Malam mencekam. Semua membisu setelah perkataan sisipir. Begitu pula dengan sipir lain yang berdatangan lalu mengepungku. Aku tak menyangka teman lainnya akan datang.
Rencana kami gagal. Aku gagal. Dan semua ini pasti karenaku.
"Lihatlah tikus kecil ini."
"Ya, mari kita lihat seberapa kemampuannya."
"Aku tidak akan menahan."
"Haha, Tuhan bersamamu."
Setelah sipir-sipir mencaciku. Mereka langsung menghajarku habis-habisan. Yang ku pikir hanyalah satu, bahwa aku layak mendapatkan ini. Sakit ini tak seberapa dibanding kesalahanku. Seharusnya kami sudah menaklukkan sipir pertama tadi, hanya karena aku. Aku terlalu lama bertindak. Aku lambat. Aku layak mendapatkan ini. Apa lagi yang disebut seperti ini? Ya, karma. Ini adalah karmaku dan aku patut menerimanya. Pandanganku mulai kabur, suara-suara mulai menghilang. banyaknya pukulan ini mulai membuat kepalaku kepayang. Aku patut mendapatkan ini. Aku patut menerima ini. Aku pat-
.....
Aku terbangun. Mungkin karena aku menindis luka yang ada ditubuhku. Semua memar, bengkak, dan berdarah. Aku tak berdaya untuk mengangkat badanku, aku bahkan belum makan dalam seharian ini.
Ku lihat sekeliling sebisaku, sel penjaraku berbeda. Mungkin itulah mengapa lotus tidak ada disini. Mereka pasti kecewa. Biarlah. Yang jelas aku tak punya muka menghadap mereka semua.
Masa tahananku juga pasti bertambah. Dan mungkin aku juga akan dipindahkan lagi ke penjara lain diluar. Lebih baik aku tidur. Akupun masih lelah karena kejadian kemarin, ataukah kemarin dulu? apapun itu.
Keesokan harinya masih sama. Aku masih tidak melihat tanda-tanda adanya Lotus. Mereka memang seharusnya begitu. Hidup disini juga tidaklah buruk. Makanan selalu sedia, yah walaupun tidak tiap hari diberikan jatah makanan, tempat tidur terbuat dari kayu yang sudah rapuh, mungkin juga berayap karena ada lintasan tanah dibawahnya, kupikir rayap-rayap itu sedang bekerja seperti biasanya. Dinding langitnya yang buram dan banyak sarang laba-labanya. Tempat ini benar-benar primitif atau pengelola penjara sengaja memberikan desain primitif dipenjara ini agar aku nyaman. Terima kasih siapapun itu yang membuat penjara ini. Kini pesan mu tersampaikan.
Mengamati sekeliling membuatku lelah. Hal lain yang belum kusebutkan yaitu terdapat toilet dan jendela kecil yang cukup tinggi dari posisiku sekarang. Aku menatap keluar ke jendela. Langit diluar sungguh indah. Saking indahnya, mataku mulai redup. Dan akhirnya tertidur.
...Aku terbangun lagi, luka ku agak mendingan dari kemarin. Aku melihat sekitar, masih sama seperti biasanya. Namun, ada yang aneh di ujung tembok. Terdapat secarik kertas. Aku mengambilnya tanpa segan-segan lalu membacanya.
"Tunggu pembalasanku!"
Seketika hawa penjara terasa berubah.
"Pembalasan?"
Apa yang dimaksud pembalasan dikertas itu? Kenapa kertas itu bisa ada? Mengapa ia memberikan kertas itu kepadaku? Pikiranku diluapi berbagai pertanyaan. Mungkinkah ini dari Beta? Lotus? Ataukah Sisipir? Yang jelas ia mungkin membenciku, ataukah sebaliknya?
Memikirkan semua kemungkinan itu membuat otakku lelah dan bertambah pusing.
"Mungkin sebaiknya aku tidur lagi."
...
Sinar matahari membuatku bangkit dari tidurku. Mungkin sudah 1 minggu aku berdiam disini. Lukaku semua mulai tertutup. Ada yang aneh dipagi hari ini. Setelah menyantap makanan dari sisipir, ada keramaian yang ada diluar. Aku menebaknya karena suara diluar berbeda dari yang biasanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
To be Continued Dream
AventuraAlpha adalah seorang pemuda yang memiliki cita-cita untuk berlayar dilautan. Tetapi ditempat ia tinggali sangatlah jauh dari laut, bahkan mungkin sampai ia tua pun belum sampai. Orang-orang selalu menertawakan mimpinya yang ia ingin raih. Alpha kemu...