03

263 95 85
                                    

Setelah puas membuka ponsel Rexa, Ravio mengembalikan ponsel kepada pemiliknya. Setelah dikembalikan, Rexa langsung mengecek ponselnya, takut Ravio macam-macam dengan ponselnya. Ternyata Ravio tidak membuka satupun aplikasi di ponsel Rexa.

Setelah mengecek ponselnya, Rexa beralih membuka aplikasi ojek online agar bisa melihat posisi keberadaan ojek online yang ia pesan tadi. Ternyata hasilnya nihil, Rexa tidak bisa melihat keberadaan ojek online yang ia pesan.

"Kok gue di cancel sih," gerutu Rexa kesal.

"Bukan abangnya yang cancel, tapi gue yang cancel," jawab Ravio dengan santainya.

"Eh kok di cancel sih." Rexa langsung menunjukkan wajah cemberutnya dan itu membuat Ravio ingin mencubit pipi Rexa dengan gemas.

"Lu balik bareng gue aja deh Re, ayolah," pinta Ravio dengan sabar.

"Enggak usah Ravio, gue bisa balik sendiri," tolak Rexa.

"Jangan bandel deh lu Re. Ayo buru," paksa Ravio.

Mau tak mau Rexa harus menerimanya, karena langit sudah mendung dan sebentar lagi akan turun hujan. Kalau ia memesan ojek online lagi, keburu turun hujan dan alhasil ojek online yang akan cancel orderan Rexa.

Rexa berjalan berdua dengan Ravio menuju ke parkiran. Setelah menemukan motornya, Ravio menancapkan gas menuju rumah Rexa.

Saat di tengah perjalanan, tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Ravio buru-buru mencari tempat teduh agar ia dan Rexa tidak kebasahan.

Ravio meminggirkan motornya di halte bus. Ravio memandang Rexa yang berada di sebelahnya, sepertinya Rexa kedinginan akibat hujan dan udarnya yang cukup dingin. Langsung saja Ravio melepaskan jaketnya dan menaruhnya di tubuh Rexa agar kembali hangat.

"Kok jaket lu di taruh ke gue sih?" tanya Rexa sambil mengangkat satu alisnya.

"Kenapa emang?" tanya Ravio santai.

"Iya nanti lu kedinginan lah," jawab Rexa.

"Enggak penting gue kedinginan, yang terpenting lu selalu hangat Re." Sontak pipi Rexa merah karena ucapan Ravio barusan.

"Balik yu," ajak Rexa.

"Masih hujan Re."

"Hujannya udah berhenti kok, tinggal gerimisnya doang," ujar Rexa.

"Iya udah yu," pasrah Ravio.

Ravio dan Rexa akhirnya melanjutkan perjalanannya lagi. Setelah sampai Rexa turun dari motor Ravio.

"Makasih Vio, oiya jaket lu gue cuci dulu iya, basah soalnya," izin Rexa.

"Enggak usah, buat lu aja jaketnya. Anggep aja jaket kenangan dari gue. Iya udah gue balik iya, takut hujan lagi," ucap Ravio.

"Makasih banyak Vio, hati-hati." Ravio mengangguk dan melanjutkan perjalanan menuju ke rumahnya.

^^^

Pagi pun tiba, ternyata Rexa sudah berada di dalam kelasnya bersama tiga sahabatnya, siapa lagi kalau bukan Meira, Sasa dan juga Vania.

"Re, kemarin lu jadi balik sama Ravio?" tanya Meira sambil memakan roti coklat yang ia beli di kantin sebelum masuk ke dalam kelas.

"Lah serius Re, pantes aja kemaren gue tungguin di tempat ojek online enggak nemu lu," ucap Vania.

"Ravio enggak jelas asli. Kemaren dia kan manggil gue, terus dia minjem ponsel gue, tau gak, ternyata dia malah cancel ojol gue. Terus dia malah anterin gue balik," ucap Rexa bercerita kejadian kemarin.

My lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang