Tawaran

107 14 0
                                    

Mark baru saja mengeluarkan mobil miliknya dari garasi. Cowok berjaket merah tua itu pun segera mengemudikan mobilnya untuk menemui rekannya, nampaknya dia dimintai bertemu dengannya langsung. Setelah memakan waktu kurang lebih dua puluh lima menitan, Mark sudah berada diparkiran sebuah gedung pencakar langit yang lumayan terlihat agak fancy.

Dia berjalan kedalam gedung tersebut tanpa ada yang menghentikan bahkan untuk sekedar menanyainya. Bukannya ditanyai tentang siapa dan mau apa dia kemari, Mark malah dipersilahkan menunggu diruang sang rekan dikarenakan dia sedang ada kepentingan. Selama menunggu, Mark hanya duduk seraya mengedarkan pandangan hampir keseluruh penjuru ruangan. Ruangan yang cukup luas namun ntah mengapa Mark merasa kurang srek berada disini apalagi setelah melihat papan nama menjengkelkan yang ada dimeja kerja yang jarangnya tak jauh dari pandangannya itu.

Park Jaehyung.

Begitu tulisannya.

"Oy dah lama ni ya?"

Mark memandang ke sumber suara yang tak lain adalah pemilik nama Jaehyung itu sendiri.

"Sorry dong, gue ada meet bentar tadi," ucapnya kemudian duduk di sofa berseberangan dengan Mark

"Enak banget ngomong lo kayak gitu," desis Mark sarkas

Pria berkemeja putih didepannya hanya bisa tersenyum tak bersalah

"So?" tanya Mark to the point

"Okay jadi gini. First of all gue tau lo bakal kontra tapi izinkan gue jelasin dulu sampe selesai," kata Jaehyung

Setelah melihat Mark yang menatapnnya tanpa reaksi apapun, sepertinya Jaehyung akan memulainya

"Alright so seperti yang gue bilang, perusahaan lagi butuh model buat brand yang baru. Berhubung masih baru ya mereka harus punya wajah baru juga dong," ucapnya mulai menjelaskan

"Then masalah gue yang ngetext lo kemaren-kemaren itu beneran. Gue bahkan udah bilang ke direktur kalo gue punya kalo rekomendasi mah. Kenapa gue rekomenin lo? Karena dimata gue lo cocok. Tapi tenang aja, kalo pun gue rekomenin lo juga tetep harus casting dulu seenggaknya pihak mereka suka sama lo jadi ini gak langsung gue yang turunin lo gitu aja. Jadi tanpa mengurangi rasa hormat gue ke lo sebagai sohib, gue minta lo buat nyetujuin apa yang gue bilang. Gimana?" sambungnya dengan tanya berharap

Mark mengubah posisi duduknya setelah jeda beberapa saat sekaligus mencerna kalimat Jaehyung dengan seksama.

"Gue udah nolak lo loh di chat," ucapnya enteng

Jaehyung yang sudah menebak-nebak respon temannya itu terlihat agak kecewa dengan respon Mark. Namun sepertinya perjuangan Jaehyung tidak hanya sebatas itu.

"Itu alesannya gue ngundang lo langsung ke sini. Come on, Mark. Bukannya lo sendiri ya yang dulu bilang mau bangun relasi sama gue supaya suatu saat lo gampang dapet kerja? Ini waktunya woy. Jangan buta deh," kata Jaehyung

"Ya tapi gak model juga lah. Gila lo. Lagian kalo gak salah lo itu dulu kerja di bagian script film ya? Kok tiba-tiba pindah jadi editor majalah," balas cowok dihadapannya

Jaehyung merolling bola matanya, "ya namanya juga kerja dientertaiment, sekalian pengan nyoba yang baru. Toh kalo senior gue gak nyuruh mah gue juga males minta ke lo. Berhubung kita temenan sama muka lo lumayan di atas rata-rata aja makanya gue rekomenin lo"

"Intinya gue gak minat jadi model, Jaehyung," tukas Mark batu

"Intinya gue butuh lo sehari itu buat casting, Mark," sambar Jaehyung tak kalah batu

Mark hanya memandangnya aneh. Bisa-bisanya dia berteman dengan batu ketika dia sendiri batu

"Well ayolah. Ini brand parfum cowok juga kok, lo gak dituntut aneh-aneh masa lo nolak. Malah ini lumayan buat pengalaman lo tau," Jaehyung itu terus menerus membujuk

Pria berkacamata itu tahu betul bahwa sebenarnya Mark bisa saja dengan gampang mengambil tawaran yang ia berikan, namun tak dipungkiri Jaehyung sendiri mengerti bahwa temannya ini terkadang mempertimbangkan hal yang sebenarnya tidak terlalu penting baginya.

Disisi lain, Mark sedang bergulat dengan isi hatinya sendiri. Cowok itu menimang keuntungan dan resiko jika dia mengambil job ini. Keuntungannya dia bisa memulai karirnya dari sini sementara resiko yang harus dia ambil kemungkinan besar dia akan menjadi semakin terkenal dan harus siap terhadap apapun hal yang mengenainya. Dan juga, Nayoung. Ntah dia akan suka atau tidak ketika dia mengetahui ini.

"Mark?" panggil Jaehyung menotice ketermenungan temannya

"Mark? You good?" ucapnya sekali lagi

Yang dipanggil sedikit tersentak karenanya

Jaehyung yang sedari tadi membujuknya merasa agak canggung sekarang, padahal mereka sudah berteman lumayan lama sejak Mark masuk kampus dan Jaehyung menjadi katingnya.

Dengan keberaniannya yang tersisa, Jaehyung berniat untuk bertanya sekali lagi. Keputusannya adalah jika Mark menolak lagi maka dia tidak akan memaksa.

"So you wanna take or nah?" tanyanya

"Iya gue ambil," jawab Mark

"HAH? SERIUS NIH YA?!" pria yang sedari tadi merasa tak enak itu pun mengekspresikan keterkejutannya dengan menaikan nada bertanyanya seolah tak percaya

Mark mengangguk

Dengan mulut masih sedikit menganga, Jaehyung tak berniat bertanya lagi atau bisa-bisa Mark menarik kembali ucapannya. Saking tak percayanya Jaehyung, dia bahkan sampai tak bisa mengeluarkan kata-kata untuk beberapa saat.

"Oh gosh. Alright Mark lusa dateng sini lagi ya? Jangan lupa mandi yang seger. Besok casting perdana lo," kata Jaehyung antusias

-To Be Continued-

𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐋𝐨𝐨𝐩 || 𝐌𝐚𝐫𝐤 𝐓𝐮𝐚𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang