↪Oneshoot [Produce X 101]↩

☪ Honesty ↪Junsang [1]↩

☪☪☪

Cha Junho x Lee Eunsang

Happy reading!

Mencekam.

Satu kata yang dapat mendeskripsikan keadaan dua orang pria yang sedang duduk berhadapan. Tatapan tajam dilayangkan oleh salah satu dari mereka, sedang satu lagi menundukan kepalanya dalam dalam. Terlalu takut pada tatapan tajam nan kecewa itu.

"Jadi, apa alasan kakak mengakhiri hubungan kita?" suara itu terdengar datar dan menusuk. Membuat pria manis di depannya sedikit merinding ketakutan. Karena baru kali ini dia mendengar nada menusuk dari sang pria tampan.

Mulut si manis tetap bungkam, enggan mengeluarkan suara sedikit pun. Itu membuat si tampan memejamkan matanya untuk menahan emosi yang meletup letup dalam dirinya. Ya, siapa yang tidak emosi jika tiba tiba sang kekasih tercinta memutuskan hubungan mereka tanpa ada alasan yang jelas?

Cha junho dan Lee midam.

Sepasang kekasih-ah tidak, mungkin sekarang mereka telah menjadi mantan kekasih. Entah alasan apa yang membuat midam ingin mengakhiri hubungan asmara ini, tapi yang jelas junho sangat tidak setuju dengan keputusan si manis Lee midam.

Hei, mereka sudah membicarakan hubungan mereka untuk mendapati jenjang yang lebih serius. Dan tanpa alasan, midam malah ingin mengakhiri hubungan mereka. Sungguh, sebelumnya tidak terjadi apa apa pada hubungan mereka. Hubungan mereka baik baik saja, bahkan bisa dikatakan sangat baik.

Setelah mengumpulkan keberanian, midam pun mengangkat wajahnya. Menatap tepat pada manik coklat milik junho, dan bisa junho lihat ada beberapa tetes air mata yang jatuh dari kelopak mata indah nan cantik itu, "Sungguh, aku tidak mau hal ini terjadi. Tapi aku harus. Ada suatu hal mengharuskan kita mengakhiri hubungan ini, dan aku tidak bisa mengatakannya sekarang. Kau akan tahu sendiri, nanti."

Tangan junho mengepal, "Terserah apa katamu. Yang jelas, aku tidak akan mau mengakhiri hubungan ini." setelah mengatakan itu, junho bangkit dari duduknya dan pergi.

Midam menundukan kepalanya dalam dalam. Menggigit bibir bawahnya, berusaha menahan tangisnya.

Mengapa junho tidak mau mengerti?