Friends with Benefit (BL 25+) [COMPLETE]

After Story I

Ini cerita lanjutan setelah Ben, Eric, Yuma hidup dengan pasangan mereka masing-masing. Enjooy! ヾ(´︶'♡)ﾉ

☘  GREY  ☘

Setelah tiga tahun pacaran dan akhirnya bisa menikah, Eric merasa dirinya masih benar-benar bermimpi. Sejak SMA kehidupannya hanya dipenuhi seks, bahkan sudah tidak terhitung berapa laki-laki yang sudah tidur dengannya, Eric juga sebenarnya tidak ingat siapa-siapa saja sex buddynya.

Sampai ketika ia benar-benar merasakan perasaan yang berbeda pada dosennya sendiri. Memang awalnya dari seks, sex buddy, tapi kemudian Eric sadar kalau rasa sukanya pada Grey bukan dari seks, tapi memang perasaan suka karena itu Grey, dosen yang kini jadi suaminya.

Bisa menikah dengan Grey ini lah yang buat Eric merasa ia sedang bermimpi, dulu ia yang hypersex dan mau tidur dengan siapa saja, kini luluh oleh Grey. Ditaklukan oleh Grey. Grey adalah dunianya, melebihi apapun. Eric percaya, setelah ia berkelana, jodohnya pun tiba.

"Aku pulang."

"Selamat datang."

Eric lekas melenggang, memasuki rumah mungilnya.

"Kau pulang cepat hari ini." senyum Grey mengembang, mengambil tas kerja Eric dan meletakannya di sofa, tangannya lihai membuka dasi yang masih tertata rapih melingkar di kerah kemeja Eric.

Eric menciumi kening Grey, senang dilayani suaminya, "Pekerjaanku selesai lebih cepat, jadi aku bisa pulang lebih awal."

"Ooh."

"Grey."

"Hm?" Grey menoleh dan langsung mendapati Eric menahan pipinya, "Apa?" tanya Grey terkekeh.

"Tidak, hanya ingin memandangimu."

"Apa sih?" Grey makin terkekeh-kekeh, "Kita sudah menikah Eric. Lucu sekali."

"Justru karena sudah menikah kan? Aku bisa lebih bermesraan denganmu."

"Iya, tapi tidak sekarang." Grey mengecup hidung Eric, "Aku sedang membuat makan malam, kau mandi dulu sana, baru kita makan."

"Aku ingin mandi berdua."

Grey masih menahan senyumnya, mendorong Eric ke kamar, "Mandiii~" perintahnya.

Tanpa bisa berbuat apa-apa lagi, Eric hanya menghela napas panjang. "Baiklaah." lalu mengindahkan titah Grey.

Grey sendiri, sebenarnya tidak keberatan untuk mandi berdua, toh mereka memang sepasang suami. Tapi Grey harus menolak karena ia sedang masak, membuat makan malam untuk mereka berdua. Tentu saja Grey mau membuat masakan yang enak, karena itu untuk Eric. Suaminya.

Selesai mandi, di meja makan sudah penuh dengan masakan Grey. Senyum Eric mengembang sambil mengangguk-angguk. Mengerti kemana arah tujuan Grey memasakinnya banyak menu dan hampir semua kesukaan Eric.

Sudah lama Eric mengenal Grey, sudah hapal benar Eric dengan suami mungilnya ini. Kalau Eric sudah dimanjakan lebih dari biasanya, pasti Grey sedang ingin sesuatu darinya. Tapi untuk malam ini, Eric masih diam, tidak mau memancing Grey mengatakan apa keinginannya.

Sampai selesai makan malam, Grey merapihkan meja lalu habis itu mandi, Eric masih diam, tidak bertanya apapun, malah asik menonton tv.