Penculikan

212 32 6
                                    

Leonel melesat setelah mendengar pangggilan dari Charoline untuk datang kediaman Ruthven. Ia tidak tahu informasi mendadak apa yang akan disampaikannya, namun ia mendapat firasat buruk sebelum melesat pergi. Jika informasi itu berasal dari dewan pusat, maka ia tidak bisa menghindarinya.

Sesampainya disana, ia sudah dihadapkan dengan dua kepala klan yang sudah menjadi musuhnya. Hanya di kediaman Ruthven, ia bisa duduk dengan damai bersama mereka meskipun tatapan-tatapan sinis dengan aura mengancam menyelimuti situasi mereka.

"Terimakasih sudah hadir di kediaman Ruthven." Charoline membuka percakapan setelah semua kepala klan terkumpul. "Dan..."

"Apa yang ingin kau sampaikan?" tanya Leonel tak sabar hingga semua mata tertuju padanya.

"Kenapa harus tergesa-gesa?" Tuan Edzard menyahut ucapan Leonel yang terkesan buru-buru.

"Ada banyak hal yang harus kulakukan dan aku tidak memiliki banyak waktu untuk duduk di sini terlalu lama."

Mendengar hal itu, James tersenyum miring. "Kudengar Raynelle menyerang nyonya Fourie? Ck ck ck, aku tidak menyangka istrimu adalah wanita barbar yang suka bertindak sembarangan. Sebaiknya kau ajarkan ilmu etiika padanya, agar tak salah serang lagi."

"Ilmu etika?" Leonel menyeringai. "Kurasa yang perlu kalian ajarkan ilmu etika adalah putra-putra kalian yang beraninya menyerang anak dibawah umur. Sebagai dua klan besar, apa kalian tidak malu dengan hal itu?"

Ucapan Leonel mendapat tatapan sinis dari dua lawannya, dan ia tersenyum menang.

"Dalam kasus permusuhan, maka semua akan dianggap musuh termasuk anak-anak. Itu adalah bagian dari strategi." Charoline akhirnya bersuara untuk menjelaskan situasinya.

"Kalau begitu tidak ada yang salah dengan penyerangan yang dilakukan Raynelle bukan? Itu juga bagian dari strategi." Leonel menyeringai melihat dua lawannya bungkam.

"Saya ingin menyampaikan beberapa hal dari dewan pusat." Charoline segera menyelesaikan ucapannya. Tepatnya, ia tidak suka jika kediamannya yang damai selalu di selimuti aura permusuhan oleh mereka-mereka yang bermasalah.

"Yang pertama, aku mendengar laporan bahwa para Werewolf ada di perbatasan segel. Ada salah seorang yang membocorkan informasi pada dewan bahwa ada seorang Werewolf terluka akibat ikut campur dengan masalah kalian." Charoline melempar secarik foto seorang gadis yang begitu familiar. "Jessica Aileen."

Leonel hanya mengerutkan kening melihat foto itu sementara dua orang lainnya hanya tersenyum puas.

"Tuan Leonel, ini adalah teguran pertama dari dewan karena melibatkan ras lain dalam urusan perselisihan kalian."

"Ya, meskipun mereka telah menyelamatkan anak-anakku, tapi aku tak pernah memintanya untuk membantuku. Keinginan mereka untuk menolong bukanlah wewenangku."

"Kalau begitu, minta mereka untuk menghentikan aktfitasnya di perbatasan. Akan lebih baik kalau kau sekeluarga mati sendirian dari pada mengajak orang lain."

Ucapan James berhasil memancing emosi Leonel dan tiba-tiba satu energi menghantam James hingga terlempar ke dinding.

"Hentikan!" Charoline mengerahkan seluruh kekuatannya dan mengendalikan kediamannya. Semua hiasan dan patung raksasa yang ada di sana bergerak dan menangkap semua kepala klan dan menjepitnya.

"Sebenarnya aku sudah muak dengan semua ini." Charoline tak lagi menggunakan bahasa formalnya. "Kalian semua hanya bedebah yang mementingkan urusan masing-masing!"

"Berani sekali kau mengatakan hal itu nona Ruthven." Tuan Edzard memekik kesakitan ketika patung yang menguncinya semakin erat menjepitnya.

"Baiklah mari kita lanjutkan dan aku tidak akan bertele-tele lagi." Charoline menatap ketiga orang yang sudah dalam genggamannya. "Tuan Leonel, kusarankan agar kau meminta mereka untuk bubar. Dan tuan James, aku tahu kau yang melaporkan semua aktifitas kediaman Raffertha pada dewan pusat tanpa sepengetahuanku. Aku tidak mengerti apa tujuanmu. Tapi, tindakanmu adalah hal yang menyalahi aturan." Charoline mengeluarkan energi untuk mengambil segala wewenang Barnave pada dewan. "Dengan begini, kau tidak akan bisa mendapat akses untuk berkomunikasi dengan dewan manapun termasuk denganku. Jika nanti kau ada permintaan padaku, kau boleh menitipkannnya pada tuan Edzard."

Book 3 : I'm RafferthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang