Launching

44 5 1
                                    

Jimin mengedarkan pandangannya sesekali melirik ke arah jam tangan miliknya. Kira-kira sudah dua puluh menit dia berdiri di luar gedung yang disewa temannya untuk acara launchingnya. Yap. Sudah tertebak. Jimin menunggu kehadiran Nayoung.

Malam sebelum kemarin Jimin menyetujui 'tawaran' yang Nayoung berikan. Mengajak Mark? Tak ada alasan untuknya menolak itu, tentu saja dengan mudahnya dia mengiyakan saja kemarin.

"Gak dateng kan? Ya iyalah. Lo lupa yang lo bilang ke gue? Bukannya dia sama cowoknya lagi sibuk masing-masing ya?"

Jimin diam masih memandang lurus ke depan

Jeka berdecih kesal merasa diabaikan, "cowoknya gak dateng ya dianya juga nggak," sambungnya makin menjengkelkan di telinga Jimin

"Berisik," desis Jimin

"Lagian lo juga tolol. Kenapa gak bilang aja coba kalo cowoknya gak usah dateng, bilang dia gak ada urusan sama lo kek apa kek abis itu lo bisa pergi sama Nayoung bareng, gak nunggu kek orang bego gini," celetuk temannya

Jimin mendengus kemudian tertawa kecil, "ya kalo gitu gue bilang gitu keliatan banget, tolol"

"Hah?" Jeka tak mengerti

Jimin menghela nafas kemudian membalikan badannya menghadap Jeka yang sedari tadi di belakangnya

"Nggak. Udahlah, mungkin emang dia gak bakal dateng. Ayo masuk cepet, bentar lagi mulai kan?" ucapnya santai

"Gitu kek dari tadi, gak guna emang lo. Mening dari tadi lo di dalem, pasti dah dapet kenalan cewek baru dah lo. Mana cakep-cakep pula, bego emang lo," ejek Jeka mendapat gaplokan di kepalanya dari Jimin

"Sumpah ya kalo udah mulai, aku bakal nyalahin kamu"

Settt...

Jimin spontan menghentikan langkahnya sesaat selangkah lagi dia akan masuk ke gedung bersama Jeka.

"Terus aja salahin aku"

"Ya emang gara-gara kamu-"

"Akhirnya dateng juga," Jimin berbalik badan dan mendapati Nayoung dengan dress abu semi formalnya

Menyadari Mark juga berada di sampingnya, lekaslah dia mengangkat tangannya dan bersalaman dengan Mark terlebih dahulu kemudian dengan Nayoung.

"Yang penting gak telat," ucap Nayoung pada Jimin

"Yang penting gak telat," Jimin meniru di sertai senyuman khasnya setelahnya

"Halo, Na! Apa kabar?" sapa Jeka ceria mengambil alih lengan Nayoung yang baru saja menjabat lengan Jimin

Nayoung sebenarnya agak tersentak, dia masih belum terbiasa dengan sifat sahabatnya Jimin yang satu ini.

"Baik, lo sendiri?" tanya Nayoung balik

"Sama, gue juga baik," jawabnya

"Btw lo pacarnya Nana ya? Gak usah heran gue tau darimana, Jimin udah cerita soal Nana ke gue," sambungnya pada Mark sekaligus berjabat tangan

Jimin yang menyadari raut muka Mark agak berubah pun menepuk bagian belakang Jeka berharap sifat hiperaktifnya mati untuk saat ini.

"Aw, sakit berengsek," ucapnya membuat Jimin makin menatapnya penuh peringatan

"Eh sorry, harusnya jabat tangan tu sambil nyebutin nama ya? Gue malah ngoceh sendiri. Gue Jeka," Jeka memperkenalkan diri ulang tanpa berjabat tangan lagi

"Mark," ucap Mark seadanya

Jeka malah tertawa mendengar respon sesingkat dan sedatar itu dari kenalan barunya

𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐋𝐨𝐨𝐩 || 𝐌𝐚𝐫𝐤 𝐓𝐮𝐚𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang