Part 8

5 0 0
                                    

" Akhirnya bimbingan hari ini kelar juga. Saat nya aku berangkat ke studio nih buat pemotretan." Kata ku dalam hati. Aku menghubungi bunda dan meminta izin untuk langsung ke studio tanpa pulang ke rumah terlebih dahulu, bunda memaklumi itu. Di perjalanan ke studio aku berpikir, bunda sakit apa ya? Semoga semua nya baik-baik saja dan bunda tetap sehat.
Setiba di studio aku disambut hangat oleh mas Deril. Dia tampan, dengan tubuh kekar dan pandangan teduh, dia juga baik, tapi di pandangan teduh itu aku melihat sepercik kelicikan, tapi aku harus tetap berfikir positif tidak baik memiliki prasangka buruk kepada orang lain.
" Wow Rana semakin hari bakat mu semakin kelihatan, lihatlah foto mu bagus tanpa ada kekurangan sekecil apapun, produk ini akan laris manis pasti." Kata mas Deril saat menghampiriku.
" Terima kasih mas, ini juga berkat kamu karena udah ngasih aku kesempatan buat jadi model disini. " Balasku.
" It's okey, aku hanya membantu sedikit."
Tiba-tiba mas Deril berbisk di telinga ku, " Rana, kamu semakin seksi saja, bagaimana kalau nanti malam kita tidur di hotel?"
Aku terlonjak kaget, mau apa dia? Apa maksudnya? Karena pemotretan selesai aku langsung bergegas keluar studio tanpa memedulikan ucapan mas Deril tadi. Aku ketakutan.
Setiba dirumah, bunda sedang duduk di sofa sambil melamun lalu aku menghampirinya dan menanyakan apa ada hal yang menganggu bunda. Dan baru ku tahu, ternyata hasil lab menyatakan bahwa bunda mengidap penyakit liver sehingga bunda diharuskan untuk cuci darah setiap seminggu sekali secara rutin.
Ya Allah cobaan apa lagi ini?

KamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang