2: Announcement

391 40 1
                                    

"Jis" panggil seorang gadis di loby gedung.

Gadis yang merasa terpanggil itu membalikkan tubuhnya dan tersenyum mendapati sahabatnya tengah memanggilnya.

"Bagaimana liburanmu di Swiss? Apakah sangat dingin?" Tanya gadis berambut pirang.

"Hemm, menyebalkan. Sangat dingin, tapi aku cukup senang di gunung Alpen aku lumayan baik dalam bermain ski"

"Curang, kau bagus dalam melakukan hal apapun"

"Hey, kau tidak mengaca? Kau bahkan jago dalam bermain musik. Aku perlu ingatkan, semua jenis musik kau ahlinya" balas temannya bernama Jisoo itu lalu menyenggol lengan temannya.

Kemudian mereka tertawa bersama disepanjang koridor.

"Kau jadi berlibur di pulau Bali?" Tanya Jisoo.

"Tidak, aku dan kakakku berdebat mengenai liburan kali ini. Ia mengingatkan liburan di Maldives, tetapi aku ingin di Bali. Tentu saja orang tuaku menyetujui usul dari kakakku, kau tahu itu"

"Lalu kau ikut ke Maldives?"

"Tidak. Aku malas melihat kebersamaan mereka"

Setelah menjawab penuturan dari Chaeyong, Jisoo tak lagi membahasnya. Dirinya sudah sangat tahu sahabatnya itu jika menyangkut hal tentang kakak perempuannya itu.

Sepanjang mereka berjalan di koridor tentu saja para murid memperhatikan mereka. Siapa disekolah ini yang tidak mengenal mereka, dua orang yang berpengaruh.

Chaeyong sang idola sekolah yang sudah pernah menggelar acara amal dengan konser musiknya. Dan Jisoo, sang genius dalam hal akademik. Tentu para siswi akan sangat iri kepada mereka.

Tapi tidak dengan diri mereka sendiri.

Jika mereka berjalan seperti ini tentu para murid akan langsung minggir dan bisik-bisik membicarakan mereka, tapi tidak kali ini. Di koridor tidak terlalu ramai, saat langkah kaki Jisoo dan Chaeyong berhenti disalah satu tempat terlihat para murid berkumpul di satu titik.

Aula sekolah.

Merasa penasaran Jisoo dan Chaeyong mendekat dan memasuki aula yang sudah ramai oleh para siswa.

Dari kejauhan terlihat guru kedisplinan yang terkenal sangat galak itu berdiri di podium aula. Dengan menyalakan mikrofon perlahan terdengar jelas oleh Jisoo dan Chaeyong yang ada dibelakang.

"Baik, saya tidak akan berlama-lama karena kalian sudah berkumpul kali ini saya akan mengumumkan satu hal. Seperti yang kalian tahu bahwa sekolah ini adalah sekolah terbaik di Seoul dengan alumni yang tidak diragukan. Kebanyakan mereka berasal dari kelas 1"

"Golongan kelas tertinggi tentunya dengan sistem terbaik. Tetapi untuk kalian yang tidak masuk kelas 1 tenang saja, kalian bisa masuk dikelas spesial"



"Kelas itu disebut Royal Class"



"Kelas ini sudah ada sejak sepuluh tahun yang lalu dan berhasil mencetak lulusan terbaik, bukan hanya terbaik di Seoul tetapi di dunia. Kelas ini sangat terbatas anggotanya, hanya diisi oleh 15 orang aja. Kelas ini akan diisi oleh berbagai golongan kelas, untuk kalian yang berasal dari kelas 5 kalian bisa berharap untuk masuk ke kelas ini"

"Tetapi ingat, kelas ini hanya orang-orang terpilih dengan bakat yang spesial. Untuk itu sekolah akan mengadakan tes kelas Royal besok. Siapkan diri kalian untuk tes, jangan kecewakan diri kalian, orang tua kalian dan sekolah. Terima kasih"

Usai guru laki-laki itu berbicara aula sekolah kembali ramai para murid saling berbicara satu sama lain. Bagaimana tidak mereka bahkan belum mendapatkan kelas baru dan kini harus mengikuti ujian penempatan kelas Royal.

Murid disini semua tahu bahwa ketika mereka menginjak kelas 12 akan ada penempatan kelas spesial, tetapi mereka tidak menyangka ujian penempatan akan diadakan besok. Lagi pula mereka semua tidak ada persiapan khusus, semuanya panik membahas tentang penempatan kelas spesial itu.

"Ayo pergi" Jisoo bersuara setelah tadi gadis itu terdiam lama karena pengumuman dari pihak sekolah.

"Aku yakin seratus persen orang tuaku pasti menyuruhku masuk kelas Royal" Jisoo kembali berbicara ketika mereka berjalan kesebuah lift.

"Kau pikir hanya kau? Tentu ayahku menginginkan aku masuk kelas itu. Sekolah ini sudah gila, kami bahkan sudah di beda-bedakan tetapi harus dibedakan lagi dengan kelas Royal"

"Kau sih enak, pamanmu adalah pemilik sekolah ini"

"Lalu kau pikir dengan aku keponakannya membuat aku bisa langsung saja masuk kelas Royal? Tentu tidak Jis, kau tahu dua tahun lalu ada anak seorang pejabat negara yang ingin sekali anaknya masuk kelas Royal tetapi tidak bisa. Entah apa alasan sebenarnya, katanya anak itu tidak mempunyai bakat yang cukup. Padahal kau tahu anak itu mempunyai nilai yang sempurna"

"Dari mana kau tahu?"

"Aku mendengar pembicaraan paman ketika aku berkunjung di rumahnya"

"Kau membuat aku panik, bagimana aku yakin masuk ke dalam kelas Royal jika mereka mempunyai standar yang tinggi"

"Hey, kau sangat ingin masuk kelas Royal?"

"Memangnya kau tidak?" Tanya balik Jisoo dan membuat Chaeyong terdiam sejenak.

"Aku pikir tidak. Kelas itu terlalu aneh..." Jawab ragu-ragu Chaeyong.

Jisoo membuka sebuah pintu ruangan dengan sidik jarinya, terdengar bunyi 'klik' mereka masuk ke dalam. Ruangan dengan nuansa berwarna soft pink dengan sofa ditengah-tengah dan beberapa peralatan mereka.

Ruangan pribadi.

THE ROYAL CLASSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang