Scenario #8

964 96 41
                                    

"Pagi ma." Hyungseob yang sedari tadi memperhatikan interaksi antara Jihoon dan mama Park dari kejauhan pun memutuskan untuk ikut bergabung.

Ia harus memperlihatkan pada Jihoon sedekat apa hubungan dirinya dengan keluarga Park.

Hyungseob harus membuktikan bahwa ia lah yang lebih dekat dengan keluarga Park supaya Jihoon sadar diri dan pelan-pelan mundur dari kehidupan Woojin.

Mama Park dan Jihoon menoleh bersamaan namun ekspresi mereka berbeda. Mama Park menyambut Hyungseob dengan senyuman cerah sementara Jihoon merotasikan bola matanya malas.

Jadi ini alasan Woojin kenapa ia diperkenalkan sebagai pacar di depan mama Park. Ternyata Ahn Hyungseob ini benar-benar berniat ingin kembali kepada Woojin.

Mama Park menyadari aura di sekitarnya mulai berubah. Mungkin Jihoon terkejut dan sedikit tak nyaman akan kehadiran Hyungseob disini.

"Ada yang bisa Seobbie bantu ma ?" Tanya Hyungseob tanpa menghiraukan keberadaan Jihoon disana.

"Ngga ada, udah mau selesai." Bukan mama Park yang menjawab tapi Jihoon. Tak lupa senyuman pura-pura manis nya ia tunjukan dengan wajah menyebalkan.

Hyungseob menatap Jihoon datar kemudian menelisik apa saja yang sudah dimasak oleh kedua orang itu.

"Seobbie mau bikinin Woojin omellete ya ma ?" Izinnya. Masih berusaha memenangkan hati mantan calon mertuanya.

"Iya boleh sayang." Jawab mama Park. Membuat Hyungseob tersenyum penuh kemenangan.

Jihoon mendengus kecil, tak mungkin ia memaki Hyungseob didepan mama Park.

"Jihoon ?"

"Iya tan.. ah mama."

"Bangunin Woojin ya ?" Ucap mama Park.

"Ok--"

"Biar Seobbie aja ma !" Sela Hyungseob cepat.

"Katanya lo mau masak omellete." Sindir Jihoon.

Belum sempat Hyungseob membalas ucapan Jihoon, mama Park sudah menyelak terlebih dulu.

"Biar Jihoon aja, kamu lanjut masak nya. Sayang tuh telur nya udah di pecah."

Merasa mendapatkan pembelaan dari mama Park, Jihoon melirik sinis kepada Hyungseob seraya menjulurkan lidahnya tentu saja tanpa sepenglihatan mama Park. Senang rasanya bisa melihat wajah kesal mantan kekasih sahabatnya itu.

Tanpa menunggu lama lagi, Jihoon segera bergegas ke kamar Woojin untuk membangunkan pria gingsul itu. Jihoon tak sabar untuk segera melanjutkan drama nya bersama Woojin. Ternyata membuat Hyungseob kesal sedikit mengasikan.

Sepertinya Jihoon mulai menikmati perannya dan siap mengibarkan bendera perang pada Hyungseob.

"Wooj-- loh ?" Jihoon mengerjap kecil ketika tak mendapati Woojin diatas tempat tidur yang sudah rapi dari terakhir kali ia meninggalkan tempat itu.

Tak lama kemudian suara pintu kamar mandi terbuka menampilkan Woojin dengan wajah basah dan handuk kecil menggantung di lehernya, pria gingsul itu cukup terkejut dengan keberadaan Jihoon.

Astaga ! Woojin tak tau harus bertindak bagaimana. Semalam ia nyaris mencabuli sahabatnya itu dalam keadaan tidak sadar. Padahal Woojin sudah berucap syukur ketika ia bangun tidak mendapati Jihoon di sampingnya. Woojin belum menyiapkan alasan untuk menjelaskan tentang semalam pada sahabatnya itu.

"Gue kira lo belom bangun." Jihoon berucap, membuyarkan lamunan Woojin. Pria manis itu tampak biasa saja seolah tak mengingat apapun semalam.

Apa memang Jihoon benar-benar tidak ingat ?

LOVE SCENARIO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang