C h a p t e r | 10

4.5K 523 120
                                    

Warn! Typo bertebaran

"Happy Reading "

.

.

.

Naruto membuka matanya dia menghela nafas pelan. Lalu duduk di pinggir ranjang. Dia sudah kembali ke rumah setelah beberapa hari teman-teman nya mengatakan dia di rawat di rumah sakit lantaran kecelakaan yang menimpa nya.

Naruto merasa bersalah pada Hinata. Gadis itu— bahkan rela ikut tertimpa kecelakaan untuk menolong nya. Dan dia dengan bodohnya malah menyia-nyiakan gadis itu.

Naruto mengusap kasar rambutnya. Apa yang harus dia lakukan? Apa dia harus meminta maaf pada Hinata. Tapi dia tidak bisa berbohong pada perasaan nya yang memang menyukai Shion.

Tapi Hinata—— gadis itu bahkan berkorban untuknya. Dan kenapa dia masih belum bisa menyukai Hinata. Dia sendiri tidak mengerti dengan dirinya sendiri.

Naruto bangkit dari duduknya memilih masuk ke kamar mandi untuk bersiap ke sekolah.

-o0o-

Naruto menjawab pertanyaan teman-teman nya yang menanyakan keadaan nya setelah kecelakaan. Teman-teman sekelas nya bahkan merasa sangat sedih dan tidak menduga semuanya.

"Lalu— bagaimana kondisi Hinata? "

Naruto menatap gadis yang kemarin meledek Hinata dan kini gadis itu bertanya seolah dia khawatir pada Hinata. Naruto menghela nafas pelan. Dia sendiri tidak tahu kondisi Hinata.

Teman-teman nya bilang Hinata sudah pulih lebih dulu di bandingkan dirinya. Walau mereka pulang di hari yang sama hanya beda waktu saja.

"Tiba-tiba bertanya kondisi Hinata.. Kau mau apa mau bersyukur dia sekarat begitu? "Celetuk Kiba. Dan gadis itu terkejut lalu menatap kearah lain karena ketahuan niat nya.

Lalu gadis itu memilih ke kursi nya dan duduk tidak mengumpul seperti yang lain yang masih menanyakan Naruto.

Kiba menatap itu lalu menghela nafas malas. Ketahuan sekali sifat si Amaru. Dia pikir Kiba bodoh.

Tak lama mereka kembali ke tempat duduk masing-masing. Karena Bel sudah berbunyi. Tak lama seseorang masuk kelas dan semua menatapnya.

Hinata.

Gadis itu hanya menatap datar teman-teman sekelasnya lalu berjalan santai untuk duduk ke kursinya di belakang.

Amaru menatap Hinata dengan tatapan terkejut nya. Tentu saja. Gadis itu merubah penampilannya. Dia sudah tidak mengikat twin tail rambutnya.

Hinata membiarkan rambut panjang nya tergerai bebas. Gadis itu menatap Amaru datar lalu membuang muka keluar kelas.

"Apa-apaan dia? Apa dia pikir dia cantik begitu? "Ujar Amaru sambil menatap Hinata dengan tatapan kesalnya.

Naruto ikut menatap Hinata. Naruto akui gadis itu sangat cantik dengan penampilannya sekarang walau kesan imut tetap ada pada gadis itu.

"Naruto. "

Naruto menoleh menatap Shikamaru. "Kau tidak ingin berterimakasih pada Hinata karena dia ikut menolong mu saat kecelakaan bahkan dia sampai menjadi korban juga. "Ucap Shikamaru.

In My Dream |naruhina ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang