"Saat itu negara-negara diluar sana sibuk membanggakan negaranya dengan berbagai prestasi. Tetapi melupakan kejahatan yang terus meningkat setiap tahun, negara melupakan para bedebah yang menyamar sebagai domba kecil, atau para bedebah yang menunjukkan dirinya terang-terangan. Negara melupakan itu semua. Dan lima belas tahun lalu, negara ini seperti itu. Negara kita dibutakan dengan semua kesombongan yang ada. Sampai akhirnya para petinggi negara membuat terobosan yang dianggap sangat tidak masuk akal"
"Para petinggi negara ingin mencari bibit-bibit anak muda yang bisa menyelamatkan negara ini. Para pejabat ingin membuat anak muda sebagai petarung yang ahli diberbagai bidang, para petinggi negara ingin mencarinya lewat sekolah. Pra dewan negara yang mendengar usulan tersebut menentang keras, para dewan menganggap itu akan membahayakan para generasi muda tersebut. Tetapi saat itu situasi kejahatan semakin parah, ditambah dengan salah satu kasus besar yang tidak bisa ditangani oleh negara membuat para dewan kembali memikirkan usulan tersebut"
"Akhirnya para dewan menyetujuinya, tetapi saat itu para dewan hanya memberikan waktu tiga tahun untuk para generasi muda menyelesaikan masalah-masalah yang ada. Tetapi belum ada tiga tahun tingkat kejahatan menurun sebanyak 20% angka tersebut menurun sangat banyak. Dan di tahun ketiga para generasi muda berhasil menurunkan angka itu dengan kasus-kasus besar yang berhasil ditangani. Dan sekolah yang menyanggupi untuk melatih anak-anak tersebut adalah sekolah ini"
"Semenjak saat itu para petinggi negara sangat senang dengan terobos yang mereka buat, begitu juga dengan para anggota dewan. Hingga akhirnya petinggi negara mengusulkan untuk memberikan pelatihan kepada para generasi muda. Jika kalian mendengar bahwa alumni dari kelas Royal akan sukses dimana pun dan diterima pekerjaan manapun. Itu benar adanya, bahkan negara sendiri yang meyakinkan itu"
"Ini terlalu mengejutkan bagi kita semua. Kami bahkan tidak membayangkan bahwa kami akan menjadi intelejen negara, maksudku. Kami hanya murid SMA, dan seorang intelejen adalah pekerjaan yang berbahaya" Namjoon bahkan sudah gatal sejak tadi ingin berkomentar.
"Aku tahu, maka dengan berbagai resiko itu. Negara menjamin kalian akan mendapatkan masa depan yang cerah" Mr. Hans menjelaskan dan meyakinkan para murid agar tidak khawatir.
"Ada sepuluh lantai di gedung ini, kalian bisa melihat-lihat. Jangan lupakan besok kalian harus ke gedung ini" semua murid mengangguk lalu membubarkan diri untuk melihat-lihat segala ruangan.
🥇🥇🥇🥇🥇
"Taehyung, mengapa kau tak cerita jika ayahmu mempunyai gedung seperti ini? Dan, kita sebagai intelejen negara. Itu diluar ekspektasi" Namjoon berucap disamping Taehyung, kini mereka semua tangah berada disalah satu ruangan yang berisikan alat-alat olahraga.
Taehyung yang mendengarnya langsung menoleh ketika Namjoon berbicara kepadanya, "Kau pikir aku tahu? Lagipula ini adalah rahasia negara, tidak mungkin ayahku memberitahu meskipun aku anaknya" Jawab Taehyung tangannya menyentuh treadmill, ada Jungkook disana dengan tatapan senang.
"Woah, ini benar-benar mengejutkan. Ini akan menyenangkan, menjadi intel? Siapa yang sangka. Aku pikir kelas spesial akan ada persaingan nilai, belajar, belajar, dan belajar. Tapi nyatanya... Woah, benar-benar hebat ayahmu" Jungkook berbicara kepada Taehyung dengan wajah tersenyum cerah.
"Yoongi, bagimana denganmu?" Tanya Hoseok tiba-tiba menanyakan Yoongi yang tengah memandang kaca di ujung ruangan.
"Apa maksudmu?" Tanya balik Yoongi tak paham.
"Bakat mu sudah diketahui, lalu apakah besok kau akan mengikuti seleksi bakat?"
"Aku tak tahu, Mr. Hans mengatakan aku harus tetap datang"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ROYAL CLASS
FanfictionMereka sudah cukup dipusingkan dengan sistem sekolah yang bodoh, kini mereka harus merasakan perbedaan yang lebih tinggi. Menjadi pintar bukan syarat utama untuk bisa masuk ke dalam kelas ini. The Royal Class. Semua predator ada didalam ke kelas it...