Keputusan

41 5 0
                                    

"Kusut banget lo dari tadi," Nayeon memulai pembicaraan dengan Nayoung saat kelas mereka baru saja selesai

"Apanya?" tanya Nayoung masih membereskan barang-barangnya

Nayeon hanya menggeleng berarti tak jadi

"Lo hari ini part time?" tanya cewek itu mengganti topik

"Hm," gumam Nayoung mengiyakan

Nayoung menggendong tas-nya setelah selesai membereskan barangnya. Cewek itu melangkah keluar kelas diikuti Nayeon yang berusaha mensejajarkan langkah kakinya.

"Gue mau jajan dulu. Mau ikut?" tanya Nayoung random

Nayeon menaikan alisnya bingung, "ayo si, bayarin tapi"

Nayoung mengangguk membuat temannya kegirangan tak percaya.

Mereka berjalan di tentukan oleh langkah kaki Nayoung yang memimpin. Nayeon yang sudah senang hanya karena ditraktir pun hanya mengikuti saja.

Sampailah di halte bus.

Beberapa saat menunggu, bus pun datang. Keduanya naik bersamaan.

Didalam bus, Nayeon tak henti hentinya menanyai sejak kapan Nayoung mulai mau berpergian dengan bus. Rasanya dulu, sudah sering kali Nayoung berbicara bahwa dia tak akan pernah mau memakai transportasi umum dengan penumpang yang banyak sejenis bus ini dengan alasan-alasan yang dia buat. Tapi sekarang semua berbalikan dengan perkataannya.

"Ya dulu keknya gue parnoan banget," jawabnya saat Nayeon bertanya

"Lo dapet titik balik darimana dah?"

"Titik balik?"

Nayeon berdecak, "iya, kejadian yang bisa ngubah kehidupan anti-bus lo ini jadi se-smooth gini"

Nayoung tertawa mendengarkan perkataan temannya itu tanpa berniat menjawabnya

Bus tiba-tiba terhenti. Sebelumnya Nayoung mendengar suara orang meminta berhenti, sepertinya suara itu juga tak asing.

Nancy.

Nayoung dapat melihat wajahnya ketika dia berdiri dari kursi bus dengan kesulitan mengalungkan lengan temannya di lehernya. Iya, bersama Stela. Lengan Stela nampak bergetar ketika dirinya mencoba menutupi wajahnya dengan satu lengan.

Nayoung baru saja akan membantu, namun penumpang lain yang dekat dengan Nancy membantunya duluan untuk turun dari bus tersebut.

Jika sedang tak bersama Nayeon, mungkin Nayoung juga akan ikut turun dan membantu menenangkan Stela yang ntah mengapa tiba-tiba begitu.

Tak lama setelah kejadian itu, Nayoung dan Nayeon turun dari bus karena sudah sampai di tempat tujuan.

"Lo mau ngajak gue kerja apa gimana?" sarkas Nayeon datar saat berada di depan kafe tempat Nayoung bekerja.

Yap. Kafe-nya kak Chan.

"Ye kagak, ni kan belom jam kerja gue," kata Nayoung

Nayeon meresponnya dengan bergumam. Dia kemudian melirik leher Nayoung.

"Gak ngerti gue kenapa tuh kamera bisa ketinggalan," ucapnya

Nayoung meraba jojo sekilas. Lihat, bahkan dia ingat nama kamera milik Stela yang selalu setia bersama pemiliknya dan tiba-tiba sekarang ada padanya.

"Ya orang lagi rusuh kerepotan gitu juga si Nancy, jatohlah. Untung gak rusak, kalo iya gak kebayang gimana depresinya Stela pas dia tau anaknya mati," kata Nayoung terkekeh sendiri

"Udah akrab banget nih ya lo sama mereka," celetuk Nayeon

"Iya deket banget. Puas? Haha, lucu banget lo cemburu," Nayoung menunjuk wajah masam Nayeon seraya menggodanya

𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐋𝐨𝐨𝐩 || 𝐌𝐚𝐫𝐤 𝐓𝐮𝐚𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang