19 - Kejutan

468 64 15
                                    

French Kiss.






































Berujung pertunangan. Apa ini masuk akal?!

Hinata menatap tajam kepada keluarga Uchiha yang saat ini sedang menikmati jamuan makan malam dari keluarga Hyuuga. Mereka makan sambil berbincang pasal pertunangan yang akan diselenggarakan dua minggu lagi.

Sesekali Itachi menatap ke arah Hinata, tapi Hinata hanya membalas dengan death glare andalannya. Bukannya takut, pria itu malah tersenyum lucu sambil menyenggol bahu adiknya si Uchiha Sialan Sasuke.

Bagaimana ini bisa terjadi?
Kenapa mereka tiba-tiba datang lalu memperbincangkan tentang pertunangan antara dirinya dan Sasuke?

Atau jangan-jangan ini termasuk ke dalam salah satu jebakan besar yang sudah lama direncanakan oleh Sasuke?

Tidak mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di kepalanya, akhirnya Hinata hanya bisa menghela napas pelan.

Total ada tiga Uchiha yang datang berkunjung ke kediaman Hyuuga, yaitu Fugaku, Itachi dan Sasuke. Mei Terumi? Ah, tentu saja wanita itu sudah bukan lagi bagian dari Uchiha. Fugaku adalah pria sukses, tidak sulit mencari penggantinya hanya dalam sekejap mata.

Sementara dari pihak Hyuuga yang hadir di meja makan, tentu saja keluarga inti Hyuuga serta Shikaku, Yoshino dan Shikamaru. Keluarga Nara adalah orang kepercayaan Hiashi sejak dulu. Mereka sudah seperti saudara bagi Hyuuga.

Sudut bibir Sasuke tertarik tipis saat manik matanya bertemu dengan wajah masam Hinata. Ia tahu betul kekesalan gadis itu. Haha, biarkan saja. Mana Sasuke peduli, bahkan setelah ini Sasuke berniat akan lebih giat lagi untuk mengganggu si Hime Hyuuga.

Jangankan untuk pergi, berjalan menjauh saja akan Sasuke pastikan gadis itu tidak akan bisa melakukannya.

Sebentar lagi Hinata akan jadi miliknya. UTUH.

Ah, memikirnya saja sudah membuat hati Sasuke senang bukan kepalang. Ia tidak perlu lagi mematahkan kaki Hinata agar gadis itu tetap disisinya. Sekarang yang harus ia pikirkan adalah bagaimana cara menyingkirkan pemuda berambut kuncir serupa nanas itu dari sisi Hinata.

Hinata harus bergantung padanya, bukan lagi bergantung pada pemuda Nara tersebut. Ya, harus seperti itu memang.

Setelah makan malam selesai, pembahasan berlanjut di ruang tengah. Mereka kembali mengobrolkan banyak hal yang tidak Hinata mengerti. Hampir satu jam lamanya, bahkan Hinata sudah mengode dengan menguap beberapa kali, tapi sepertinya Uchiha-Uchiha itu tidak peduli.

Keluarga Nara sudah pulang lebih dulu karena Shikaku ada tugas malam yang harus diselesaikan dengan segera. Yang tertinggal saat ini hanya Hyuuga dan Uchiha, mereka mengobrol seperti tiada putusnya.

Ah, Hinata bosan. Ia menyandarkan kepalanya pada bahu sang ibu.

"Kau ngantuk?" Hikari membelai rambut Hinata, "Masuklah ke dalam kamarmu."

"Sudah larut, sepertinya kami juga harus berpamitan, Hiashi."

Hinata langsung menegakkan tubuhnya saat mendengar kalimat finish dari kepala keluarga Uchiha. Ia memberikan senyum paling manis saat Fugaku menatapnya.

"Kami akan kembali lagi minggu depan." Fugaku menjabat tangan Hiashi sebelum pergi.

"Kami juga akan menyambut dengan senang hati, Fugaku."

Mereka akhirnya bubar. Fix, minggu depan keluarga besar Uchiha akan datang berkunjung lagi untuk meresmikan pertunangan Hinata dan Sasuke.

"Kenapa tidak ikut pulang?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANTAGONIS [SasuHina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang