C h a p t e r | 6

3.4K 437 31
                                    

Warn! Typo bertebaran

"Happy Reading "

.

.

.

Naruto membuka matanya secara perlahan setelah merasa di sudah tidak begitu pusing. Dia memegang keningnya dengan tangan kiri dan itu sebuah sapu tangan.

Naruto mengernyitkan keningnya bingung. Siapa yang mengompres nya?. Itulah yang ada pikirannya.

Baru akan mengangkat tangan kanannya tapi dia merasa ada yang memegangnya. Saat menoleh dia cukup terkejut. Hinata tertidur dengan tangan memegang erat tangannya.

Naruto menghela nafas pelan. Kenapa gadis ini masih mau berjuang?. Naruto merubah posisinya menjadi duduk. Dia menatap jam dinding yang ada di UKS.

Pukul setengah 7 malam. Dia tertidur lumayan lama. Naruto menatap Hinata yang masih tertidur. Dengan pelan Naruto menarik tangan kanannya agar terlepas dari Hinata.

Setelah itu dia mengambil ponselnya yang ada di meja samping ranjang. Dan terpapar pesan teman-teman nya yang mengatakan pulang duluan.

Naruto menatap Hinata. Apa yang harus dia lakukan? Tunggu— Naruto tahu. Hinata lah yang mengompres nya. Gadis benar-benar berusaha agar dirinya menyukai nya.

Sekarang apa yang harus Naruto lakukan? Membangunkan Hinata atau membiarkan nya tidur disini. Ini membingungkan.

Naruto menghela nafas pelan lalu menyentuh bahu gadis itu. Dia menggoyang-goyangkan bahu gadis itu.

"Hinata.. Bangun lah. "Ucapnya.

Hinata yang mulai terusik pun membuka matanya. Naruto lalu menarik tangannya. Hinata lalu merubah posisi menjadi duduk dan menatap Naruto.

"Kau sudah baikkan? "Tanya Hinata. Naruto hanya menatap Hinata lalu turun dari ranjang.

"Ya." sahutnya. Hinata tersenyum mendengar nya. Hinata bangkit dari duduknya dan menemukan tas nya di dekat pintu. Sudah Hinata duga teman-teman nya yang menaruhnya di situ sebelum mereka pulang.

Hinata menatap jam di ponselnya. Dan sudah cukup malam sekarang. Dia juga merasa lapar.

Hinata menggendong tasnya dan berjalan keluar UKS mengikuti Naruto. Hinata tahu dia dan Naruto dalam kondisi belum baik. Masih sama semua terlihat samar.

Naruto menghentikan langkahnya. Dan Hinata memilih untuk melanjutkan jalannya. Naruto tidak akan mau berjalan beriringan dengannya. Dan Hinata cukup mengerti itu.

"Tunggu! "

Hinata menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Naruto. Dia melihat Naruto berdiri sambil berpegangan pada tembok koridor.

"Ada apa? Apa kau baik-baik saja? "Tanya Hinata yang lalu memilih untuk menghampiri Naruto. Dia khawatir dengan kondisi Naruto. Sungguh khawatir.

"Naruto.. Kau tidak apa-apa kan? Apa kau masih pusing? "Tanya Hinata. Naruto tidak menjawab dia menunduk sambil satu tangan memegang kepalanya.

Hinata menghela nafas. Naruto tidak mau bicara sedikit pun. "Naruto, Kau baik-baik saja? "Tanya Hinata lagi. Naruto akhirnya menatap Hinata dan tatapannya benar-benar redup. Seperti nya lelaki itu benar-benar demam.

"Kau sakit? Aku akan mengantar mu ke rumah sakit. "Ucap Hinata. Naruto menggelengkan kepalanya. "Tidak. Aku ingin pulang saja. "

Akhirnya Naruto buka suara. Hinata menghela nafas pelan. "Bisakah kau mengerti? Kondisi mu sudah cukup parah. Demam mu pasti tinggi. "Ucap Hinata.

In My Dream |naruhina ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang