Part 7

5 0 0
                                    

Pagi ini kami bertiga makan bersama. Tapi aku tidak berani menegur mas Bima untuk sekedar basa-basi. Bunda membuka percakapan.
“ Hari ini kamu mau kemana Bim? Bisa tidak mengantar bunda ke rumah sakit? Rana ada kuliah jadi dia tidak bisa mengantar bunda.”
“ Aku tidak bisa mengantar bunda. “ jawab mas Bima pelan.
“ Memangnya kamu mau kemana? “
“ Bukan urusan bunda” , mas Bima menjawab dengan sengit dan meninggalkan rumah.
Sungguh aku tidak mengerti lagi dengan sikap mas Bima saat ini, aku harus tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan mas Bima. Aku tidak ingin bunda terus menerus bersedih. Aku ingin bunda tersenyum lagi seperti dulu walaupun tidak ada ayah di samping kami.
Pagi ini jadwal check up bunda, tapi aku tidak bisa mengantarkan karena hari ini ada bimbingan skripsi dan ada pemotretan. Aku merasa bersalah karena tidak bisa mengantar bunda, tapi bunda bilang bahwa ia bisa pergi sendiri dan ia merasa bahwa ia baik-baik saja.
Akhir-akhir ini kesehatan bunda memburuk. Bunda bilang ia sering merasakan pusing, aku khawatir terjadi apa-apa dengan bunda sehingga waktu itu aku memutuskan untuk membawa bunda ke dokter dan ternyata bunda harus menjalani serangkain tes terlebih dahulu sebelum mengetahui apa yang terjadi dengan bunda.
Semoga bunda baik-baik saja.

KamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang