Salsaka [End]

25

"Berkali-kali kau membuatku patah dan Berkali-kali juga aku berusaha memperbaikinya. Fasenya akan tetap sama, Apakah kau tak ingin bertukar posisi?"

-Salsa Aurellia

🍁🍁🍁

Mengawali pagi hari harus di isi dengan hal yang positif, contohnya berdebat dengan Raka? Eh mungkin sebagian atau seluruh dari kalian menganggap itu hal unfaedah tapi bagi mereka itu termasuk hal yang berfaedah.

"Apa lo!!" ucap Salsa mengangkat tangan-nya hendak memukul Raka menggunakan sendok makan.

"Eitss...." ucapan Raka terpotong karna bel rumah yang berbunyi.

Mereka berdua spontan menatap kearah pintu, buru-buru Salsa dan Raka berlari menuju pintu tersebut karna ingin membukakan pintu.

Knop pintu rumah diperebutkan oleh Raka dan Salsa "biar gue aja" ucap Salsa.

"gue" ucap Raka.

"gue aja, ngil!" ucap Salsa.

"gue!" ucap Raka.

"ya udah ah, serah lo" kesal Salsa, Salsa baru ingin melangkahkan kakinya kembali kemeja makan tertahan oleh tangan Raka.

"ya udah nih buka, jangan ngambek" ucap Raka.

Salsa tersenyum manis kearah Raka, kemudian membukakan pintu rumah mereka, yang dilihat Salsa pertama kali adalah mama Salsa dan mami Raka.

"sayang!" ucap Maria kepada Salsa lalu memeluk Salsa erat.

"sayang" ucap Kartika kepada Raka kemudian memeluknya.

Franky dan Hendrias yang melihat itu seketika menepuk dahi mereka masing-masing.

"ma! anak kita tuh yang ini, kok meluknya menantu" tunjuk Hendrias.

"oh iya ya, kok mama meluk Raka" kekeh Kartika.

Akhirnya setelah sesi peluk-pelukan selesai, Salsa mengajak orangtua dan mertuanya untuk makan bersama. Setelah makan bersama mereka semua bergegas pergi kesekolah Raka dan Salsa untuk memgambil raport.

Sesampainya disekolah, Orangtua Salsa dan Raka sibuk berbincang dengan orangtua sahabat-sahabatnya entah itu tentang bisnis ataupun tentang keluarga. Sedangkan Salsa dan Raka kini bergabung dengan tim anak muda tentunya.

"bahas apa sih mereka?" tanya Devan, yang sejak tadi melihat kearah orangtua-nya.

"gak ngerti gue" jawab Galen.

"dah lah, mending dengerin pengumuman" ucap Clarissa.

Tak lama ada intruksi dari guru untuk menyuruh seluruh siswa-siswi SMA SOTESI berkumpul di lapangan karna akan segera di umumkan juara umum tahun ini.

"kepada kepala sekolah kami persilahkan" ucap guru killer yang sangat ditakuti di SMA SOTESI.

Setelah pesan-pesan dari kepala sekolah barulah ia menyebutkan siapa saja yang termasuk juara umum dari juara umum kelas sepuluh sampai duabelas.

"juara umum kelas sepuluh ialah Yessa Saputri" ucap kepala sekolah.

"juara umum kelas Sebelas yaitu Bunga Rahmadiansi"