Part. 16

336 15 0
                                        


Sembari bangtan pergi untuk mengikuti acara talk show, Myeonji beristirahat sejenak di ruangannya sambil maraton drama korea yang belakangan ini tengah trending. Baru 2 episode ia menonton, salah seorang staff mengetuk pintunya dan menyuruh Myeonji untuk pergi ke ruangan CEO Bang.

Dengan pakaian yang rapi dan wangi, ia menemui CEO bang di ruangannya. Tampak lelaki bertubuh besar itu tengah duduk bersantai di kursi putar.

"Ada apa?"-tanya Myeonji begitu masuk ke dalam ruangan.

"Duduk lah, bersantai lah di sini"-ucapnya.

Di meja sudah tersedia secangkir teh dan roti isi coklat kesukaan Myeonji. Myeonji duduk lalu menyeruput teh hangat tersebut.

"Sudah berapa lama?"-tanya CEO bang memecah keheningan.

"Maaf?"-tanya Myeonji kebingungan.

"Wajah mu sudah berkeliaran di media sosial. Kau tidak tau itu?"-ucapnya dengan tenang.

"Itu ha-"-ucap Myeonji terpotong, bertepatan ia sedang bingung ingin menjawab apa

"Sudah berapa lama?"-tanya nya sekali lagi.

"Belun sampai sebulan"-jawab Myeonji apa adanya karena ia memang lupa berapa lama dia menjalani hubungan dengan Jimin.

CEO bang mulai berdiri dan menyandarkan tubuh nya pada dinding sambil melipat tangannya di depan dada.

"Tapi kalau memang appa tidak setuju, aku akan memutuskan hubunganku dengannya"-ucap Myeonji penuh keyakinan.

"Pergilah ke YG, dan minta tanda tangan ke CEO nya"-pdnim melempar tumpukan berkas di atas meja yang membuat Myeonji terkejut dengan suara hentakan keras itu.

"Sisanya berikan padanya. Cukup berkas ini saja yang harus di tanda tangani"-pdnim menunjukkan satu berkas di dalam map merah dengan bulpoin di dalamnya.

Myeonji mengangguk dan menunduk lalu pergi meninggalkan gedung Bighit

"kenapa harus aku yang pergi. Kan masih banyak staff yang menganggur"-batinnya.

Perlahan Myeonji melangkahkan kaki nya untuk memasuki gedung bernuansa hitam putih ini, para pekerja di sini mulai menatapnya aneh sambil berbisik satu sama lain dan hanya di beri lirikan mematikan dari mata Myeonji.

Brukk

Tubuh Myeonji terpental lalu terjatuh saat ia tertabrak oleh seseorang yang berjalan santai namun Myeonji yang tergesah gesah.

"Maafkan aku"-Myeonji menunduk lalu mengambil berkas berkas yang berjatuhan.

"Kau Kang Myeonji kan?"-ucap seorang tadi.

Myeonji menghentikan aktifitasnya sejenak lalu beralih menatap orang yang ia tabrak.

"Song Mino?"-Myeonji terheran dengan apa yang ia lihat.

Mino mulai berjongkok dan membantu Myeonji mengemasi berkas berkas tadi.

"Ada apa kau kesini?"-tanya Mino

"Hanya ingin meminta tanda tangan ke CEO kalian"-jawab Myeonji lalu pergi.

"Kau pasti tidak tau jalannya. Akan ku antar"-Mino menarik pelan pergelangan Myeonji

"Lepaskan"-Myeonji menepis tangan Mino dan melipat kedua tangannya di depan dada. Myeonji tidak suka di pegang oleh lelaki, dia akan merasa risih.

5 menit mereka berjalan menyusuri gedung. Akhirnya Mino berhenti di sebuah ruangan besar dan mengetuk pintu nya.

"Masuklah"-ucap Mino

Myeonji sedikit menunduk lalu memasuki ruangan tersebut.

Ponselnya berdering saat Myeonji memasuki tempat parkir gedung.

"Hallo?"

"Kau di mana?"

"YG"

"Untuk apa kau kesana"

"Ada urusan"

"Oh. Temui aku di caffe dekat tempat GYM"

"Tap-"

Telefon di matikan.

Myeonji mendengus kesal dan mengacak acak rambutnya gusar, padahal setelah pulang dia akan menonton film dan kulineran di Myeongdong, tapi acara nya batal seketika.

Dengan tancapan gas yang dalam, mobil hitam itu berjalan sangat cepat bahkan Myeonji sama sekali tidak menginjak rem.

Sesampainya di caffe dia di sambut hangat dengan senyuman itu yang khas.

"Duduklah"

"Yak!. Kau tau, hari ini adalah hari libur ku, jadwalku hari ini adalah menonton film dan-"

"Kalau begitu ayo"

Jimin merangkul leher Myeonji sambil memainkan pipi Myeonji dengan gemas. Myeonji akan terlihat sangan lucu jika dia marah.

Sengaja Jimin tidak membawa mobil karena ia tau kalau Myeonji sudah membawa mobil. Jadi tadi Jimin di antar oleh manager.

Saat Myeonji akan memasuki kursi supir, Jimin menahan lengan Myeonji

"Biar aku saja yang menyetir"-Jimin mengambil kunci mobil di genggaman Myeonji dan mendorong tubuh Myeonji pelan untuk memasuki kursi penumpang.

Myeonji mulai memutar lagu saat mobilnya sudah berjalan. Seoul terlihat begitu sangat indah saat musim gugur tiba, banyak sekali sepasang kekasih yang tengah berkencan, berselfie, melakukan skinship dan lain lain. Seandai nya saja Myeonji bisa melakukan itu dengan orang yang di samping nya ini, tapi sangat tidak mungkin karena ia mengencani seorang idol.

"Kau sedang memikirkan apa?"-tanya Jimin sambil meraih tangan Myeonji untuk di genggamnya.

"Jika saja aku bisa memamerkan kekasih ku pada orang orang di luar sana, berkencan kapanpun dan di mana pun, tapi itu sangat mustahil"-Myeonji terkekeh pelan, membuat Jimin mengelus pelan punggung tangan milik Myeonji yang dingin ini.

"Kau tidak perlu memamerkannya, mereka adalah mereka, kita adalah kita, jika memang kita di takdirkan untuk bersama, ini lah cara mu untuk menjalin hubungan denganku. Kau tau kan kalau disana terdapat puluhan juta perempuan yang ingin ku nikah i?"- tanya Jimin

"Tapi yang akan ku nikah i hanya kau"-lanjutnya sambil berbisik lalu tertawa.

With You Park JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang