"Daddy Daddy Daddy!" Pekikan Taeyong terdengar dari lantai bawah. Membuat Jaehyun yang berada di ruang kerjanya di lantai atas terkekeh geli mendengarnya.
"DADDY!"
"Astaga sayang! Daddy tidak tuli!"
Yang ditegur mengerucut kan bibir sebal, menghentakkan kaki pada lantai marmer lalu berjalan mendekat pada sang dominan.
Dengan hentakan pula ia duduk di pangkuan Jaehyun, membuat lelaki Jung itu sedikit tersentak merasakan junior nya ter jepit akibat hentakan bokong sintal milik Taeyong.
"Ayo belanja!"
Jaehyun mengerutkan dahi, jadi yang membuat Taeyong bar-bar dan harus mengorbankan penisnya hanya sebuah permintaan sederhana?
"Ayo belanja Daddy! Ayo beli pohon natal!"
"Natal masih lama sayang"
"HISHH BELANJA DADDY BELANJA!"
Tubuh mungil itu terhentak di pangkuan sang dominan, menambah rasa sakit pada penisnya akibat jepitan antara pantat bulat dan selangkangan nya.
"Oke-oke kita berangkat sekarang" Tangan kekar Jaehyun mencoba menahan pinggul yang lebih kecil. Mencegah terjadinya impoten pada kebanggaan nya.
"Ganti baju dulu, Daddy tunggu di mobil" dengan meninggalkan kecupan singkat di bibir dan senyuman merekah, Taeyong bangkit lalu pergi ke kamar. Menuruti apa yang diperintah Jaehyun agar permintaan nya segera terkabul.
Pohon Natal aku datang!
—Sugar—
Sesampainya di Mall, Jaehyun harus kembali mengontrol kesabaran nya karena Taeyong tak mau berhenti berlarian mencari pohon natal sesuai keinginannya.
"Yongie cari yang warna pink daddy!"
Oh salahkah Jaehyun jika ia amat sangat mencintai pemuda manis nan polos di depannya ini?
"Tak ada pohon natal berwarna merah jambu sayang"
"Pink daddy pink!"
Oke, Jaehyun menyerah.
Tolong ingatkan Jaehyun untuk meminta "bayaran" lebih dari Taeyong.
Setelah memakan waktu hampir dua jam akhirnya mereka menemukan pohon yang Taeyong cari.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kenapa tidak langsung dibawa saja?" Bibir tipis itu mengerucut saat mendengar pegawai disana mengatakan jika pohon nya akan dikirim nanti malam atau paling lambat besok.
"Tidak bisa tuan, kami juga harus menyiapkan mobil pengantar dan pohonnya"
"Tak apa, aku akan mengambil nya" Jaehyun membalas perkataan pegawai wanita tadi dan langsung mendapat tatapan nanar dari Taeyong.
"Yongie maunya sekarang Daddy"
"Jangan seperti itu sayang, mereka juga butuh waktu untuk menyiapkan nya. Daddy akan pastikan nanti malam pohon mu datang" Yang lebih tua mengusap rambutnya sayang, membawa tubuh mungil itu ke kasih untuk membayar belanjaan nya.
"Saat datang nanti kita bisa menghiasnya bersama" bisik Jaehyun dan langsung mendapat anggukan semangat serta senyuman yang mengembang di bibir Taeyong.