Elara mengendarai mobilnya dengan kecepatan normal dan menuju ke arah mall yang tidak jauh dari sekolahnya itu.
Saat Elara memarkir mobilnya, tiba tiba notif ponsel berbunyi dan Elara langsung mengambil ponselnya yang ada di tas pink itu.
Massage from bunda.
Bunda:
"El, bunda titip belanjaan bulanan ya jangan lupa ini daftarnya
Buah buah, roti, selai, daging sapi sama ayam, sama kamu ambil semua bumbu bumbu masak yang ada di sana tapi satu satu ya"Elara Selena C:
"Yaampun bun, banyak banget yauda deh El beliin, tapi ganti ya uangnya. Jangan lupa taruh di rekening acu"Bunda:
"Siap bulannya bunda"Elara menutup ponselnya dan menaruhnya kedalam tas lagi sambil membuka pintu mobil untuk menuju kedalam mall.
Disinilah Elara berada, berjalan di supermarket seperti kebingungan dimana letak semua barang yang dicari oleh bundanya itu.
Sampai dia menemukan sekotak kornet yang dia suka dan segera dia ambil. Tapi, kenapa rasanya beda?
Loh ini kan, Varo- Elara
"Gue yang ambil duluan" Ucap Varo menatap Elara sinis.
"Enak aja, gue yang lihat duluan lo main ambil!" Balas Elara marah dan mengerutkan bibirnya. Namun setelah dipikir pikir Elara bisa mengandalkan laki laki ini.
"Buat lo aja deh, tapi ada syaratnya!" Lanjut Elara berhadapan pas dengan Varo.
"Apa?" Balas Varo yang akan meng-iya kan karena dia benar benar butuh kornet itu untuk makan.
"Lo harus nemenin gue beli semua perlengkapan dapur gue!" Balas Elara dengan senyum liciknya itu.
Mendengar perkataan itu Varo hampir saja melongo dibuat kaget.
Apa njing? Babu gitu?- Varo.
"Gila lo, yang bener aja" Gumam Varo.
"Udah ye, gue gamau penolakan. Uda cus" Elara pergi mendahului Varo dan meninggalkan trolinya.
"Oya, bawain juga trolinya ya Canavaro" Bujuk Elara dengan wajah sok lucunya itu.
Varo pun hanya berdiam memandangi gadis itu mengambil banyak sekali bahan makanan dan menaruhnya di troli yang Varo pegang. Sampai akhirnya waktu sudah berjalan 1 jam saat Elara membayar semua pesanan bundanya itu. Varo pun merasa senang, namun juga letih karena menemani gadis cerewet itu.
"Ro, makasih. Oya untuk balasannya lo boleh deh minta apapun ama gue" Ucap Elara memandangi Varo yang kelihatan lelah.
"Gue laper" Ucap Varo pelan.
Mendengar itu Elara tertawa terbahak bahak karena melihat wajah Varo yang cukup kasihan.
"We brengsek! Ketawa aja emang lucu?" Varo merasa heran dengan kelakuan Elara.
"Heh, nama gua tuh Elara Selena Crisanta, bukan Brengsek Canavaro Alberic!!!!" Gumam Elara sambil melihati restaurant yang akan mereka kunjungi.
Sampailah di satu restaurant seafood yang Varo sukai karena ini juga bentuk terima kasihnya pada lelaki itu.
"Lo mau pesan apa?" Tanya Varo kepada Elara.
"Cumi balado aja deh!" Sahut Elara dengan senyum manisnya.
Varo yang memperhatikan senyumannya itu punya kesan tersendiri
Meleleh abang dek- Varo.
"Mba, Cumi balado dua porsi sama lemon tea nya dua ya!" Ucap Varo kepada salah satu pelayan restaurant.
Hampir beberapa menit mereka menunggu dengan suasana hening, akhirnya makanan pun datang. Elara dan Varo tak lupa untuk berdoa sebelum makan. Setelah mereka selesai makan, akhirnya Elara dan Varo berjalan menuju parkiran untuk pulang masing masing.
"Ro, makasih ya! Gua cabut dulu!" Ucap Elara yang semakin menjauh dari Varo.
"Iya Sel, eh El!" Ucap Varo yang kebingungan dengan namanya.
Elara, nama kamu cantik. Kaya orangnya, kamu adalah bulan ku- Varo
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon for Life
Teen Fictionbad girl. itu sebutanya dulu ketika ada di SMP. Elara Selena Crisanta yang kerab dipanggil Selena atau Elara ini terpaksa menjalani homeschooling. Namun tahun itu berganti, saat papa Selena mendaftarkan dirinya di SMA yang ada di Jakarta. Saat itula...