Setelah kemarin merupakan hari yang melelahkan untuk semua murid kelas Royal, kini mereka harus menerima kenyataan bahwa harus tetap masuk kali ini bahkan lebih cepat dari biasanya. Berbeda dari biasanya pagi ini Yoongi tidak sarapan bersama teman-temannya dikarenakan ayahnya datang berkunjung ke astrama.
Tidak mengagetkan untuk dirinya sang ayah datang untuk menjenguk dirinya, memang setiap dua Minggu sekali sang ayah menjenguk dirinya. Tapi kali ini berbeda, Minggu kemarin ayahnya sudah datang. Tetapi Minggu datang lagi, itulah yang membuat Yoongi meminta izin kepada penjaga astrama untuk tidak ikut sarapan.
Yoongi berjalan menuju ruang tunggu dimana ayahnya sudah duduk di sofa dengan sekertaris Kim berumur dua puluh tujuh tahun berada disamping ayahnya yang sedang berdiri. Ayahnya memamerkan senyum bahagia kepada Yoongi, dirinya yang melihat itu hanya tersenyum kecil. Karena memang Yoongi bukan orang yang menunjukkan perasaannya terang-terangan.
Yoongi duduk didepan sang ayah kemudian sang ayah memberikan kode kepada sekretarisnya untuk meninggalkan ruangan segera.
"Ada apa ayah berkunjung?" Tanya Yoongi penasaran.
"Ingin memberikan kabar gembira untukmu, ibumu orang pertama yang ayah beri tahu. Lalu ayah langsung kesini untuk memberi tahu mu juga" jawab Min Yoon Do kepada sang anak.
"Ayah mengunjungi ibu? Bagaimana kabarnya?" Tanya Yoongi yang malah tertarik topik ibunya.
"Ibumu baik dan juga terlihat gembira dengan kabar ini" mendengar jawaban dari ayahnya otomatis Yoongi terkejut, bagimana bisa?
"Jinjja?" Tanya Yoongi penasaran.
Yoon Do mengangguk dan kemudian memberi tahukan sesuatu.
🥇🥇🥇🥇🥇
"Kau serius ingin mengikuti kelas kali ini?" Tanya Jisoo khawatir menatap mata Chaeyong ketika mereka sedang berjalan menuju gedung pelatihan.
Terhitung sudah sepuluh kali Jisoo menanyakan ini dan jawaban Chaeyong tetap sama. "Kau sudah menanyakan pertanyaan ini sebanyak sepuluh kali. Perlu aku jawab? Ya aku akan tetap masuk karena memang peraturannya seperti itu. Dan jika aku tidak masuk maka tamatlah riwayatku, poinku akan dihapus dan aku tidak tahu bakat ku. Selesai" jawab Chaeyong dalam satu tarikan napas.
Tapi tetap saja Jisoo khawatir melihat sahabatnya, apalagi setelah Jisoo sadar kemarin dan mendengar bahwa Chaeyong kalah dalam pertarungan satu lawan satu. Baru mendengar cerita saja Jisoo sudah meringis ketakutan bagaimana jika dirinya kejadian itu langsung, mungkin Jisoo akan menerobos arena dan menghentikan pertarungan.
"Lehermu sudah tidak apa-apa? Atau nanti jika ada pelatihan fisik kau meminta izin saja" saran Jisoo sekali lagi membuat Chaeyong terkekeh geli.
"Hey aku tidak apa-apa. Mr Hans kemarin langsung membawaku ke ruang kesehatan dan kau melihatku saat itu. Tak perlu khawatir, jika aku merasa tidak mampu aku akan langsung mengundurkan diri dari pelatihan" ucap Chaeyong membuka Jisoo lega.
Perjalanan mereka tak terasa kini sudah sampai di gedung pelatihan, di koridor tadi mereka bertemu dengan Hoseok dan Jimin.
"Sepatu barumu?" Tanya Jimin melihat sepatu yang berbeda dipakai Hoseok berwarna perak.
Hoseok tersenyum diam-diam mendengar pertanyaan dari Jimin, pasalnya memang sengaja memakai sepatu ini untuk dipamerkan kepada teman-temannya.
"Oh shit, ini kan Air Jordan Silver Shoes. Bagiamana kau mendapatkannya? Hanya ada sepuluh di dunia" ucap Jimin kaget setelah sejak tadi ia meneliti sepatu baru milik sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ROYAL CLASS
FanfictionMereka sudah cukup dipusingkan dengan sistem sekolah yang bodoh, kini mereka harus merasakan perbedaan yang lebih tinggi. Menjadi pintar bukan syarat utama untuk bisa masuk ke dalam kelas ini. The Royal Class. Semua predator ada didalam ke kelas it...