53.pembantaian

987 44 15
                                    

Keesokan harinya ini adalah persiapan terakhir untuk mereka bersiap pergi

Roy sekarang dalam kamar tapi Roy merasakan ada seseorang yg berada di disekitarnya

"Keluarlah tidak usah takut" kata Roy lalu tujuh orang keluar dari bayang bayang atau kegelapan

"Ada perlu apa" tanya Roy pada ketuju orang ini dia hapal siapa mereka

"Anuu bukannya kami ingin mengganggu tapi semua pacar anda menyuruh kami menunggu disini" kata hilsa sambil melepas topeng mereka dan menunjukan wajahnya yg sedang memerah

"Hooo seperti itu" jawab Roy padanya dan dia langsung berdiri dan mengarah pada mereka

"Kalian jangan berbohong sebenarnya ada yg ingin kalian bicarakan denganku kan" kata Roy membuat mereka terkejut

Tapi Roy juga dibuat terkejut perempuan berumur dua puluhan langsung memeluknya tingginya hanya mencapai dadanya rambut pirang dia adalah Teyta

"Tuan bes.... Bukan Roy aku...... Ingin bertanya.......?" Kata Teyta dengan gugup menyembunyikan mukanya didada Roy yg lain hanya bisa menundukan kepala

"Aku ingin tahu apakah kamu memiliki sedikit rasa mencintai terhadap kami bukan sebagai anggota organisasi tapi sebagai wanita" kata Teyta dengan tangan yg bergetar hebat dan sekarang dia menunjukan ajah seriusnya

Melihat ini Roy terkejut

"Aku juga ingin tahu apakah Roy hanya melihat kami hanya katna merasa iba kami sangat berterimakasih karna hal itu tapi yg aku ingin tahu apakah kamu memiliki setetes rasa cinta terhadap kami " kata hilsa sambil memegang tangan Roy membuat Roy bingung tujuh keliling

Melihat yg lain hanya terdiam Roy mulai berfikir apakah dia mempunyai rasa mencintai tapi itu bukan motonya didunia ini motonya dia dicintai maka mencintai

"Kalau aku mempunyai rasa terhadap kalian apa yg akan kalian lakukan" kata Roy lembut melihat Teyta dan mengelus pipinya dia juga menggenggam tangan hilsa

"Kalau kalian mencintaiku maka aku juga akan mencintai kalian walaupun rasa cintaku belum tentu penuh karna kalian juga tahu sihhhhh" kata Roy pada mereka mendengar itu mereka cukup bahagia

Teyta melepas pelukannya tiba tuba Rea mengarah ke arahku dan menarik kerah bajuku dan mengarah kemukanya akhirnya kami berciuman ciuman hangat yg dirasakan Rea  membuatnya mengeluarkan dititik air mata

"Aku mencintaimu Roy" kata Rea membuat yg lain sangat terkejut dan tak mau kalah

Teyta melakukan hal yg sama tapi karna tingginya hanya sedada dia hanya perlu jinjit dan menarik kepala Roy menciumnya dan berkata kalau dia juga mencintainya

Helia, Kiva,Lien,Fers,Hilsa

Melakukan hal yg sama dan menciumnya setelah mereka selesai Hilsa mendorong Roy ke arah kasur

"Karna kamu juga mencintai kami maka kami juga tidak akan segan" kata hilsa lalu dia membuka celana Roy dan memperlihatkan pen*s Roy

"Hilsa curang aku juga ingin" kata helia dia juga mengarah ke pen*s Roy dan memainkannya dengan mulut dan tangannya.

Bahkan Rea juga ikut mengarah kesana sedangkan Lien dan Kiva mengarah ke dada Roy lalu Teyta dan Fers berciuman dengan Roy

Setelah puas setelah Roy muncrat akhirnya Roy mengarah ke Teyta terlihat tubuh Teyta yg bergetar karna Roy tahu di memiliki syndrom terhadap lelaki

"Teyta bila kamu tidak siap maka aku juga tidak akan memasukannya" kata Teyta dengan lembut lalu dia menggigit telinga Rue

"Ahhh jangan gigit aku siap seratus persen makanya Roy aku mohon masukan" kata teyta sambil menunjukan wajah memohon

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Legend Of The WarriorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang