Chapter 22

44 1 0
                                    

Tap tap tap... Tak... Dengan mantap aku menghentikan langkah ku yang terus ditarik paksa oleh Itachi.

"Jangan menguji kesabaran ku Naruko. Cepat jalan!" geram Itachi penuh penekanan di tiap katanya.

"Kita tak akan pergi kemanapun. Kau punya penerbangan untuk bisnis mu bukan" ucap ku mengingatkan.

"Aku tak peduli" sahut Itachi segera.

"Kalau begitu aku peduli" balas ku tak kalah cepat.

"Naruko!!" teriak Itachi geram.

"Aku harus pergi. Ada misi yang harus ku selesaikan" sanggah ku segera memotong kemarahan Itachi.

Grebb... Dengan gerakan cepat Itachi langsung memeluk ku erat begitu aku selesai dengan kalimat ku.

"Tak masalah bagi ku meski aku tak tahu siapa dirimu. Tak masalah bagi ku meski kau telah membohongi ku. Tak masalah bagi ku meski kau mengecewakan ku. Asal kau jangan pergi Naruko. Aku akan memaafkan mu asal kau tak pergi kemanapun" ucap Itachi panjang lebar sambil terus memeluk diriku.

"Hahh" aku pun hanya mampu menghela nafas.

Dengan gerakan pelan aku mencoba melepaskan pelukan Itachi. Setelah itu aku segera menatap Itachi dengan serius tepat kearah matanya yang sedang menatap ku ketakutan.

"Tachi" panggil ku pelan dengan suara lembut.

Kini aku akan berbicara sebagai kekasih Itachi bukan sebagai kapten pasukan khusus.

"Tidak" gumam Itachi sambil menggelengkan kepalanya.

"Aku harus pergi. Maaf" ucap ku pelan sambil mengelus pipi Itachi.

"....." Itachi hanya terus menatap ku sambil menggelengkan kepalanya tanda tak setuju.

"Hahh" hela ku menghembuskan nafas panjang.

Bicara dengan Itachi memang sedikit sulit. Dengan lembut aku memegang kedua tangan Itachi sambil berkata.

"Aku harus pergi. Seorang kapten harus berdiri tegap di depan anak buahnya" ucap ku pelan mencoba membuat Itachi mengerti.

"Lalu bagaimana dengan ku? Bagaimana dengan hubungan kita selama ini? Apa aku seperti orang bodoh di matamu hahh!!" bentak Itachi meraung marah.

Selama kami berpacaran kurasa baru kali ini Itachi benar-benar marah besar padaku.

Cup... Dengan lembut aku segera berjinjit dan mencium kening Itachi selama beberapa detik.

"Kau segalanya bagi ku. Bahkan lebih dari diriku sendiri. Kau tahu itukan" ucap ku penuh keyakinan sambil menatap mata Itachi yang tertegun setelah aku mencium keningnya.

"Ini akan jadi misi terakhir ku. Setelah aku kembali aku janji akan mengundurkan diri dari pasukan khusus. Aku akan berhenti dari militer. Setelah itu kita akan menikah dan hidup bahagia selamanya" ucap ku penuh janji pada Itachi.

Berharap bahwa dengan ini Itachi akan dapat mengerti.

"Setelah kembali akan ku ceritakan semua tentang diriku. Semua yang ku sembunyikan darimu selama ini. Saat hari itu tiba aku janji aku akan jadi buku yang terbuka untukmu" sambung ku kemudian.

"Aku tak peduli dengan identitas mu. Bagiku kau adalah kau. Dan Namikaze Naruko adalah kekasih dari Uchiha Itachi" sahut Itachi sambil meremas bahu ku kencang.

Mencoba menegarkan diri. Dan aku hanya mampu tersenyum seolah mengatakan terima kasih atas pengertian Itachi.

"Dan tentu saja Namikaze Naruko akan menikah dengan Uchiha Itachi" balas ku kemudian sambil tersenyum lembut menatap mata Itachi.

"Topi Baret Merah"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang