Malam telah tiba,namun tidak ada pesan ataupun panggilan masuk dari gio. Zea sangat mengkhawatirkan gio,karena sejak pulang sekolah tadi gio tidak memberi kabar apa pun. Dan itu semakin membuat zea gelisah. Zea duduk di sofa yang ada di balkon kamarnya.
Dibawah sana diruang keluarga Reno dan sahabatnya sibuk dengan game online nya masing-masing. Namun,tidak dengan jerry.
Jerry sayang kepada zea,namun rasa sayang nya itu tidak seperti yang dirasakan kakak dan adik,rasa itu lebih. Dan jerry tidak mau mengutarakan perasaannya kepada zea. Karena ia takut jika zea akan menjauhinya."Ren,boleh gue ke atas buat lihat zea?" Tanya jerry kepada reno.
"Wihh ada apa nih kok tiba-tiba jadi care ke zea?"tanya aldo dengan penasaran. Alfi dan reno pun jadi ikut penasaran.
Jerry hanya menggaruk lehernya yang tidak gatal sama sekali.
"Ya mau nanyain aja dia mau makan apa sekalian gue mau keluar. Dia belum makan apa pun dari pulang sekolah,giliran mau makan,makanannya kita habisin. Kan kasian" jawab jerry panjang lebar.
Para sahabatnya hanya melongo.
"Boleh nggak ren?" Tanya jerry sekali lagi.
"Boleh aja sih,tapi awas lo kalo macem-macem gue bunuh sekarang juga!" Ancam reno tidak main-main.
"Gue nggak doyan cewek kayak zea" jawab reno sambil berlalu.
Aldo,Alfi dan reno saling pandang.Sesampainya didepan pintu kamar zea,jerry mengetuk pintu kamar zea.
Tok tok tok
"Zee,abang boleh masuk??" Tanya jerry.
Mendengar suara itu,dengan cepat zea mengusap air matanya.
"Masuk aja bang,nggak zea kunci" jawab zea.
"Lo kenapa? Ada yang nyakitin lo? Lo laper? Nggak ada uang?" Tanya jerry bertubi-tubi. Zea tersenyum.
"Aku gak papa bang,cuma kangen ummi sama abi" jawab zea.
Ketika jerry ingin berbicara lagi,pintu kamar zea dibuka paksa oleh seseorang.Brakk!!!
"Lo gak papa kan dek? Lo sakit??? Mau ke dokter?? Maafin mamas ya nggak bisa jemput kamu tadi"pertanyaan dan penyesalan fariz.
"Zea gak papa kok mas,cuma kangen sama ummi abi" jawab zea.
"Lo udah makan? Kata bang reno makanan udah di habisin sama aldo,alfi sama noh orang gila"tunjuk fariz pada jerry. Merasa disebut orang gila jerry tidak terima.
"Lah Lo paan sih riz! Nggak jelas banget sumpah! Tiba-tiba dateng tanpa ngetok pintu dulu terus nuduh yang nggak-nggak" sungut jerry.
"Eh bang,kan emang kalian tuh yang ngabisin makanan zea,mana nggak diganti lagi. Cowok misquen!" Olok fariz.
Fariz dan jerry terus beradu mulut,hingga suara cempreng keluar.
"Dieeeeeeemmmm bang mas!!! Zea tuh laperrrrr" teriak zea setengah merengek.
Fariz dan jerry saling pandang.
"Yaudah yuk makan diluar" ajak jerry pada zea.
"Lo tadi ditinggalin dimana sama gio?" Tanya fariz. Dan pertanyaan itu membuat zea memandang fariz sendu.
"Nggak mas,zea nggak mau bahas" jawab zea menundukan kepala. Jerry hanya diam mendengarkan tanpa berkomentar.
"Zea egois ya? Zea kekanak-kanakan ya? Zea jahat ya?" Tanya zea pada fariz sambil terisak kecil.
"Nggak! Itu semua nggak bener dek. Zea adik paling baikkk paling paling deh buat mas fariz sama bang reno" jawab fariz sambil memeluk zea untuk menenangkannya.
"Kata gio ze zea egois,terus terus zea nggak bisa ngertiin dia. Emang salah ya kalo zea ingin jadi prioritasnya dia?" Tanya zea dan isakan semakin jadi. Fariz mengecup kepala zea.
"Nggak sayang,zea nggak salah kok nggak sama sekali,nanti hiar mas fariz yang bilang sama gio,udah dong nangis nya,mas fariz baru pulang nih belum mandi" ucap fariz menghibur zea. Dan itu berhasil membuat zea berhenti menangis dan tersenyum.
"Pantesan bau ketek" ucap zea. Fariz langsung mencubit pipi zea."Bilang apa???? Dah ah mau mandi,kalo mau makan go food aja dek pake hp mas fariz tuh didalem kamar"kata fariz sambil berlalu tanpa menghiraukan jerry yang masih ada di sana.
"Gue ke bawah dulu ze" pamit jerry.
"Eh iya bang,maaf ya udah buat bang jerry khawatirin zea"balas zea. Jerry hanya tersenyum.***
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Heart
Teen FictionFiona Zea Khayra, Seorang gadis manis yang disukai banyak orang disekitarnya, Namun di kehidupan pribadi nya banyak sekali problema antara keluarga dan asmara. Luka atau Bahagia untuk selanjutnya?