💞BAB IX [sembilan]💞

1.6K 144 460
                                    

Halo semua, gue up lagi hihi. Btw, bab ini masih tentang keluarga, semoga kalian gak bosen ya🤗🤗🤗🤗.

Jangan lupa vote dan komennya ya seyeng😚😚😚😚.

"🍃Semua tercipta untuk datang dan pergi.🍃"

Genta Pangeran Gue❤.

Genta.

Lo dimana?

Gue butuh lo.

Mama sama Papa gue cerai, Ta.

Genta gue pengen cerita sama lo.

Genta.

Gue beneran butuh lo sekarang.

😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭

Gue lihat chat gue udah diread sama dia. Gue coba vidio call dan selalu ditolak. Sebenernya Genta kenapa? Gue lagi sedih, hancur dan gue bener-bener butuh dia. Gue pengen cerita apa yang terjadi sama gue sekarang. Gue butuh dia, tetapi kenapa gue rasa Genta menjauh.

"Za, makan dulu," ucap Galen yang dateng sambil membawa nasi goreng. Gue lagi dirumah Galen dan pastinya rumah Genta juga. Galen bawa gue kesini. Katanya biar gue nangis sepuasnya dirumah dia karena Mama Mira sama Papa Ridwan lagi pergi. Gue juga udah cerita masalah keluarga gue ke Galen.

Gue menggeleng sambil mengusap air mata gue, "gue gak laper."

Galen meletakkan nasi goreng di meja makan, dan duduk disamping gue.

"Gue yang masak loh, makan ya?"

"Emang lo bisa masak?"

Galen cengengesan, "tadi Bi Aya yang ngeracik bumbunya, gue yang ngaduk-ngaduk di wajan. Sama aja gue yang masak. Sekarang makan ya?

"Gue gak laper."

Galen menghela nafas, "nanti lo sakit."

"Biarin. Biar mati sekalian."

"Za, jangan gitu."

Gue menyandarkan kepala gue di meja makan, "gue benci. Gue gak suka hidup gue kaya gini. Sebenernya dosa gue sebanyak apa sih, sampai hidup gue begini. Gue benci, Len. Gue benci. Gue benci sama diri gue sendiri."

Galen ikut menyandarkan kepalanya di meja, menghadap gue. Tangan Galen terulur mengusap rambut gue, "diri lo berharga, Za. Banyak orang yang sayang sama lo. Gue tau ini pasti sulit, tapi gue tau lo cewek yang kuat."

Gue nangis. Udah gatau berapa kali gue nangis.

"Akan ada saatnya sesutu datang dan akan ada saatnya pergi. Kita cuma bisa menerima, Za. Lo pasti bisa melewati semuanya."

"Gue takut, Len. Rasanya gue takut buka mata gue di pagi hari. Gue takut sama jalan cerita hidup gue ke depannya. Gue takut dan gue belum siap."

Galen merapikan rambut gue yang menjuntai menutupi wajah.

"Jangan takut. Ada gue, Rere, Dino, Ardan dan semua orang yang sayang sama lo."

"Genta gak lo sebutin?"

Galen langsung menegakkan badannya dan menghela nafas pelan, "Genta juga."

Gue mengusap air mata gue, "katanya lo mau bilang sesuatu tentang Genta. Lo mau bilang apa?"

[SS2] _ HEY BOY, LOVE ME! [AGAIN] - SANTUY UPDATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang