PROLOG

1.7K 63 28
                                    

÷ ABNORMAL ÷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

÷ ABNORMAL ÷

PROLOG

Bekerja di kantor dan memakai pakaian ala kantoran adalah sebuah hal yang di impikan Jessica sedari dulu. Tapi apa daya, dengan hanya bermodalkan ijazah SMA, tentu belum cukup bagi Jessica untuk menggapai mimpinya yang satu itu. Jessica pikir, ia harus mengubur mimpinya dalam-dalam. Karena itu tidak mungkin terjadi. Tuhan sudah menakdirkannya sebagai seorang wanita yang hidup di dalam keadaan yang serba kekurangan. Tapi, apapun harus ia syukuri. Setidaknya, Tuhan masih menyayanginya karena dengan tulus memberinya oksigen setiap harinya. Beruntung, Jessica juga bukan seseorang yang rawan terkena penyakit. Ia tetap menjadi wanita yang sehat dan bugar meskipun kelaparan kerap kali melandanya.

Setelah berhenti menjadi seorang pengantar ayam dan di pecat dari tempat pencucian mobil, Jessica terpaksa menganggur untuk beberapa waktu. Gadis berambut kecoklatan itu terpaksa harus memecahkan tabungannya demi mempertahankan dirinya untuk tetap hidup. Dan pada akhirnya, ia mendapatkan pekerjaan baru dengan gaji yang lebih tinggi daripada gajinya yang sebelumnya. Itu cukup membuat Jessica bahagia. Pasalnya, ia bisa membeli kebutuhan sekunder dari uang gajinya, seperti membeli sebuah handphone, atau bahkan membeli ranjang baru karena yang dulu sudah rapuh menjadi santapan harian rayap. Tidak seperti dulu, bahkan kebutuhan primernya pun belum tentu bisa dipenuhi. Yahh.. walaupun pekerjaan ini lebih berat daripada sebelumnya.

Bukan bukan, yang dimaksud pekerjaan berat disini bukan Jessica yang berhasil mewujudkan mimpinya yang bekerja sebagai wanita kantoran. Itu karena, Jessica yang harus bekerja pada waktu malam hari dan baru akan pulang ketika pagi menjelang. Tentu itu sangat berat baginya. Ia harus dengan susah payah mengganti jam tidurnya ke siang hari.

Bekerja sebagai seorang pelayan adalah pekerjaan yang sudah menjadi langganannya. Entah sudah berapa banyak restoran yang menjadi tempat pengabdian gadis ini. Namun berbeda dengan pekerjaan yang satu ini. Jessica harus extra hati-hati saat bekerja. Jika tidak, semuanya akan kacau. Bahkan hidupnya.

Bekerja di sebuah tempat hiburan malam memang penuh resiko. Apalagi Jessica seorang perempuan. Walau pekerjaan hanya sekedar menuangkan wine, tapi itu terasa sangat berat baginya. Tidak sedikit pria yang melakukan negosiasi padanya. Bertanya pada Jessica tentang berapa banyak uang yang harus dikeluarkan untuk menikmati jasa gadis itu. Tapi tentunya Jessica selalu mengabaikan yang seperti itu. Jessica bukanlah wanita yang seperti itu, ia datang ke tempat hiburan malam untuk bekerja, bukan untuk mencari uang dengan cara yang sehina itu.

"Nona.. tolong satu botol wine!" Ujar seorang pria yang mengenakan kemeja bermotif kotak-kotak itu sembari mengacungkan jari telunjuknya. Pria itu terlihat frustasi, bahkan mengangkat kepalanya saja seperti tidak mampu.

Satu botol wine sudah Jessica berikan pada pria itu yang kemudian meminumnya dalam satu tegukan, dan pria itu memintanya kembali setelah dirasa botol yang berada di tangannya sudah kosong. Begitu selanjutnya, lima botol wine sudah di teguk pria itu dan akhirnya pria itu benar-benar mabuk. Ia menyimpan kepalanya di atas meja dihadapannya. Mulutnya sibuk meracau, mengeluarkan kata-kata umpatan yang begitu kasar.

ABNORMALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang