Prolog

4.3K 85 9
                                    

Al Qur'an laksana oksigen, jika kau hirup kau akan selamat
.
.

Matahari tenggelam dikaki langit, menyisakan semburat orange kemerahan di ufuk barat. Indah sekali.
Suara adzan Maghrib bersautan antara masjid satu dan masjid yang lain. Derap kaki menuju masjid begitu jelas terdengar. Di pondok pesantren putri tidak hanya derap langkah kaki yang terdengar tapi berbagai canda dan celotehan mereka juga terdengar. Astaghfirullah santri santri ini, sudah diajarkan do'a menuju masjid oleh ustadzahnya tapi belum juga dipraktikan.

Pondok pesantren ini tidak hanya anak SMP saja, namun juga ada anak SMA nya. Walaupun campur baur seperti ini tidak ada kata 'senioritas'. Mungkin ada tapi awal awal anak batu datang. Kenapa? Karena mereka masih merasa dirumah yang semuanya serba milik mereka, yang dengan kata lain ada juga yang egois dan suka nyuruh nyuruh temannya. Hm kalian paham lah.

Iqomah bersaut sautan lagi dari masjid ke masjid setelah sekitar 5-10 menit selesai adzan. Sholat maghrib dimulai. Sang imam yang notabene nya ustadzah pondok pesantren tersebut melantunkan surah Al Fatihah dan surah lain dengan merdunya. Sesekali terdengar isakan tangis yang sangat menyayat hati yang mendengarnya.

Awalnya Zaara bingung, ada apa ustadzahnya yang imam ini sampai menangis ketika mengimami. Dan terjawablah sudah pertanyaannya sedari kelas 7 itu. Kakak kelasnya waktu ia kelas 8 mengatakan:

"Al Qur'an itu laksana oksigen, kalau kau hirup kau akan selamat. Al Qur'an itu penyejuk jiwa bagi siapa saja yang membacanya. Jika kau, Zaara hati kau sakit, sesak, galau, Al Qur'an obatnya. Kau hirup semua makna ayat Al Qur'an itu. Al Qur'an akan menunjukkan solusi yang tepat untuk masalah kau. Insyaallah. Nah Ustadzah Fatimah tu nangis sebab apa? Sebab dia mentadabburi isi Al Qur'an. Kalau tak salah setiap ustadzah Fatimah membaca surat tentang hari kiamat, tentang surga dan neraka dan semacamnya beliau menangis. Karna ustadzah Fatimah tu mentadabburi isi dan maknanya. Sekarang kau faham?"

Begitu banyak yang kakak kelas Zaara jelaskan, bahkan sampai sekarang dia kelas 11 masih mengingatnya.

Zaara Haura Fissilmi Kaaffah. Sudah 5 tahun dia mendalami ilmu agama di pondok pesantren yang multilanguage, kalian paham lah. Kebanyakan pondok pesantren memang maju akan bahasanya, tapi disini juga maju akan tahfidz nya. 6 tahun dipondok harus menyelesaikan 30 juz. Tapi terkadang ada yang asal asalan yang penting lulus. Hihi.

Sudah kelas 11 berarti dia juga jadi pengurus pondok. Bukan berarti seperti marbot loh. Tapi, dia belajar, dia mengatur kegiatan pondok dan dia menghafal belum lagi ada santri yang bandel bahkan sampai mengerjai pengurus pondok. Kelas 11 benar benar lagi banyak diuji kesabaran dan manage waktu.

Zaara masuk ke ketua bagian keamanan. Kenapa? Padahal dulunya dia sering sekali telat. Karena dia tanggung jawab. Sekarang jadilah dia ketua keamanan.

Jangan sangka kalau si Zaara ini galak, serem bahkan menakutkan karena ketua bagian keamanan. Tapi memang benar sih dia begitu. Hihi.

Tbc

________

Sampai sini dulu yaa kenalan sama Zaara nya.

Episode selanjutnya kayanya aku bakalan lama, soalnya ini lagi sibuk sibuknya. Hihi.

Sok sibuk. Tapi ini beneran.

Jazakumullah telah membaca.

I Love You Mr. UstadzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang