different

Tiba

Seperti yang kita tau korea itu salah satu negara yang udah sangat maju dan mungkin udah gaada kota maupun desa di korea yang setertinggalan zaman kayak di cerita ini, tapi demi kelancaran cerita anggap aja ada ya wkwk maksa nih😂✌
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

5 jam sebelumnya

"Joon!"

"Oh jim, mau ke ladang?"

Jimin mengangguk
"Kau pergi menjemput dia ya?"

"Iya jim, akhirnya dia pulang. Dan kau akan segera melihat dia"

Jimin tersenyum tipis. Risau. Itu yang dia rasakan, setelah sekian lama akhirnya hari ini datang juga, hari dimana dia akan melihat orang yang sudah dia kagumi bertahun-tahun.
Dia dan namjoon sudah berteman sejak mereka masih kecil, namjoon orang yang menyenangkan, dia suka bercerita dan salah satu hal yang suka dia ceritakan adalah adiknya.
Katanya dia punya adik perempuan tepat dibawahnya, dia sangat cantik dan dia bernama yoongi. Sayangnya karena yoongi sakit keras, dia terpaksa dibawa berobat ke negeri sebrang. Kali pertama jimin ditunjukkan foto yoongi, dia sudah merasa tertarik dan terpesona melihat yoongi yang sedang berbaring dirumah sakit dengan beberapa peralatan entah apa ditubuhnya, walau dia berekspresi sayu dan senyum tipis, ada daya tarik tersendiri, dan ya, jimin jatuh pada pesona yoongi hanya melalui foto.
Dia suka mendengar cerita-cerita tentang yoongi dari namjoon, kadang tersenyum saat tiba-tiba nama yoongi melintas di kepalanya, bahkan tak jarang menyebutkan nama yoongi dalam doa nya dan memohon untuk kesembuhannya, agar mungkin ada kesempatan baginya menatap langsung gadis itu di dunia nyata.
Ketertarikannya pada yoongi semakin menjadi-jadi dengan sejalannya waktu, ahh, bisa dibilang dia jatuh cinta dan punya rasa ingin memiliki si gadis min.
Jantungnya hampir saja keluar saat namjoon mengatakan kalau yoongi akan pulang beberapa hari lalu. Dia bahagia! Akhirnya penantiannya akan berakhir, dia akan segera bertemu gadis pujaannya. Hari itu senyum tak lepas dari wajahnya, dia kehilangan fokus sampai beberapa kali tersandung dan hampir mendarat di tanah, sebegitu berpengaruhnya yoongi di hidupnya.
Tapi ada saat dimana dia merasa pesimis kalau yoongi akan takkan tertarik padanya. Dia menghabiskan banyak waktu didepan cermin, melihat apakah dia cukup menarik untuk dilirik oleh yoongi, dan mulai uring-uringan saat pikiran-pikiran buruk menghantui kepalanya. Dia bertanya pada seisi rumah apakah dia tampan atau tidak, dan merecoki mereka sampai mereka jengah.
.
.
.
.
.
.

Jimin Pov

Sehabis makan siang, aku izin pada kak hoseok untuk pergi ke ladang namjoon. Aku mengayuh sepedaku santai. Kulihat dia sedang membersihkan rumput-rumput liar bersama taehyung. Mereka menyapa ku saat aku duduk di pondok

"Jim, kau takkan percaya secantik apa yoongi"

"Benarkah??" Ah, jantungku berdegub kencang lagi, aku benar-benar grogi saat ini

"Ya, seperti bayanganku selama ini, dia tumbuh menjadi gadis yang cantik, ck.. aku sangat bahagia melihat dia"
Namjoon duduk disebelahku dan meminum air dengan rakus sambil mengusap peluh yang membanjiri wajahnya

"Joon, kau sungguh akan merestuiku kalau aku melamar adikmu kan? Aku sudah menolak banyak sekali perjodohan dari ayah demi yoongi"

"Ck.. tenang saja jim, aku orang pertama yang ada disampingmu dan mendukungmu. Hanya saja, tergantung yoongi, apa dia mau atau tidak"

"Nah itu dia, aku takut dia tak tertarik padaku"

"Hahah.. kau salah satu pemuda paling tampan di pulau ini, tenang saja, ya walau kecil pasti ada kemungkinan yoongi bakal melirikmu"

"Eh?? Bukannya itu kuki?"
Taehyung menunjuk 3 perempuan berpayung yang sedang berjalan kearah mereka

"Kuki, jennie, dan yoongi"
Sontak saja aku mengikuti pandangan mereka dan bisa kulihat salah satu dari mereka berpenampilan sangat mencolok
'Jangan pingsan jimin!!'
Otak ku berteriak memperingatkan, dan aku masih sangat tidak siap untuk bertemu yoongi sekarang.
Saat dia menutup payung dan melepas topinya dapat kulihat wajah kelewat manis, melebihi ekspektasiku selama ini, dia jauh lebih indah dari pada di foto, dia seperti putri yang keluar dari buku dongeng yang suka kubaca saat masih sekolah dulu.