Prolog

24 3 1
                                    

"Heeh...heeh..."

Lelaki itu berlari bersama rekannya tanpa mengetahui kemana ia akan pergi.

"***, Apa kau tak apa-apa?" Tanya si lelaki

"heeh... aku baik. mungkin kau perlu menanyakan pertanyaan itu ke dia." Jawabnya sambil berlari

Lelaki dibelakangnya walaupun lari kelihatan pucat dan pandangannya buram. Ia mungkin memaksakan dirinya.

"Mungkin sebaiknya kalian duluan saja biar aku yang mengulur musuh, Luka diperutku juga sudah sampai dibatasnya. Aku tak mau merepotkan kalian."

"Huh? Apakah kau Bodoh? Kita yang berawal 10 orang tersisa 3 dan kau juga ingin ikut dengan mereka." Bentak lelaki itu dengan tatapan dingin

"Lebih baik aku mati daripada meninggalkanmu, Cukup 7 orang saja yang mereka ambil. Aku sudah muak dengan mereka." Tambah lelaki satunya lagi

Sekarang musuh sudah melihatnya. Lelaki yang terluka itu kemudian berlari ke arah berlawanan.

"Hey, Kau mau kemana!?" tegas lelaki itu

"Hey!!!"

"Aku akan mengulur mereka, Kalian cepatlah pergi. Aku tak tega melihat kita bertiga tertangkap."

Lelaki terluka itu langsung lari ke arah musuh dan dari jauh ia berkata

"Dan 1 lagi"

Ia berhenti dan menatap kedua temannya.

"Tolong jaga kelurgaku, dan, hidupkan kembali FAROOH . Maafkan aku ***" Lelaki itu tersenyum kecil sebelum akhirnya meneruskan berlari lagi.

Suara beberapa tembakanpun terdengar . . .










Terima kasih yang sudah baca ya.
Kalau bisa beri kritik dan saran (pls).
Mohon bantuannya, Baru Prolog :)
Thank you...

To be Continued DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang