Chapter 4

116 6 0
                                    

Uhuk uhuk... Sebuah suara batuk yang cukup keras terdengar.

"Ehh suara batuk. Siapa yang sakit ya? Tunggu, jangan-jangan..." ucap ku tak sampai selesai dan lekas berlari menaiki tangga menuju lantai 2.

Tap tap tap...

Drab drab drab...

Aku berlari menaiki tangga dengan sedikit tergesa-gesa. Tujuan ku hanya satu yaitu kamar kakak.

Tap tap tap...

Brakk...

"Kakak!" seru ku kencang sambil menjeblakan pintu kamar kak Itachi dengan sangat keras.

"Astaga Sasuke jangan berisik uhuk, kenapa kau gaduh sekali uhuk" ucap kak Itachi disertai dengan batuk kecil.

Tap tap tap... Tanpa memperdulikan perkataan kak Itachi aku pun segera berjalan masuk dan mendekat ke arah kak Itachi yang tengah terbaring lemah di ranjang dengan selimut tebal menutupi seluruh tubuhnya.

"Astaga kakak sakit?" tanya ku sedikit panik sesampainya di tepi ranjang.

Pasalnya kak Itachi adalah orang yang jarang sekali sakit. Bahkan seingat ku tak pernah sekali pun aku merawat kak Itachi yang sedang sakit.

Yang ada malah kak Itachi yang sering merawat ku karna aku cukup sering sakit waktu kecil setelah kematian ayah dan ibu.

Tapi sekarang di depan mata ku, kak Itachi yang kuat dan selalu ramah pada siapa pun kini terbaring lemah di atas tempat tidur dengan batuk-batuk yang menyertai.

"Tidak uhuk, kakak tidak sakit uhuk, hanya sedikit lelah uhuk" jawab kak Itachi sambil terbatuk-batuk.

Kelihatan sekali jika kak Itachi kesulitan bicara karena batuknya.

"Tidak sakit bagaimana! Kakak jelas batuk-batuk begitu" sahut ku agak jengkel melihat kak Itachi yang pura-pura baik-baik saja padahal jelas-jelas dia sedang sakit.

"Iya maaf, kakak akan istirahat saja hari ini uhuk. Kakak rasa kakak tak akan kuat kalau harus ke kantor uhuk" sahut kak Itachi lemah.

"Tentu saja. Sebaiknya hari ini kakak tak perlu bekerja dulu. Libur saja sehari" balas ku kemudian.

"Hm. Ngomong-omong kau mau berangkat ke sekolah?" tanya kak Itachi saat melihatku telah rapi dengan setelan seragam sekolah serta tas gendong di punggung ku.

"Tadinya" jawab ku singkat menyahut.

"Maaf yaa Sasuke uhuk. Sepertinya kakak tak bisa membuatkan mu sarapan pagi ini" ucap kak Itachi meminta maaf.

"Kakak ini bicara apa. Tak perlu memikirkan soal sarapan. Hari ini aku tak akan pergi ke sekolah. Aku akan di rumah merawat kakak" sahut ku panjang lebar menegaskan.

"Uhuk uhuk. Jangan begitu, sekolah itu penting. Kakak tidak apa sendirian di rumah" sanggah kak Itachi keras kepala.

"Tidak apa bagaimana. Kakak sedang sakit dan harus dirawat. Jika bukan aku lalu siapa lagi" balas ku kemudian.

"Kakak akan menelpon Shisui" sanggah kak Itachi tak kehabisan akal.

"Lebih baik kakak menyuruh kak Shisui untuk menghendel urusan kantor hari ini dan biar aku saja yang merawat kakak di rumah" balas ku memberi masukan. Jelas tak mau kalah.

"Tapi..." bantah kak Itachi yang langsung ku potong ucapannya.

"Tapi apa. Tidak ada tapi" potong ku segera ketika melihat kak Itachi hendak mengajukan protes.

"Hahh baiklah. Jika kau bersikeras" sahut kak Itachi akhirnya pasrah.

"Hn bagus" gumam ku puas.

"Topi Baret Merah"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang