Request by : aka_Shizu
Request : Momo x Yuki
Written by : Rin H.***
"Momo."
Laki-laki bersurai hitam-putih itu menoleh. "Ya?"
"Aku... Merindukannya."
Momo membelalak tak percaya. "Apa karena buku itu, kau jadi mengingatnya kembali?"
Yuki menggigit bibir bawahnya. "Iya."
Momo menghela napas. Lalu melanjutkannya dengan memeluk Yuki. "Sudahlah. Kau masih memiliki diriku. Lagipula ia tidak pergi, hanya saja... Meninggalkan kita."
***
Momo memandang langit di balkon asrama mereka. Yuki sudah tertidur di kamarnya, dan hanya Momo yang belum.
Ia menghela napasnya sambil mengusap buku berdebu di pangkuannya. "Banri. Mengapa kau meninggalkan kami?"
Momo tersenyum pahit. "Jika kau tidak pergi, Yuki masih memiliki sandaran, bukan?"
Ia terdiam sejenak. "Aku tau perasaan Yuki kepadamu itu lebih besar daripada perasaannya kepadaku. Aku tidak marah, Banri. Hanya saja... Aku marah karena kau membuat Yuki selalu begini ketika mengingatmu."
Bulir air mata menetes perlahan dari mata Momo. Ia tidak ingin melihat Yuki selalu terlihat murung saat dibelakang panggung. Ia tidak ingin melihat Yuki selalu menghabiskan waktu dengan hanya dikamarnya. Ia tidak ingin...
Yuki selalu memikirkan Banri yang sepertinya tidak bisa kembali lagi ke sisi mereka.
Momo membuka buku di pangkuannya dan membalik halaman demi halaman.
Itu adalah buku harian mereka bertiga. Keseharian mereka ditulis disana dengan tiga versi berbeda. Dari Yuki, Momo, lalu Banri. Di beberapa halaman juga diselipkan foto cetak ketika mereka pergi ke suatu tempat.
Sampai halaman dimana tulisan terakhir mereka. Hari itu penuh kebahagiaan.
"Yuki note"
Hari ini menyenangkan, kami menghabiskan waktu dengan berwisata ke sebuah pantai.Momo tidak sengaja menelan air laut sekaligus pasir!
Banri tertawa hingga tersedak soda yang sedang ia minum.
Kuulangi, hari yang benar-benar menyenangkan.
"Momo note"
Aku tak pernah merasa sebahagia ini.Tadi aku melihat Yuki dan Banri tertawa bersama, dan aku memotretnya. Mereka benar benar cocok.
Wajah Banri merah padam ketika Yuki menceritakan kembali masa lalu Banri yang memalukan. Aku hanya bisa berguling-guling tertawa di sofa.
"Banri note"
Hari ini menyenangkan. Bagi mereka yang tertawa. Begitu juga denganku. Tapi tawa ku ini tak sepenuhnya tawa.Ini hanya peralihan dari kesedihanku. Yuki, Momo...
Terima kasih.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~Begitulah note tersebut berakhir. Momo menutup buku diary milik mereka dan beranjak masuk ke dalam.
***
"Yuki, ohayou~" Momo menyambut Yuki yang baru saja turun dari kamarnya. "Aku memasak, lho."
Yuki tersenyum. Dipaksakan, Momo tahu itu. "Terimakasih, tapi aku tidak lapar."
Momo pura-pura cemberut. "Hee? Momo mu ini sudah lelah memasak, lho. Mana rasa menghargai mu?"
Yuki tidak ingin orang yang ia miliki satu satunya ini ikut cemberut seperti dirinya, akhirnya ia mengangguk. "Baiklah akan aku makan."
Yuki kemudian mengacak rambut Momo dan mengecupkan bibirnya di kepala Momo.
Wajah Momo memerah. "Yu.. Yuki. Kau jahil!"
Yuki terkekeh, lalu ia menyuapkan omelet buatan Momo yang lengkap dengan hiasan. "Momo benar-benar niat dalam mengembalikan mood seseorang" Batin Yuki.
"Jadi bagaimana? Enak?" Tanya Momo penuh harap.
Yuki tersenyum. "Ya, terimakasih, ini enak sekali."
Mata Momo berbinar. "Hehe. Aku senang kau menyukainya." Momo lalu tersenyum. "Yuki, tetaplah tersenyum. Aku yakin, Banri pasti ingin kau juga tersenyum seperti ini. Kalau kau butuh sandaran, kau bisa bersandar padaku. Walau aku tidak bisa menjadi sandaran seperti Banri, setidaknya aku akan berusaha menyamainya."
Yuki terdiam. Benar apa yang Momo bilang. Semua orang menginginkannya tersenyum. Ia terlalu memikirkan Banri, sampai tidak sadar kalau dihadapannya ada seseorang yang memikirkan dirinya.
Yuki kemudian tersenyum dan memeluk Momo. "Terimakasih untuk segalanya, Momo."
***
HIYALOOOOOO
Pertama kali bikin ff YukiMomo :v
Ga puas? Bilang ae, lain kali ku akan berusaha lebih baik :vAwalnya ini pengen di publish pas tahun baru, tapi berhubung hari ini ultah Yuki (walau telat) makanya Rin publish..
Btw, kalo ada yang ngerasa udah req tapi belum di proses, tolong komen ya. (Rin pikunnya kambuh soalnya.)
Jaa, mata ne!
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOLiSH7 LIFE : Oneshot [✓]
Fanfiction[IDOLiSH7 x Readers] Cuma kumpulan Oneshot romance atau slice of life untuk kalian semua yang request WARNING : - Bahasa jepang ikutan