Diatas Pic. Louis n Loury Raffertha sob.. Semoga kalian suka.. ^^
Sehari setelah mereka merencanakan tujuannya, dua klan yang telah bekerjasama itu memulai aksinya. Mereka yang sudah mengetahui simbol identitas Raffertha berusaha mendapatkan Mawar merah itu sebanyak mungkin dan mulai melakukan terror. Mereka memerintahkan seluruh anggota keluarga mereka untuk turut serta. Kelompok dengan jumlah banyak itu akhirnya menyebar ke berbagai wilayah.
Para Werewolf yang sudah mencium adanya bahaya segera berubah wujud dan mengaum dengan keras memecah kesunyian malam. Para serigala saling menyahut dengan auman pertanda waspada dan masing-masing berkumpul.
Kelebatan bayangan hitam dari dua kelompok klan Vampire itu melesat dengan kecepatan tinggi dan menyerbu sebagian pemukiman Rexaine Timur. Para Omega sudah bersiaga untuk menghalau serangan mereka dan mematuhi aba-aba yang diberikan pemimpin mereka.
"Sebenarnya ada apa dengan para Vampire? Kenapa mereka menyerang kita?" tanya salah satu mereka dengan bingung.
"Entahlah, tapi sepertinya ini tidak baik," sahut yang lain.
Perseteruan berlangsung sengit bahkan sebagian besar banyak Werewolf yang terluka. Setelah puas, sekelompok Vampire itu mundur dengan tawa membahana dan mereka menjatuhkan sebuah setangkai Mawar merah. Para Werewolf kini kembali pada wujud normalnya dan salah satu dari mereka memungut bunga itu.
"Bukankah ini-simbol Raffertha?" tanyanya.
"Kita laporkan hal ini pada tuan," sahut yang lain.
Tak butuh waktu lama mereka menemui salah satu pimpinan mereka dari kelas Alpha, salah satunya adalah Henry Aileen.
"Ini adalah konspirasi," ujar Elizabeth setelah melihat atribut itu. "Aku mengenal baik klan Raffertha, mereka tidak akan melakukan hal seperti ini tanpa alasan. Aku yakin ada yang berniat untuk menjebaknya." Tubuh rentanya berusaha untuk bangkit dari duduknya dan segera di papah untuk berdiri. "Berapa jumlah mereka yang menyerang kalian?"
"Ada sekitar lima nyonya," jawabnya.
Elizabeth yang mendengar jawaban itu hanya tersenyum miring. "Benar-benar Vampire bodoh. Mereka sepertinya sedang menebar terror dengan membawa identitas klan Raffertha. Tapi tetap saja, kita semua tahu bahwa klan Vampire yang memiliki jumlah anggota terbanyak adalah Barnave dan Fourie. Raffertha hanya memiliki tiga anggota. Jika yang menyerang berjumlah lima orang, sudah pasti ada klan lain yang akan mendapatkan keuntungan dari peristiwa ini. Tapi sayangnya-itu tidak akan berguna."
Eliz terbangun dari sandarannya dan segera dipapah oleh cucu perempuannya, Jessica. "Antarkan aku ke rumah Raffertha. Aku perlu bicara dengan Ray."
Ada rasa senang yang terbesit di benak Jessica setelah mendengar ucapan neneknya, ia tersenyum dalam hati sambil mengingat pemuda yang tak pernah lepas dari pengawasannnya. "Bolehkah aku ikut?"
Eliz langsung membaca wajah cucunya yang seperti menyembunyikan rona. "Kau ingin bertemu dengan Louis?"
Jessica tak menjawab namun anggukan kepala memberi sebuah isyarat untuk mengiyakan. "Jika nenek tidak keberatan."
Eliz mendesah dan tersenyum kecil. Jessica mengingatkan masa mudanya yang penuh gejolak rasa, dimana ia sudah menyukai Henry meskipun hanya dipendam sendiri.
"Jika kau menginginkannya kelak, kau harus berusaha tanpa menyerah," tuturnya penuh nasihat.
Senyum Jessica melebar dan rona yang sedari tadi ia sembunyikan akhirnya muncul di pipinya. "Ya, akan kucoba."
.
Malam pekat yang mencekam, suara jeritan Manusia dari berbagai wilayah terdengar. Tak ada yang berani melawan bagi meraka yang tak memiliki kekuatan adidaya seperti para Wizard. Tangisan dan ketakutan menghiasi udara kelam. Bukan hanya para Manusia, dari kalangan Elf juga mendapat serangan yang sama. Teror dan pembantaian meluas dalam waktu satu malam. Aroma bunga mawar merah harum semerbak bersamaan dengan anyirnya cairan merah pekat dari tubuh-tubuh tak bernyawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Book 3 : I'm Raffertha
FantasyPerang telah usai 70 tahun yang lalu, namun perseteruan antar dua klan yang terjadi selama ratusan tahun masih berlangsung. Suasana semakin keruh ketika klan Fourie menyatakan kerjasama dengan klan Barnave untuk memusuhi klan Raffertha. Kedamaian Re...