21) Sakit

185 33 24
                                    

Jam pertama hari ini adalah olahraga. Para murid kelas X-B mulai menuju ke ruang ganti baju. Nggak butuh waktu yang lama bagi cowok untuk ganti baju, beda dengan para ciwi-ciwi yang memakan waktu cukup lama, maklum lah ciwi-ciwi kan rempong.

Oh iya, gue nggak ikut rombongan mereka, soalnya gue udah pake baju dua lapis dari rumah, jadi tinggal lepas aja deh.

Gue buka baju di kelas, sama Hyewon juga, kita berdua sih emang udah janjian biar nggak ribet gitu.

Tapi, gue merasa ada yang beda dengan tubuh gue hari ini, kayak gimana gitu rasanya, susah ngejelasinnya.

Jangan bilang gue sakit? Soalnya badan gue bawaannya lesu gitu, terus suhu tubuh gue juga nggak karuan. Icy but i'm on fire.

Karena merasa sedikit pusing, gue pun langsung mendudukkan diri di kursi gue, sambil membenamkan wajah di atas meja.

"Minju, lo kenapa? Lo sakit?" tanya Hyewon saat melihat Minju terduduk lemas di bangkunya.

Minju menggeleng, "Enggak, gue gapapa."

Ceklek

Guanlin tiba-tiba nongol di pintu, terus dia masuk ke dalam kelas, "Cepetan ke lapangan, Pak Chanyeol udah nunggu,"

"Minju sakit, Lin." kata Hyewon sambil megang kening Minju.

Guanlin menatap Minju, "Lo sakit?"

Minju menggeleng pelan, "Enggak."

"Yaudah, buruan ke lapangan," Perintah Guanlin, sebagai ketua kelas yang bertanggung jawab.

"Minju, lo istirahat di kelas aja ya, nggak usah ikut olahraga," ujar Hyewon.

Minju menggeleng lagi, "Gamau, gue mau ikut olahraga,"

"Tapi Nju, badan lo panas banget. Gue takut lo nggak kuat ikut olahraga." Hyewon tampak khawatir.

"Woi buruan, mau gue kunci nih kelas," Seru Guanlin di ambang pintu.

"Lo nggak liat keadaan Minju sekarang? Dia sakit." Hyewon mendelik.

"Apa sih, lemah banget." Guanlin.

"Bacot lo. Minju gue anter ke uks aja ya? Biar lo istirahat disana aja, soalnya kelas mau dikunci sama tuh Khong Guan." Hyewon menatap sinis Guanlin.

"Gapapa Won, gue ikut olahraga aja." kata Minju kekeh.

"Lo serius? Itu muka lo pucet banget." tanya Hyewon memastikan.

Minju berusaha untuk tersenyum, "Iya, gue mau ke lapangan."

Setelah melalui perdebatan yang pelik, akhirnya gue memutuskan untuk ikut olahraga. Nggak tau kenapa gue kekeh banget buat ikut olahraga, padahal badan lagi kerasa nggak fit.

Para temen sekelas gue yang lain udah pada membentuk barisan di lapangan, persiapan untuk pemanasan. Gue yang baru dateng pun nyempil di barisan paling belakang, dan auto jadi sorotan.

"Kamu kenapa, Minju? Kok muka kamu pucet banget?" Minkyu yang menyadari kondisi Minju pun bertanya.

"Nggak kenapa-kenapa, Kyu." jawab Minju pelan.

"Kamu yakin? Kayaknya kamu sakit deh, mau aku anter ke UKS?" Minkyu menawarkan, duh perhatian banget sih.

Minju menggeleng, "Nggak usah, Minkyu."

"Yaudah kalo gitu, tapi kalo kamu udah nggak kuat lagi, ngomong ya sama aku?" kata Minkyu.

Minju mengangguk sambil tersenyum, "iya,"

Sementara itu, ada dua orang yang dari tadi merhatiin pembicaraan antara Minju dan Minkyu, cuma mereka nggak sadar aja.

"Ah sialan, ngapain sih tuh anak sok perhatian banget sama Minju,"

Love Scenario Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang