1

1.1K 58 52
                                    


Selamat menikmati ketidakjelasan cerita ini

...

÷ ABNORMAL ÷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

÷ ABNORMAL ÷

Chapter 1

...

Donghae bilang bahwa ia suka jika melihat Jessica sedang menangis. Gadis itu terlihat seperti anak kucing menurutnya. Maka dari itulah, Donghae gemar sekali menjahili Jessica. Pria itu bilang, ia belum merasa puas jika gadis itu belum menumpahkan air matanya. Terkadang, Donghae juga menyuruh Jessica untuk melakukan pekerjaan yang diluar kemampuan seorang wanita. Seperti beberapa hari yang lalu, ketika lampu apartemennya mati, Donghae memaksa Jessica untuk memperbaikinya. Jangankan memperbaikinya, meskipun Jessica sudah menyusun tiga buah meja pun, gadis itu tetap tidak bisa menyentuhnya. Padahal, untuk urusan yang seperti ini.. Donghae bisa menyerahkannya kepada seseorang yang lebih ahli. Tapi memang dasar Lee Donghae! Pria itu benar-benar ingin membuat Jessica menangis. Dan benar saja!! Alhasil, Jessica benar-benar menangis. Dan Donghae menemukan gadis itu sedang menangis dalam diam di bawah meja makannya, persis seperti anak kucing. Parahnya Donghae malah menertawakannya tanpa meminta maaf. Benar-benar keterlaluan!!

Belum sampai di situ. Ini bahkan belum genap satu bulan Jessica menjadi asisten rumah tangga Donghae. Pria itu benar-benar memperbudak Jessica tanpa rasa tega setitik pun. Tidak hanya urusan kebersihan apartemennya saja yang Donghae serahkan sepenuhnya pada Jessica, tapi juga urusan kebersihan diri pribadi Donghae sendiri. Pria itu tidak segan-segan meminta Jessica untuk memotongkan kukunya, atau bahkan membersihkan kotoran telinganya. Jessica sudah tidak bisa lagi disebut sebagai seorang asisten rumah tangga. Mungkin.. sebutan pengasuh lebih tepat untuknya. Jika saja Donghae tidak mengiming-imingi Jessica dengan bayaran yang besar, Jessica lebih memilih untuk mengundurkan diri sejak awal ia bekerja mengurusi pria itu. Ya pria itu, lebih tepatnya.. Jessica mengurusi pria itu.

"Tanganku masih sakit gara-gara kemarin.." keluh Jessica sembari mengibas-ngibaskan tangannya yang terasa sakit. Tapi pria itu sama sekali tidak peduli dan malah lebih memilih untuk menikmati sandwich sebagai menu sarapan paginya. Bayangkan saja, kemarin malam saat Donghae mengajak Jessica untuk menemaninya membeli bahan-bahan makanan, pria itu menyuruh Jessica untuk membawa keranjang belanjanya. Jahatnya, Donghae tidak mengizinkan Jessica untuk memakai troli untuk menyimpan semua belanjaannya. Padahal.. belanjaannya sangaaattt banyak. Tidak hanya bahan-bahan makanan yang dibeli pria itu untuk mengisi kulkasnya, tapi juga berbagai kebutuhan lain seperti sabun mandi, shampoo, cairan pembersih toilet dan masih banyak lagi. Dan jangan lupakan dengan ukurannya yang besar! Belum lagi, bahan pokok seperti beras dan minyak yang memperberat keranjang yang di jinjing Jessica. Membuat kedua tangan gadis itu memerah sakit. Sebenarnya, Jessica tidak ingin menangis karena itu. Karena ia yakin, Donghae pasti akan senang jika melihatnya menangis. Sementara Jessica tidak mau membuat pria itu merasa senang.

"Kau tahu ini apa?" Tanya Jessica, ia menarik kursi di sebelah Donghae dan mendudukinya. Menunjukkan sebuah karet gelang berwarna merah muda tepat didepan wajah Donghae. Pria itu segera menepisnya, menjauhkan benda itu dari wajahnya lalu fokus pada game yang sedang ia mainkan di ponselnya.

ABNORMALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang