Elara kini berjalan di koridor kelas dan langkahnya terhenti karena sesorang menepuk pundaknya dari belakang. Elara langsung menoleh dan dia mendapati seorang perempuan berambut panjang itu.
"Yaampun cantik" Ucap gadis itu pada Elara ketika memandangi Elara begitu dekat.
"Lo muji gue?" Tanya Elara kebingugan dan gadis itu hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Lo siapa?" Tanya Elara sambil tersenyum ramah kepada gadis itu.
"Oh, em gue Frisly. Anggun bilang, lo masih kurang adaptasi disini. Jadi gue nyalonin jadi temen lo. Anggun juga sahabat gue loh, jadi lo mau temenan sama gue?" Tawar Frisly kepada Elara.
"Yauda boleh deh, ke Anggun yuk!" Ajak Elara kepada Frisly dan mereka berjalan bersama ke kelas Elara.
Sampai didepan kelas berdiri seorang Varo and the geng yang sangat gaduh sekali karena mereka semua bergurau. Elara melihat itu hanya berfikir andai temen temen gue dulu bisa disini hmm batin Elara. Di lamunannya itu Elara tidak sadar bahwa langkahnya terhenti karena pergelangan tangannya di tarik seseorang dari samping, Ya siapa lagi kalau bukan Varo.
"Ngapa dah?" Tanya Elara memutar badannya menuju kearah Varo.
"Cuma mau bilang, nanti malem gua kerumah lo kembaliin motor" Balas Varo dengan wajah datar..
"Serah" Ucap Elara dsm langsung meninggalkan Varo.
"Eh eh, Elsa lo kok kaya deket gitu ama most wanted di sekolah ini?" Cerocos Anggun yang membuat Elara kesal.
"Dih, ngapa sih orang b aja" Balas Elara sinis.
"Ngomong ngomong lo belum cerita tentang diri lo ke kita, ya nggak Nggun?" Sahut Frisly tiba tiba.
"Emang penting banget? Gausa." Ucap Elara dan mereka berdua terdiam.
🌌🌌🌌
Sebuah ketokan sekaligus bel rumah Elara berbunyi, Elara yang tahu itu langsung menuju ke pintu untuk membuka dan mencari tahu siapa yang datang kerumahnya.
"Assalamualaikum" Ucap Varo yang kaget melihat penampilan Elara yang mengenakan hoodie warna kuning dengan rambut pendek yang ditempeli penjepit gambar unicorn serta celana jeans pendek dan kaos kaki kuning panjang selutut itu. Lucu banget sih Batin Varo.
"Waalaikumsalam, ngapain bengong dah. Kuy masuk" Ajak Elara dan Varo mengangguk pelan.
Sampai akhirnya mereka berdua duduk di ruang tamu dan datanglah bi sumi membawakan dua gelas sirup, snack, dan laptop milik Elara.
"Rumah lo sepi banget, bonyok mana?" Tanya Varo tiba tiba.
"Di Jepang" Balas Elara dengan memandangi laptopnya itu.
"Nih kuncinya" Varo mengulurkan kunci motor milik Elara. Elara yang melihat itu memberikan kode kepada Varo untuk menaruhnya di meja.
Suasana hening sampai akhirnya Elara yang sibuk dengan laptopnya memanggil nama Varo.
"Ro" Ucap Elara.
"Ap-" Balasan Varo terhenti ketika Bi Sumi datang dan berpamitan kepada Elara karena hari sudah malam dan waktunya pulang untuk Bi Sumi.
"Apa?" Lanjut Varo.
"Temenin gue nonton drama" Ajak Elara dengan wajah imutnya itu.
"Gak!" Balas Varo singkat.
"Ayo, ayo, please huwaaa hiks hiks princes Elara pingin nonton ini hiks hiks" Paksa Elara kepada Varo.
Varo hanya berpasrah dan mengiyakan ajakan Elara.
"Nonton apa sih?" Tanya Varo kesal.
"My Girlfriend Is An Alien" Balas Elara dengan raut wajah senang.
Mereka memulai film itu dengan menyiapkan banyak snack. Elara yang sangat teliti melihat film itu sempat beberapa kali meneteskan air mata dan tertawa. Beda dengan Varo, ia lebih memilih memandangi Elara dibanding film nya.
"Adu cocwit banget ga si Ro lihatt huwaaa pengenn" Gumam Elara pada Varo dan seketika Varo melihat kearah filmnya.
Enak juga filmnya, kok malah pengen kaya gini ya? hus Astagfirullah Varo! Gaboleh Batin Varo.
"Baperan lo nyet" Ucap Varo kepada Elara.
Jam menunjukan pukul satu malam dan Varo masih berada di rumah Elara untuk menemani dia menonton film. Sampai akhirnya Elara tertidur dengan posisi menyenderkan kepala ke pundak Varo. Melihat itu Varo langsung membopongnya mencari cari kamar Elara. Sampailah dia di kamar Elara yang bernuansa kuning hitam itu. Varo meletakan tubuh Elara dengan pelan dan menyelimutinya agar Elara tidak kedinginan.
Melihat Elara yang sudah pulas dengan tidur dan mimpinya itu, Varo merasa tidak enak kalau ingin membangunkannya dan berpamitan. Varo memilih untuk pergi langsung dari rumah Elara dan mengirim pesan saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon for Life
Novela Juvenilbad girl. itu sebutanya dulu ketika ada di SMP. Elara Selena Crisanta yang kerab dipanggil Selena atau Elara ini terpaksa menjalani homeschooling. Namun tahun itu berganti, saat papa Selena mendaftarkan dirinya di SMA yang ada di Jakarta. Saat itula...