Tamu tak diundang

21 2 0
                                    

Keheningan menyelimuti mereka berdua. Zein fokus dengan jalanan dan zea sibuk dengan pemikiran nya.

Zein merasa bosan dengan keheningan ini, ia pun menghidupkan musik dengan volume yang keras.

Hal itu berhasil membuat zea terlonjak kaget.

"Allahuakbarrrrr!!!!! Sengaja buat zea jantungan ya?? Kalo zea mati gimana!?" Kesal zea yg dibalas tawa zein.

Zea menatap zein kesal. Bagaimana tidak,sedang menikmati kesunyian malah di kagetin. Zea menatap jalanan yang telah dilewati dan memberi tahu arah jalan kepada zein.

"Terima kasih banyak kak zein,ikhlaskan nganterin zea?"tanya zea dengan senyum mengembang membuat pipi chuby nya terangkat keatas.

Manis sekali batin zein. "Hmm,lain kali jangan sendirian lagi apalagi cuaca mendung" deheman dan sedikit perhatian zein untuk zea.

"Loh emangnya kenapa? Banyak hantu-hantu keluar ya kak??" Tanya zea penasaran dengan raut wajah lugu nya.

Zein semakin dibuat gemas oleh tingkah-tingkah polos zea, yang menurutnya tidak dimiliki gadis-gadis lainnya. Zea memang sama-sama wanita,namun semua yang di miliki nya tidaklah di miliki gadis lain begitu juga sebalinya. Pada intinya zea berbeda.

"Hhmpt... iya iya banyak hantu" jawab zein menahan tawa.

"Angker ya kak sekolah kita???" Zein tertawa terbahak-bahak. Hal itu membuat zea bingung.

"Hahahaha.... Hhmpt.. hahahahaaaahhh... Sakit perut gue" zea menatap zein bingung.

"Sakit beneran?? Telat makan ya kak zein?? Yaudah yok mampir dulu makan di rumah zea,mau kan?? Rumah zea bersih kok nggak jorok" tawar zea dan meyakinkan zein agar mau mampir. Bukan nya menjawan zein semakin dibuat geli oleh zea. Dan tanpa sadar zein menyentil kening zea sedikit keras.

"Aduuuhhhh!!! Sakit ih kak! Ditawarin baik-baik juga" omelan zea sambil mengerucutkan bibir tipis nya.

"Masuk gih,aku pulang udah telat banget nih. Polosnya di ilangin ya fiona zia khayra" ledek zein sambil memasuki mobilnya.

Zea yang sudah masuk ke dalam gerbang pun menoleh dan teriakk.

"Zeaaaa bukan zia". Kesal zea.

******
Sepi sunyi seperti keadaan biasanya,kecuali jika ada grup cogan sengklek. suara mereka akan terdengar sampai keluar pagar.

"Assalamu'alaikum." Salam zea membuka pintu rumah. Ngga dikunci berarti ada orang di dalam selain buk erna.

"Wa'alaikumussalam warohmatulloh mbk zea" jawab seseorang dari dalam.

Tidak bicara sepatah kata lagi, tubuh zea mendadak kaku. Lidahnya keluh. Terkejut? Tentu.

"Apa kabar sayang?" Tanya orang tadi yang menjawab salam dan mendekati zea. Namun zea masih terdiam. Hingga suara reno menyadarkan nya.

"Dekkkkkkkk!!! Abang pulaaaanggg bawa coklat kesukaanmu lohhh". Ucap reno.

"Abang..." Lirih zea.

"Ummi.... Kapan dateng? Kok ga ngabarin reno? Dateng sama om atau sendiri??" Tanya reno pada umminya zea. Ummi pun langsung memeluk reno erat.

"Ummi kangen kalian. Ummi kesini bareng sama om sama zio, zio nya tuh lagi maen game di atas".

"Pulang dianter cowok terus ze?" Tanya orang yang baru turun.

***.

Broken Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang