CHAPTER X

1.7K 199 9
                                    

Setelah berbincang dengan Lein akupun segera kembali ke kamarku

'apa yang harus kulakukan sekarang' Batinku seraya berjalan menuju kekamar

Setelah sampai di kamar akupun segera merebahkan badanku di atas kasur

"Lein" Panggilku

Lein yang merasa namanya terpanggil pun segera menemuiku

"Apa anda butuh sesuatu Vio-sama?" Tanya Lein yang sudah berada di depanku

"Apa kekuatan ku ini terlalu besar?" Tanya ku kepada Lein

"Ya kekuatan anda memang sangat besar Vio-sama" Jawab Lein dengan wajah serius

'huh... Pasti kelak kekuatan ini akan merepotkan' Batinku dengan menghela nafas

"Menurutmu apa yang bisa ku lakukan dengan kekuatan itu? " Tanyaku lagi

"Menurut saya anda bahkan bisa menghancurkan dunia ini jika anda mau" Jawab Lein

"Huh!!...kau terlalu berlebihan Lein" Jawabku sambil tersenyum kecut

"Anda bisa mencobanya jika anda tidak percaya" Ucap Lein

"Hmm... Baiklah kau yang akan menjadi objek percobaan pertamaku" Jawabku sambil menatap Lein dengan menyeringai jahat

"Baiklah Vio-sama,saya bersedia" Jawab Lein

Aku yang mendengarnya hanya bisa terkejut, Lein dengan enteng nya menyerahkan nyawa untuk hal yang sia-sia, padahal aku hanya bercanda

'huhh... '

Aku yang mendengar nya hanya menghela nafas

'aku lupa dengan sifatnya yang selalu serius' Batinku lagi-lagi dengan senyum terpaksa yang melekat di wajahku

"Oke, Lein lupakan" Ucapku yang sudah lelah untuk berdebat

"Sekarang aku ingin melihat langsung rakyatku, kau ikut denganku" Ucapku menunjuk Lein

"Baik dengan senang hati Vio-sama" Jawab Lein hormat

Tanpa pikir panjang aku dan Lein segera pergi lewat jendela, karena tidak ingin menarik perhatian kami memakai jubah hitam yang menutupi hampir seluruh tubuh kami

Jika kalian bertanya dari mana aku dan Lein mendapatkannya, itu karena Lein memilikinya, karena hal itu sangat penting untuk menjaga identitas

Selain untuk menutupi identitas jubah ini juga dapat menekan aura keberadaan jadi sangat cocok dipakai untuk menggali informasi

Setelah keluar dari istana aku bisa melihat sekeliling wilayah ku dengan sangat jelas

Kami berhenti di puncak menara istana, dari sini aku dapat melihat sekeliling istana dengan jelas, suasana di sini begitu mencekam tanpa tanda-tanda kehidupan dengan hutan lebat di sekelilingnya

'Tidak heran jika disebut dengan istana kematian' Batinku seraya melihat sekitar

"Lein apa kau punya informasi tentang wilayah ku?" Tanyaku pada Lein

"Menurut pengetahuan saya wilayah Vio-sama meliputi seluruh benua demonios dimana bagian selatan dibatasi dengan jurang kematian begitu pula letak istana kematian tempat Vio-sama bangun-

serta dibagian barat dibatasi dengan hutan kematian dan bagian timur terdapat laut lepas yang menjulang hingga bagian utara benua-

dan juga selain anda sang raja iblis ada juga beberapa penjaga yang tunduk dibawah anda, mereka disebut seven guardian mereka memegang wilayah nya masing-masing-

mungkin tidak akan lama lagi anda akan bertemu dengan mereka, seperti namanya mereka terdiri dari-"

"Hmm... Oke itu sudah cukup, terimakasih atas informasinya" Ucapku memotong penjelasan Lein, karena aku sudah lelah mendengarnya

"Tidak perlu berterima kasih Vio-sama, itu sudah menjadi tugas saya" Jawab Lein

"Ya" Jawabku singkat

"Baiklah sekarang mari kita ke wilayah para penduduk, aku ingin melihat situasi nya"

Lein pun segera membawa ku ke wilayah para penduduk dengan teleportasi, dengan sekejap kami sudah berada di atap rumah salah satu penduduk

Sebetulnya aku juga bisa menggunakan skill teleportasi, mudah membuat nya dengan skill create ku, tapi karena aku belum pernah mengunjungi tempat ini jadi percuma saja menggunakannya

Aku melihat sekeliling wilayah penduduk, suasanya tidak seperti istanaku

Disini terlihat seperti wilayah penduduk seperti biasanya

Tetapi keadaan disini begitu menyedihkan, bangunan sudah tua dan lapuk dan tidak sedikit yang hampir hancur, begitu banyak penduduk yang terlantar, bahkan sampai ada orang yang tergeletak di tengah jalan, namun tidak ada seorang pun yang menolong nya

Meski disebut orang karena mereka sangat mirip seperti manusia, namun mereka terlihat berbeda, mereka memiliki tanduk yang beragam pada dahi mereka

'Sebetulnya apa sih yang para penjaga itu lakukan hingga seluruh rakyatku begitu sengsara' Batinku dengan tangan mengepal, tanpa sadar aura hitam muncul disekeliling ku

Karena tidak tahan melihat mereka akupun langsung memberikan mereka sihir pemulihan

'create:skill recovery, refresh' Gumamku

Tubuhku sedikit bersinar pertanda skill create ku berhasil, lalu kurentangkan tangan kananku kedepan

'magic area : recovery,refresh' gumamku

Seketika saja para penduduk disekitar area sihir ku mulai bersinar

Perlahan mereka mulai pulih, banyak ekspresi yang timbul pada wajah mereka, entah itu terkejut, bingung atau yang lainnya

Aku yang melihat sihir pertamaku berhasil hanya tersenyum kecil sekaligus merasa puas

Tak lama senyuman itu mulai pudar berganti dengan ekspresi yang penuh dengan kekesalan mengingat betapa sengsaranya rakyatku

"ch.... Lein kita kembali keistana, banyak hal yang ingin aku bicarakan dengan Chain" Ucapku pada Lein

"Ba-baik Vio-sama" Jawab Lein dengan suara bergetar

'create:skill teleportasi ' Gumamku

Tanpa peduli dengan Lein akupun segera berteleportasi menuju istana

--------------------------
^TBC^
----------------------------








___________________________

Oke segini dulu untuk chapter ini, sory bgt krn udah lma ngk up, sory jga klo ceritanya mulai ngk jelas, sejujurnya aku udh kehabisan ide:((

Dan makasih bgt yang udah mau baca sampai sejauh ini:))

Terus beri dukungan ya, dengan cara tinggalkan vote and comment nya:))

Sejujurnya karena dukungan kalian aku lnjutin cerita ini:))

Ikuti terus hingga chptr selanjutnya:))

Baybye:))



THE KING OF DEMONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang