part 4

4 0 0
                                    

Setelah mencari-cari pekerjaan, akhirnya aku mendapat panggilan untuk bekerja. Aku diterima sebagai model. Berkat kecantikan yang diturunkan oleh bunda, banyak orang yang menginginkan ku menjadi model dari produk mereka. Tubuhku proposional dengan tinggi badan 170cm dan berat badan 55 kg, mata ku abu-abu sama seperti bunda, rambutku hitam legam dengan kulit kuning langsat, sungguh ini perpaduan yang sempurna. Tanpa berpikir panjang aku langsung menerima tawaran itu. Dan belakangan baru ku tahu, ternyata orang yang merekrutku mejadi model adalah temannya mas Bima.
Penghasilan ku sebagai model cukup untuk biaya kuliahku setiap bulan serta kebutuhan ku juga terpenuhi dengan uang itu sehingga aku tidak lagi bergantung pada bunda atau mas Bima lagi. Bunda tahu kalua aku bekerja sebagai model, beliau bersyukur karena aku bisa melanjutkan kuliah ku yang sebentar lagi.
Malam itu aku berniat bercerita kepada mas Bima bahwa aku mendapat pekerjaan sebagai model di tempat temannya. Aku menunggu mas Bima pulang, jam sudah menunjukkan pukul 12.00 malam tapi belum ada tanda-tanda mas Bima pulang. Tidak sadar aku ketiduran saat menunggu mas Bima. Aku terbangun dan menyadari ada orang lain di kamar ku, aku panik tapi setelah aku benar-benar memperhatikan wajahnya dia adalah mas Bima.
Aku merasa ada yang aneh dengan tatapan mata nya. Dia mengamati k uterus menerus sampai tidak sadar bahwa aku sudah terbangun. Aku memberanikan diri menegur mas Bima,
“ Kamu pulang kapan mas? Aku nungguin loh, pengen cerita sesuatu”.
“ Cerita saja, mas akan mendengarkan.”
Kemudian aku bercerita bahwa aku sudah mendapatkan pekerjaan sebagai model di tempat temannya dan aku bilang bahwa mas Bima tidak perlu lagi membeiku uang untuk kuliah dan kebutuhanku, karena aku tahu mas Bima sedang mengalami kesulitan keuangan karena ia berhenti bekerja. Namun respon mas Bima sunggguh membuat ku terkejut.

KamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang