Oneshot | Vacation

864 25 0
                                    

Req by : Phantomhive_Ackerman
Pair : Tenn x Akane
Genre : Romance

Warning! Cerita gaje, ooc, dan sebagainya.

***

"Akane, ayo cepat." Ucap Tenn lelah.

"Iya iya, sebentar dong." Jawab gadis itu dari dalam rumahnya. "Ma, Pa, Akane pergi dulu ya, dadah~"

Tak lama setelah itu, Akane keluar dari rumahnya dengan tas gendong di pundaknya.

Tenn hanya menatap datar Akane dari tadi. Risi dengan tatapan Tenn, Akane lantas menghampirinya dan mencubit pinggangnya. "Kenapa menatapku begitu, hah? Karena aku lama berkemas?"

"Aah, itta— iya, kau lama!" Tenn mencoba melepaskan diri dari cubitan Akane.

Akane yang menyadari dirinya lama pun terkekeh. "Hehe, maaf, maaf. Ya sudah ayo naik mobil~"

"Kau tak ingat kalau kita memesan taksi?"

"Oh, iya ya—"

Beberapa hari lalu, Tenn mengajak Akane —teman kecilnya— untuk pergi berlibur dengannya ke sebuah pegunungan.

Tanpa pikir panjang, Akane langsung setuju. Dan hari ini mereka pergi kesana, pegunungan yang dimaksud.

Tenn bilang kalau disana akan ada natsu matsuri yang terbilang cukup meriah. Dan Akane juga tidak sabar menantikan itu.

***

"Tenn! Kita akan menginap dimana?" Tanya Akane yang sambil memegang pundaknya yang lelah membawa tas gendongnya.

Bukannya menjawab, Tenn malah mengambil tas Akane dan menggendongnya. Padahal ia sudah memegang koper di tangannya.

Akane terkejut dengan kelakuan Tenn. "Eh eh... Kenapa kau yang membawanya?"

Tenn meninggikan bahunya. "Ya, kalau orang orang melihat seorang gadis membawa tas berat begini, sedangkan aku tidak, bisa bisa aku yang kena hujat orang orang."

Mendengar itu, Akane justru memukul pelan lengan Tenn. "Kukira mau berbaik hati membawakannya."

"Sebenarnya, mana sudi aku menggendong tasmu." Ucap Tenn santai.

Akane mengerucutkan bibirnya, lelah berbicara dengan Tenn. "Hei, setidaknya jawab pertanyaan ku dong. Kita akan menginap dimana?"

"Ya aku akan menginap di penginapan, dan kau silahkan menginap di bawah pohon atau mungkin hutan."

Tiba tiba sepatu melayang ke kepala Tenn. "Itta—" Tenn menoleh untuk melihat siapa yang melemparnya.

Sebenarnya tidak menoleh pun, Tenn tahu kalau yang melempar sepatu tersebut adalah Akane.

"Sialan kau—" Dengan segenap tenaga, Akane langsung mengejar Tenn dengan kaki tanpa sepatu sebelah.

Dan Tenn pun akhirnya berlari juga menjauhi Akane.

Setelah kejar - kejaran cukup lama dan Akane mengambil sepatu nya lagi, akhirnya mereka berdua menuju penginapan yang Tenn maksud.

"Aku akan masuk, kau diluar cari tempat nyaman untuk tidur, ya." Ucap Tenn yang setelah itu terkena lemparan sepatu lagi dari Akane.

Setelah mengelus kepalanya, Tenn tertawa ."Haha, bercanda. Masuklah, aku akan menyewakan kamar juga untukmu." Ucapnya lalu masuk ke dalam penginapan

Sesaat, wajah Akane memerah melihat tawa manis Tenn.

***

Malamnya, mereka berdua pergi ke festival tersebut dengan yukata.

"Hei Tenn, kenapa kau mengajakku?" Tanya Akane.

"Lalu mengapa kau menerimanya?" Balas Tenn.

Ingin Akane melempar sendal yang dipakainya kearah Tenn, tapi sudahlah. Daripada sendalnya malah dibawa lari Tenn, lebih baik ia cari aman.

"Ya ingin saja. Sudah lama kita tidak berjalan berdua seperti ini, kan?" Ucap Tenn kemudian.

Akane tersenyum. "He? Rindu maksudnya?"

Tenn meninggikan bahu. "Ya, entahlah. Tapi mungkin saja. Ah! Lihat, ada topeng! Mungkin aku bisa membelikannya untuk Riku satu. Kau mau?"

Akane mengangguk. "Ya, boleh saja. Yang bagus, jangan yang seram."

"Ya. Ya."

Setelah berjalan jalan di tengah kemeriahan festival, mereka pulang. Jalan yang mereka lalui sedikit curam.

Tiba tiba Tenn menawarkan tangannya. "Nanti jatuh, aku hanya akan tertawa ya."

Akane menggembungkan pipinya lalu menggenggam tangan Tenn. "Lebih baik seperti ini, kalau aku jatuh, kau juga jatuh. Jadi tidak ada yang tertawa."

"Haha, kau jahat."

"Lebih jahat siapa? Aku atau kau?"

"Maaf, tapi aku adalah malaikat yang selalu dibilang orang orang."

"Mata mereka buta."

"Matamu yang buta."

"Ah sudahlah."

Akhirnya mereka keluar dari jalanan yang curam menuruni bukit. Mereka sampai di pertigaan menuju penginapan.

Disana ada beberapa bangku taman dan lampu menerangi, karena itu memang taman pinggir jalan.

"Duduk dulu, ah." Tenn asal berbelok ke bangku taman sambil menarik tangan Akane.

Akhirnya mereka berdua duduk di sana sambil memakan takoyaki yang mereka beli di festival.

"Hei Akane." Panggil Tenn.

Akane menoleh dan menatap Tenn. "Apa?"

"Apa kau pernah merasa nyaman dengan seorang lawan jenis saat kau didekatnya?" Tanya Tenn ngawur.

"Hah? Ya.. pernah sih."

Tenn mengangkat alisnya. "Benarkah? Kau tahu, tidak? Aku juga sedang merasakan hal yang sama, lho."

"D... Dengan siapa?" Akane mencoba untuk tidak cemburu dan menebak siapa orangnya.

"Kau tidak tahu siapa?"

"Siapa? Aku tidak tahu!"

Tenn menoleh kearah Akane, dan kini pandangan mereka saling bertemu.

"Denganmu."

"Eh?" Wajah Akane lantas memerah. "M.. maksudnya?"

Tenn mengembuskan napas lelah dan mencium pipi Akane. "Aku menyukaimu tahu."

"Eh.. ya.. aku juga menyukaimu."

Lalu Tenn tersenyum dan mengambil takoyaki milik Akane dan memakannya.

"Hei!"

Kemudian mereka tertawa lepas dan melihat kembang api diledakkan dengan tangan saling menggenggam.

***

Ya maap ga romantis :")
/Kabur

Jan lupa vote dan komen gaid... Dadah~

Ditunggu next chapternya yaaa

IDOLiSH7 LIFE : Oneshot [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang