OMC 09

251 40 3
                                    

Selama hampir empat hari Ji Eun tidak masuk kerja.  Para pegawai bertanya-tanya keadaan Ji Eun pada Taehyung tapi dia enggan memberi tahu siapa pun.

Taehyung melihat Jungkook yang sering terlihat melamun sejak Ji Eun tidak masuk membuatnya bertanya ada apa dengan anak itu.  Dia menghampiri Jungkook yang sedang duduk melihat ke bawah dengan kedua tangan mengepal.

Taehyung menyentuh pundak Jungkook membuatnya tersadar dari lamunannya.  Dia duduk di samping pegawainya itu.

"Ada apa? Apa kau memikirkan tentang Ji Eun nuna?" tanya Taehyung

"Oh. Tidak."

"Dua hari lagi dia akan bertunangan."

"Hmm."

"Dari yang ku lihat dia menyukaimu.  Apa kau tidak memiliki perasaan yang sama dengannya?"

"Tidak."

"Jangan berbohong pada hyung mu ini, katakan saja sejujurnya.  Jika kau menyukainya datang temui dia.  Buat cinta kalian bersemi."

Jungkook hanya diam tidak menanggapi perkataan bosnya itu.

"Baiklah aku akan pergi, pikirkan baik-baik perkataanku."  Taehyung berdiri dan meninggalkan Jungkook sendiri.

Setelah pembicaraannya dengan Taehyung, Jungkook terus memikirkan perkataan bosnya.  Dan sampailah dia di depan pagar rumahnya.  Dia melihat ke depan rumahnya lalu menundukkan kepalanya.

'Maaf jika aku egois, tapi aku tidak bisa hanya diam saja.'

Jungkook berlari menjauhi kediamannya.  Sesampainya di jalan raya dia mencari taxi dan segera masuk ke dalam.

'Aku tidak perlu bertanya dengan Taehyung hyung lagi, karna aku sudah tahu alamatnya.'



~•~•~•~



Namjoon menarik tangan sekretarisnya setelah jam kantor usai.  Dia memasukkan sekretarisnya sedikit dengan paksaan ke dalam mobilnya.  Namjoon segera masuk dan melajukan kendaraannya.

"Sajangnim apa maksud anda." tanya sang sekretaris

"Kenapa kau menjahuiku?"

"Aku tanya kenapa kau menjauhiku?" tanya Namjoon kembali

"Nayeon-ah jawab aku."

"Kita berbeda." jawab singkat Nayeon si sekretaris.

Namjoon menghentikan kendaraannya di jalanan yang sepi.  Keheningan menyelingkupi seisi mobil.

"Apa maksudmu berbeda?" tanya Namjoon sambil menoleh ke Nayeon

"Tidakkah kau lihat kau berasal dari golongan berada sedangkan aku.  Bisa menjadi Sekretaris di perusahaan ternama milikmu adalah sebuah keberuntungan untukku.  Aku tidak ingin mengharapkan terlalu banyak darimu."

"Apa kau pikir perasaan seseorang hanya dinilai dari hartanya?"

"Lalu apa kau tidak berpikir penilaian keluarga besarmu tentang aku dan keluargaku.  Mereka pasti mencarikan yang sepadan denganmu."

"Nayeon-ah."

Nayeon menoleh ke arah Namjoon dengan tatapan sendu menahan air matanya.

"Aku benar-benar tulus mencintaimu.  Jadi mari kita lalui semua bersama."

Namjoon mendekatkan wajahnya ke wajah sekretarisnya.  Ketika kedua bibir mereka akan bertemu, Nayeon lebih dulu memalingkan wajahnya.

"Oppa aku turun disini."

Saat Nayeon berusaha membuka pintu mobil, Namjoon tiba-tiba menariknya dan mempertemukan kedua bibir mereka.  Berawal kecupan biasa menjadi lumatan penuh cinta, meskipun menolak akhirnya Nayeon membalas ciuman Namjoon.




~•~•~•~



Jungkook sampai di dekat pagar rumah milik keluarga Ji Eun.  Dia bisa melihat penampakan wajah Ji Eun di salah satu jendela lantai dua.  Rumah itu di jaga dengan ketat.

Jungkook lalu teringat tentang idenya yang pernah dia lakukan sebelumnya.  Dia mengirim pesan kepada Ji Eun.

'Nuna, apa kau ingin lari dari pertunangan itu.  Jika iya aku akan menunggumu di LDF dan dari sana aku akan membawamu pergi bersamaku.'

Jungkook dapat melihat Ji Eun sedang membaca pesan yang dia kirim.

Ji Eun melihat ke sekitar area rumahnya dan menemukan Jungkook yang sedang melihat ke arahnya.  Dia mengangguk sebagai jawaban pesan yang Jungkook kirimkan dan menunjukkan senyumannya.





TBC



20 Desember 2019

ONE MORE CHANCE  [KookU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang