R and A

445 28 3
                                    

“bagaimana kalau aku suatu saat nanti meninggal karena sakit?”

Suatu hari aku sedang bersantai denganya,di taman kota pada siang hari. Semilir angin bulan November sedikit membuatku dingin. Tapi karena aku ada di sisi Harry, masalahku beres.

“no,aku akan mencarikan obat yang akan membuatmu sembuh” jawab Harry dengan senyum

“.. lagipula kenapa kau bertanya seperti itu Lou?” Tanya Harry

“aku teringat novel yang aku aku dapatkan dari toko buku itu” jawabku sambil bermain dengan rambut ikal yang sedang ada di pangkuanku

“oh.. itu hanya cerita fiksi. Kita ada di dunia nyata Lou, dan setiap penyakit pasti ada obatnya. Trust me” kata Harry

“aku selalu percaya padamu, kau tahu”

“I know”

“aku berfikir, bagaimana kalau kita berkunjung ke toko buku itu?” ajaku pada Harry

“yeah?”

“yeah. Toko buku itu sangat berbeda dengan toko buku lain. Kau akan merasa masuk ke dunia dulu saat kau berada di sana. The room filled with old things you know”

“okay, baiklah. Kapan kita akan kesana?” Tanya Harry

“bagaimana kalau kita makan siang, lalu kita pergi kesana? Aku akan menunjukan buku buku keren yang ada disana” jawabku

“right babe” Harry berkata sambil bangkit dan duduk disampingku

“kau mau makan siang dimana?” Tanya Harry padaku

“terserah mu saja” jawabku

“bagaimana kalau aku memasakan spageti untukmu di rumahku?” usul  Harry

“sounds good, lets go!”

“kiss first?” Dan aku tidak bisa menolak bibir merah Harry yang selalu mengundang keinginanku untuk meciumnya.

Segera aku mendekatkan bibirku ke bibirnya, lalu aku merasakan bibir Harry melekat di bibirku. Oh dan dia tersenyum, sambil menggigit kecil bibir bawahku.

“cant resist those sexy lips of yours” bisik Harry kepadaku setelah dia selesai menciumku

“its not the right time babe. Im hungry” jawabku

“but what if I can feed you another ‘food’?” Harry berkata sambil menunjukan dimplesnya yang dalam

“you naughty boy, cmon babe im starving here”

Lalu Harry dengan cepatnya bangun dan menarik tanganku untuk berjalan di sampingnya. Dan tentu saja tak ketinggalan, ciuman kecil di pipiku.

---

Sampai di rumah Harry, kami berdua disambut dengan Gemma yang sedang tertidur di sofa, Zayn dan Liam yang sedang bermain FIFA dan Perrie yang sedang berbicara di telepon dengan temanya yang bernama Jade. Tapi mereka semua menghentikan kegiatan mereka setelah spageti buatan hari selesai dan dihidangkan di meja makan besar milik mereka.

“selamat makan” kata Gemma sambil memasukan sesendok garpu full dengan spageti ke mulutnya

“uhm, Harry” Harry menoleh ke arahku “apa kau punya keju? Aku ingin keju di spagetiku” ucapku dengan sedikit malu

“awh babe, youre so cute. Tentu saja aku punya, kau tunggu disini ya aku akan ambilkan” Aku melihat Harry beranjak dan pergi kea rah dapur untuk mengambil permintaanku. Lalu aku menaruh kejunya di spagetiku. Jujur saja aku tidak suka dengan spageti tanpa keju. Menurutku spageti sudah berpasangan denga keju, tidak bisa dipisahkan.

Good Things(A Larry Stylinson Fan fiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang