💞BAB XV [lima belas]💞

2.4K 185 684
                                    

Hai semua gue up lagi😆😆😆😆. Semoga kalian suka ya sama bab ini.

Siapkan hati hohoho.

Jangan lupa vote sama komennya seyeng.

Oh iya yang biasa silent readers, kuy muncul. Nanti gue sayang ehe.

Yaudahlah cus baca😉😉😉😉.

"💔Gue mencintai lo tanpa alasan, dan berakhir tanpa alasan juga.💔"
-Elza Nugroho-

"Gue Geya, pacar Genta."

Gue hancur.

"Inget baik-baik ya? Gue Geya pacarnya Genta."

Gue menatap wajah cewek bernama Geya di depan gue. Gue sekilas melirik Genta yang hanya diam mematung disana.

Enggak!

Gue gak boleh hancur sekarang.

Gue gak boleh nangis! Gue harus kuat kali ini. Iya, gue bakalan jadi Zaza yang berani. Gue maju satu langkah di depan Geya, menatap wajahnya lekat-lekat. Wajahnya memang cantik dan gue sadar. Ternyata gue gak sebanding dengan dia. Tapi bukan berarti gue kalah!

"Apa lo bilang? Bisa ulangi?" ucap gue sambil menahan air mata. Gue harus kuat, walaupun dada gue udah mulai sesak rasanya.

"Gue Geya, pacar Genta. Gue lebih baik dari lo."

Gue diem.

"Jauh-jauh dari Genta! Dia pacar gue sekar-"

PLAK!

Gue menampar pipi Geya sekuat tenaga gue. Gue gak tau apa yang gue lakuin bener apa enggak. Gue gak bisa jadi Spongebob saat ini, yang selalu baik walaupun tersakiti. Gue akan jadi Plankton, Squidward maupun Tuan Krab. Cukup! Gue gak mau kehilangan lagi. Gue percaya Genta, dan gue yakin Geya ini cuma ngaku-ngaku lagi.

"Udah bacotnya?"

Geya masih memegangi pipinya. Gue bisa liat tangannya mengepal erat, dan gue tau dia marah. Marah? Harusnya gue yang ngamuk disini.

"Lo itu cantik, tapi kenapa lo ngejar-ngejar Genta yang udah punya pacar? Lo ngaku-ngaku Genta pacar lo? Apa cowok cuma Genta? Noh, ada Egi juga yang lagi jomblo. Kenapa harus ngejar cowok gue?! Sadar mbak Geya! Tiati kena azab lo!"

Kini Geya meneggakan badannya. Gue bisa lihat mahakarya dari tangan gue di pipi Geya. Ini pertama kalinya gue nampar orang. Tolong ampunilah kesalahan gue ini.

"Lo berani nampar gue!" Sarkasnya dengan nafas yang naik turun.

Gue berdecih. "Apa! Makanya jangan jadi pelakor!"

"Gue bukan pelakor!"

Gue menarik nafas dan menghembuskannya perlahan. Gue gak boleh nangis. Pokoknya gue harus kuat.

"Oh iya gue lupa. Ada nama lain buat pelakor. Jadi gini, pelakor itu orang ketiga. Dan tau gak arti orang ke tiga itu apa?"

Geya hanya menatap gue dengan tatapan murka.

Gue maju satu langkah lagi. "Setan!"

"Tutup mulut lo!"

Geya mengangkat sebelah tangannya siap menampar gue. Gue udah bodo amat kalau memang gue harus ditampar. Gue memejamkan mata gue, siap-siap menerima tamparan itu.

"Stop it!" Ucap Genta dengan nada dingin. Gue yang gak merasakan apa-apa di pipi gue, membuka kedua mata. Gue lihat Geya menatap gue dengan amarah. Tangannya masih diatas, siap melayangkan tamparaannya.

[SS2] _ HEY BOY, LOVE ME! [AGAIN] - SANTUY UPDATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang