Part 1

1.8K 72 2
                                    

Allah tetap mendengarkan keluh kesahku disaat yang lain menjauhiku
.
.

Happy reading 😄

_______
Lelah itu pasti dialami setiap manusia. Disetiap peluh dan energi yang terbuang hanya karena Allah, maka Allah akan menilainya sebagai pahala. Insyaallah.

Kaki Zaara benar benar pegal karena sedari tadi berjalan menyusuri koridor kamar santri. Mengelilingi seluruh ruangan dan melihat apakah santri santri disini membawa barang barang haram. Eits, bukan barang haram seperti narkotika dan sebagainya yaa. Tapi barang barang haram yang dimaksud adalah handphone, novel, komik, parfum, alat make up, dan lain lain.

Barang barang itu cukup membuat iman para santri putri tergoda, apalagi dipondok yang benar benar ketat peraturannya dan sering bosan. Padahal banyak hal yang harus mereka perbuat. Seperti mengejar target hafalan.

Zaara dan teman teman yang lain masih saja menggeledah lemari santri satu per satu disaat santri yang lain belajar malam.

"Nah, kan ketemu barangnya. Ternyata ini punya Nabilah to yang kelas 9 itu." Ucap Zaara saat menemukan Hp yang menjadi target pencarian mereka.

"Lah bukannya belajar buat UN malah mainan Hp." Sahut Laila yang juga bagian keamanan ke empat.

"Yaudah yaudah sini Hp nya nanti diserahin ke ustadzah Ziya."

"Zaara, kita tetep nyari nih? Kan targetnya udah ketemu" ucap Lili mulai mengeluh kecapaian.

"Iya dong, kan dikamar ini isu nya banyak barang haram. Hihi.."

Mereka melanjutkan kerjaan mereka. Dan berakhir menyita peralatan make up berupa lipstick, lipbalm, liptint, lipmate, foundation, pensil alis, bahkan sampai blush on.

"Haha. Mereka mau fasion show atau sekolah sih?" Ucap Ustadzah Ziya saat melihat hasil jerih payah Zaara dan kawan kawannya.

Ada juga yang paling banyaaak buangeeet, parfum dan novel. Hampir setiap kamar ada. Padahal sudah diingatkan, ketika seorang perempuan menggunakan parfum dan aromanya sampai tercium oleh lelaki ajnabi atau yang bukan mahrom sama saja dia itu pelacur. Na'udzubillah. Perkataan diatas dari hadits riwayat An-Nasa’i, Abu Daud, Tirmidzi dan Ahmad. Dan hadits ini dinilai shohih oleh syeikh Al Albani.

"Ini kita apain us?" Ucap Zaara

"Semua parfum dibuangin yaa, terus lipstick dan alat make up yg lain dibuang, novel dibakar dan yang bawa Hp besok ustadzah panggil. Dan jazakunnallah khayr yang sudah membantu kami, semoga lelah kalian menjadi lillah yaa" jawab ustadzah Ziya yang sudah membawa Hp dan novel pergi ke kantor nya setelah mengucapkan terimakasih dan salam.

"Zaara... ana capek tauu.. pengen rebahan 😣" ucap Lili

"Eh bentar dong kan kita belum buang buangin ini semuaaanya" jawab Zaara sambil menggerakkan jari telunjuknya kearah barang barang haram.

"Lah Zaara kan bisa besok"

"Yaudah sini kalo nggak mau, biar ana aja" ucap Zaara kesal sambil membawa kresek hitam didepannya. Bagaimana tidak kesal ya, dirinya juga capek, belum lagi Pr buat besok belum selesai. Bakalan lemburan ini nanti.
________

Zaara POV

Selesainya aku membuang lipstick dan berbagai make up lainnya satu per satu di selokan aku pun bergegas membuang isi parfum.

Isi parfum parfum itu memang dibuang di selokan kecil yang masih di area pondok. Santri yang lain pulang dari kelas mereka, bukannya langsung wudhu terus tidur malahan menontonku membuang isi parfum dan sebagainya itu. Kalau aku jadi mereka mending langsung tidur daripada nonton orang kejam nggak jelas sepertiku.

Beberapa santri ada yang bisik bisik masalah penggeledahan malam ini, dan beberapa yang lain lari lari menuju kamar mereka yang kemungkinan mereka melihat lemari mereka apakah ada yang hilang atau aman. Dan sebagian kecil mereka langsung tidur.

Yaa Allah diriku capek. Sebenarnya ustadzah Ziya benar benar menyebalkan malam ini. Ditambah Lili yang memprovokasi Laila biar rebahan saja.

Oh iya, ustadzah itu. Hehe ustadzah Ziya maksudnya, dia berumur kurang lebih 24 tahun dan baru baru saja menikah.

Tapi bagaimana pun beliau itu ustadzahku, yang mana dari beliau lah datangnya ilmu ilmu ku saat ini. Beliau ustadzah bagian keamanan. Maka dari itu aku selalu berhubungan dengannya.

Balik ke kegiatanku saat ini ya, ini adalah parfum terakhir yang aku tumpahkan ke selokan. Parfum dengan merek vitalis. Sekarang aku membuat selokan yang awalnya bau tak sedap jadi wangi. Aku beranjak dari tempat jongkok ku tadi menuju kran air untuk membasuh tanganku sekalian sikat gigi dan wudhu.
_______

Aku merebahkan tubuhku diatas ranjang yang minimalis. Mengingat apa yang telah aku perbuat tadi pagi hingga malam ini. Astaghfirullah. Aku mengelus dada jika mengingat kejadian malam ini. Aku marah, semarah marahnya sama Laila dan Lili yang tidak membantuku tadi.

Aku menangis dalam gelapnya ruangan.
'Ya Allah ampuni hamba.. hanya Engkau yang mendengarkan keluh kesah hamba disaat yang lain menjauhi hamba.. hamba Mu ini sangat lelah yaa Allah.. sangat rindu orangtua..'

Yaa benar. Hanya Allah yang mendengar keluh kesahku disaat orang lain menjauhiku.

Aku membaca dzikir sebelum tidur lalu kemudian tertidur dengan nyenyak tanpa peduli dengan Pr ku besok.
_______
Alhamdulillah...

Sampai sini dulu yahh..

Yang pernah jadi bagian pengurus sekolah atau pondok pasti paham bagaimana lelahnya.

Jazakumullah khayr udah baca...

Jangan lupa vote sama comment yaa...

I Love You Mr. UstadzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang