Canavaro
Sebuah motor sport berhenti di depan rumah yang begitu megah dengan nuansa hitam merah. Itu adalah rumah pribadi mikik Varo.
Dia melangkah menuju kedalam rumah dan menaiki anak tangga untuk beranjak ke kamar kesayangannya itu. Varo yang merasa badannya sangat lengket menuju kekamar mandi untuk membersihkan diri. Saat Varo sudah menyelesaikan ritual mandinya itu sengaja dia membuka ponselnya untuk melihat pesan dari teman temannya.
Gandi:
"Bjirr, cewek baru di sekolah cantik banget gilaaaaaa!"Verel:
"Embat boleh juga tuh!"Bimo:
"Emang beda dari yang lain bwehh, meleleh banget kalo udah liat dia awwwww"Melihat chat dari teman temannya itu, Varo merasa sangat kesal. Entah kenapa Varo ingin menghajar teman temannya satu persatu. Dibalaslah pesan dari Varo untuk teman temannya.
Canavaro Alberic:
"Gua tadi ama dia."Verel:
"Kayaknya, jagoan kita mulai jc nih!"Gandi:
"Jc apa woi?"Bimo:
"Jatuh cinta anjirrrrr!"Mendengar perkataan teman temannya itu, Varo mulai bingung. Apakah dia jatuh cinta?
Ga, jatuh cinta itu ga gini. Ini tuh cuma suka- Varo.
Seketika Varo membalas chat teman temannya itu.
Canavaro Alberic:
"Cewe aneh, ga demen gua."Varo pun menaruh ponselnya, dan mengambil sebuah kamera untuk memotret bulan yang begitu indah diluar jendela kamarnya.
"Bulan hari ini indah banget, kaya kamu El" Ucap Varo memandangi bulan yang terbayang wajah Elara serta senyumannya itu. Tanpa menunggu aba aba Varo memotret bulan itu dan langsung mencetaknya untuk dia tempel di dinding kamarnya.
🌸🌸🌸🌸🌸
"Elara, bunda sama papa mau ngomong, yuk" Ucap Shira mengajak Elara yang sedang bermain gitar di ruang musiknya itu. Elara hanya mengangguk pelan dan ikut dengan Shira. Mereka bertiga duduk di ruang tengah memandangi Televisi yang mati.
"Jadi seperti ini El, Papa sama Bunda bakalan ke Jepang." Ucap Herdon tanpa basa basi.
"Loh, ngapain terus El sama siapa disini?!" Ucap Elara kebingungan dan kaget atas ucapan Herdon.
"Nak, kakek kamu sakit. Disana juga bunda ada tugas untuk 5 tahun." Ucap Shira yang lagi lagi mengagetkan Elara.
"5 tahun bun????serius!!!!!" Balas Elara yang kesal.
"Iya, papa sama bunda memutuskan kamu akan tinggal disini saja. Papa juga akan siapkan membantu dan sopir untukmu. Rekening akan papa isi setiap minggu dan kamu nanti akan mengurus bisnis papa. TIDAK. ADA. PENGECUALIAN. ELARA" Ucap Herdon memandangi anaknya yang sedang kesal.
Mendengar perkataan itu Elara hanya diam dan meng-iya kan walaupun hatinya merasa sedih.
"Yauda, papa sama bunda hati hati disana, oya kapan berangkat?" Tanya Elara mencoba sabar.
"Besok Elara, saat kamu pergi sekolah. Kamu tak perlu ikut karena kamu harus sekolah" Balas Shira kepada Elara.
"Yauda, El ke kamar ya mau tidur" Balas Elara dan meninggalkan Shira serta Herdon.
Elara memandangi langit langit kamarnya berfikir bagaimana dia bisa hidup tanpa bersama orang tuanya? Bahkan mereka nanti tidak bisa melihat kelulusan anaknya ini karena mereka disana selama 5 tahun.
Elara mengerutkan bibirnya dan teringat akan hal lain. Wajah seseorang yang dia temui di mall dan yang membantu Elara menemukan bahan masakan. Canavaro, kulitnya yang putih, hidung mancung, mata yang indah dilengkapi bulu mata yang lentik dan bibir yang mempunyai lesung pipi.
Indah- Elara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon for Life
Teen Fictionbad girl. itu sebutanya dulu ketika ada di SMP. Elara Selena Crisanta yang kerab dipanggil Selena atau Elara ini terpaksa menjalani homeschooling. Namun tahun itu berganti, saat papa Selena mendaftarkan dirinya di SMA yang ada di Jakarta. Saat itula...