Part 14

0 0 0
                                    

Hari ini aku mengajak Rana jalan dan mengajaknya dinner romantis, dia tidak curiga sama sekali setelah ku berikan alasan bahwa aku ingin pacaran tapi tidak ada wanita yang mau denganku jadinya aku memanfaatkan Rana. Dia selalu percaya apapun yang aku katakan, walaupun sebenarnya alasanku bukan itu. Aku ingin menghabiskan waktu berdua saja dengan Rana, menikmati angin malam dengannya, melihat senyumnya yang indah, melihat matanya yang menyipit saat ia tertawa. Apakah benar aku jatuh cinta dengan adikku sendiri? Tidak bisa ku pungkiri aku memang terpesona dengan adikku sendiri. Apa aku sudah gila?
Aku tahu ini salah tapi aku tidak tahu harus berbuat apa lagi, aku tidak bisa membendung perasaan ini. Akhir-akhir ini, sebelum tidur aku selalu melihat Rana terlebih dahulu. Tidurnya nyaman sekali, tidak ada gerakan sekecil apapun, tapi Rana selalu mendengkur. Gadis secantik dia mendengkur? Haha lucu sekali adikku ini.
Semakin hari perasaan ku terhadap Rana semakin besar, aku ingin memilikinya hanya untuk diriku sendiri. Apa yang harus aku lakukan terhadapmya. Dia adikku, darah kita sama, orang tua kita sama, tapi bagaimana bisa aku mencintainya seperti seorang wanita bukan mencintainya sebagai adikku. Sungguh ini perasaan yang salah.

KamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang