah dan mengenal Harry. Mengenal mereka. Mungkin, memang waktunya. Harry dan Gemma bertemu dengan orang tuanya di dunia yang berbeda. Hal itu sangat indah, melihat mereka akhirnya tidak ada beban lagi. Tidak ada pikiran lagi tentang orang tuanya. Dan yang membuatku lebih senang, aku terlibat di dalamnya.

I couldn’t ask for a better life anymore.

---

“Harry, bagaimana kalau kita nyanyikan lagu ciptaan kita?”

Kita melakukan kegiataan kita lagi. Kali ini di tempat terindah yang pernah aku kunjungi. Ya, di tempat itu. Hutan dimana kita disuguhi pemandangan Milky Way terang yang menerangi wajah kita. Niall sudah bersiap dengan gitarnya, aku duduk di antara Harry dan Niall. Di sebelah Niall adalah Gemma, dan di lanjutkan oleh Zayn, Perrie dan juga Liam. Lingkaran kecil yang kita bentuk diterangi oleh api unggun yang ada di tengah tengah.

“alright, lets sing”

Sepertinya Niall , Harry dan Zayn telah berkoordinasi sebelumnya. Lagu yang mereka nyanyikan sungguh indah. Di tambah lagi dengan Liam dan Perrie yang berharmonisasi dan membuat suasana hutan menjadi sangat damai. Indah. Sungguh indah. Berkumpul dengan orang orang yang sangat keren dan menyenangkan.

Dan orang yang aku cintai menyanyikan sebuah lagu yang berisikan lirik seperti

“to be loved and to be in love”

“all I can do is say that these arms are made for holding you”

And yeah, I couldn’t ask for a better life anymore.  







ITS DONE BABY!!! akhirnya cerita ke 2 selesai!!! THANKS FOR READING GUYS I LOVE YOU SO MUCH^^ Sorry kalo misalnya ada salah dan kalo kalian ga suka sama ceritanya haha^^ THANKS

Good Things(A Larry Stylinson Fan fiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang