04

199 77 68
                                    

"Gini loh Re, jadi setiap Ravio chat cewe selain keluarganya pasti dia suka sama cewe itu." Sasa menjelaskan tentang Ravio kepada Rexa.

"Jadi?" tanya Rexa yang tak paham juga.

"Berarti Ravio suka sama lu Rexa," jawab Meira geram.

"Iya kali Mei, gue aja kenal dia baru kemaren masa Vio udah suka sama gue aja. Lagian juga gue sukanya sama Raven."

"Suka sih sama kulkas," sinis Vania.

^^^

Bel pulang sekolah tiba, Sasa, Vania dan Rexa berjalan melewati koridor kelas. Sedangkan Meira sudah pulang duluan, dikarenakan ada acara mendadak.

Dari kejauhan Raven sedang berjalan dengan gaya cool sepertinya ia ingin menghampiri Rexa, Sasa dan juga Vania.

"Re, balik bareng gue," ajak Raven dingin.

"Vio kemana?" tanya Rexa yang sudah berhenti jalan.

"Ada urusan, Vio nyuruh gue anter lu balik."

"Ngerepotin enggak?" tanya Rexa hati-hati.

"Kalo lu nolak lebih ngerepotin gue," jawab Raven ketus.

Vania pun tak terima temannya di ancam oleh Raven. "Woy, jadi orang jangan dingin-dingin amat apa, Rexa perempuan, jangan lu kasarin."

"Heh, siapa yang kasarin dia sih, gue jalanin perintah Ravio, kalo tuh cewe enggak mau iya udah, izin aja ke Vio, apa susah nya."

"Hihhh!!! Ada iya makhluk kaya lu, udah ngeselin sok ganteng pula!" Kesal Vania.

"Udah Van, gue balik dulu iya. Yuk Van balik," ajak Rexa.

Raven pun berjalan di depan dan Rexa mengekori Raven dari belakang. Setelah sampai di parkiran Raven mengeluarkan motornya dan menyalakan mesin motornya.

"Ven enggak ada helm?"

"Perlu helm? Lebay amat lu, orang enggak bakal ada polisi juga," jawab Raven ketus.

"Mikir apaan lagi? Naik aja segala mikir lu!" ketus Raven.

Rexa pun tersadar dari lamunannya dan segera menaiki motor Raven agar Raven tidak mengeluarkan kata-kata pedas dari mulutnya lagi. Setelah merasa Rexa sudah menaiki motor Raven, segera Raven menyalakan mesin kendaraannya dan melaju menuju rumah Rexa.


^^^

Raven pun mengantarkan Rexa sampai rumahnya. Rexa turun dari motor Raven dan mengajak Raven untuk masuk ke dalam rumahnya.

"Makasih Ven. Mampir yu" ajak Rexa baik-baik.

"Enggak perlu." Raven pun pergi dari rumah Rexa begitu saja, tanpa pamit.

"Ya Tuhan, untung cakep lu Ven, makanya gue sabar," ucap Rexa entah kepada siapa.

^^^

Pagi pun tiba, Rexa sudah sampai di kelasnya dan sedang berbincang dengan Sasa sedangkan Vania dan Meira belum datang.

"Re, Rivo ganteng banget iya," ujar Sasa sambil senyum-senyum sendiri.

My lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang