7

718 60 92
                                    

Mendapatkan vote dan komentar,

Rasanya.. seperti anda menjadi ironmen

Wkwkwkwk 🤣🤣🤣🤣

Wkwkwkwk 🤣🤣🤣🤣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

÷ ABNORMAL ÷

Chapter 7

...

Sang mentari bersinar dengan terang seolah tengah tersenyum manis pada dunia. Burung-burung yang berkicau membuat suasana pagi terasa lebih syahdu. Tanaman-tanaman hijau terlihat sangat menyegarkan pagi ini, seolah begitu semangat untuk memproduksi oksigen. Tanah pagi ini terlihat basah, jalanan becek, dan embun terlihat menempel dimana-mana. Hal itu terjadi karena kota ini diguyur hujan lebat sepanjang malam. Maka tak heran jika udara pagi ini terasa begitu dingin.

Lee Donghae, pria yang kini berambut hitam itu perlahan mulai membuka matanya ketika suara alarm dari jam weker di sampingnya terdengar menggema. Ia mengedipkan matanya berkali-kali, menguceknya, lalu mengeksplor suasana di dalam kamarnya yang begitu sunyi. Tidak ada suara apapun setelah ia mematikan jam wekernya, yang ada.. hanya hembusan nafas teraturnya.

Seingatnya, semalam ia hanya memakai kaos polos berwarna putih dan celana pendek. Dan anehnya, pagi ini ia terbangun dengan jaket tebal di tubuhnya dengan sepasang kaos kaki yang membungkus kedua kakinya. Ahh.. pantas saja semalam ia merasa hangat.

Donghae melirik kearah sampingnya, dimana seorang gadis masih tertidur dengan lelapnya. Dengan sebuah mantel super tebal miliknya yang membungkus tubuh gadis itu. Donghae yakin, pasti gadis itu juga yang memakaikan jaket dan kaos kaki ditubuhnya tanpa ia sadari semalam.

Beruntung sekali, hari ini adalah hari libur. Ia tak perlu berangkat ke kantor seperti biasanya. Jika saja perutnya tidak berkontraksi, mungkin Donghae akan memilih tetap di tempat tidurnya dan kembali melanjutkan mimpinya. Tapi sayang, isi perutnya sudah benar-benar penuh dan harus dikeluarkan sekarang juga. Dorongannya terlalu kuat hingga ia tak mampu untuk menahannya. Dengan terburu-buru, Donghae segera menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya, dan berlari menuju kamar mandi.

"Ahhhhh..."

Setelah sekitar sepuluh menit, Donghae akhirnya selesai dengan urusan perutnya. Kini ia merasa lega dan kembali nyaman. Perutnya yang agak buncit, kini kembali sixpack seperti semula setelah ia mengeluarkan semua isinya. Dilihatnya, gadis itu masih asyik dengan alam mimpinya. Mengeluarkan dengkuran halus sebagai tanda bahwa gadis itu begitu menikmati tidurnya. Melihat itu, Donghae memilih membiarkannya. Membiarkan gadis itu menyelesaikan mimpinya meski jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan.

Rasa dingin yang begitu menusuk tulang, membuat Donghae memilih melangkahkan kakinya menuju balkon. Mencari sinar matahari yang sedikitnya bisa menghangatkan tubuhnya meski ini belum waktunya. Ia membuka tirai berwarna coklat itu, menariknya ke sisi kanan dan sisi kiri. Kemudian, tampaklah pintu besar yang terbuat dari kaca transparan yang langsung menyajikan pemandangan kota di pagi hari. Terlihat masih tenang, udaranya pun terasa masih sejuk karena masih sedikit kendaraan yang beroperasi.

ABNORMALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang